Apakah Processor Laptop Bisa Diganti?

Biasanya yang diganti di laptop itu HDD/SSD atau RAM nya, sementara spek yang paling penting yaitu prosesor justru jarang sekali bisa diganti.

Apakah prosesor laptop bisa diganti? Secara teknis ya bisa, tapi di penerapannya kami sangat tidak anjurkan. Ini karena prosesnya tidak sepadan dengan waktu, tenaga, dan pikiranmu, belum lagi masalah-masalah yang bisa muncul kedepannya.

Saking pentingnya peranan processor (dan susah diganti), banyak orang melakukan overclocking untuk meningkatkan performanya. Kamu juga bisa coba overclocking, tapi harus sering-sering dipantau supaya tidak kepanasan dan rusak.

Yang kami rekomendasikan adalah pertama ganti laptop, kedua overclocking, yang terakhir baru coba ganti prosesor. Kalau tetap mau coba ganti prosesor, banyak sekali yang perlu kamu pahami. Simak ulasan berikut!


Penggantian Processor Laptop

Pocessor laptop tidak bisa sembarangan dan langsung ganti begitu saja layaknya processor PC. Alih-alih memperoleh hasil yang optimal, malah bisa jadi membuat laptop rusak. Lalu, apakah processor laptop bisa diganti? Jawabannya ada yang bisa diganti dan ada juga ada yang tidak.

Kunci dari penggantian processor di laptop adalah pada socket prosesor dan jenis pemasangannya. Kalau socketnya sama dan processor tidak dipasang permanen, barulah penggantian dapat dilakukan.

Memang untuk penggantian dan pemasangan processor tidaklah mudah karena juga harus menyesuaikan hardware serta motherboard agar tetap kompatibel. Kalau tidak bisa melakukan sendiri, langsung serahkan pada ahlinya (toko komputer terdekat).

Kalau processor sudah terpasang secara permanen, maka ia tidak bisa diganti. Kalau tetap dipaksa, justru laptop kamu bisa rusak, karena berarti kamu melakukan pencabutan paksa terhadap processor.

Kalau boleh jujur, kami rasa keluar uang lebih untuk beli laptop gaming murah lebih sepadan ketimbang ganti CPU, karena kalaupun pemaksaan ini berhasil dan processor barunya bisa dipasang, biasanya CPU tidak akan bekerja seperti seharusnya.


Jenis Processor

Ada banyak sekali jenis processor, tapi secara garis besar ada dua jenis processor yang kami rekomendasikan yaitu Intel dan AMD. Kami juga sudah buat peringkat semua CPU dari Intel hingga AMD untuk kamu yang butuh perbandingan.

1. Processor AMD

Prosesor AMD
AMD Ryzen 5 (AM4 socket)

Jenis processor ini cocok untuk pengguna yang suka bermain game butuh komputasi berat. Kalau penggunaan laptop lebih diutamakan untuk main game berat, melakukan rendering 3D, atau pekerjaan yang berhubungan dengan desain grafik maka processor jenis AMD ini lebih cocok.

Setidaknya di 2023, processor AMD dibandrol di harga jauh lebih murah ketimbang Intel dengan performa yang sama. Oleh sebab inilah popularitas brand processor sudah berbalik posisi, kalau yang dulu Intel selalu jadi juara, sekarang justru AMD lebih banyak dicari.

Sayangnya, ada kelemahan kalau memilih processor ini, yaitu biasanya lebih cepat panas. Oleh karena itu pastikan untuk sedia cooling pad kalau sedang main game supaya laptop tidak cepat panas. Meskipun begitu, performa yang kuat dan harga yang lebih murah dari Intel menjadikan AMD pilihan yang worth it.

2. Processor Intel

Prosesor Intel
Intel Core i5 (LGA 1200 socket)

Processor Intel biasanya dipakai untuk aktifitas normal sehari-hari, sampai pemakaian berat melampaui batas. Kelebihan dari processor ini yaitu lebih tahan panas dan memiliki performa sangat tinggi. Sesuai dengan kelebihannya, tentu saja processor Intel harganya lebih mahal.

Harga yang mahal ini bukan tanpa dampak, beberapa tahun terakhir popularitas processor Intel mulai tergantikan oleh AMD yang memang dikhususkan untuk gaming dan melakukan komputasi berat.

Baca: Berbagai jenis komputer sejak awal kemunculannya


Cara Upgrade Processor

Asumsikan laptop kamu bisa diganti processornya, maka berikut cara upgrade processor step-by-step:

  1. Lakukan pemeriksaan socket. Caranya dengan membuka casing dan melepas heatsink atau pendingin pada laptop. Cari informasi tentang ukuran socketnya, dan apakah ia bisa diupgrade atau tidak.
  2. Cari processor yang tepat. Cari processor yang tepat untuk melakukan upgrade. Pastikan mempunyai kualitas terbaik dan sesuai dengan socket. Beli di toko komputer yang terpercaya.
  3. Update BIOS. Tahap ini optional, kadang butuh kadang tidak. BIOS diupdate agar processor baru dapat dikenali, karena fungsi BIOS adalah sebagai penyimpan informasi dari hardware. Update BIOS juga dapat membuat kinerjanya lebih optimal.
  4. Bersihkan socket. Socket sering menjadi kotor oleh debu-debu yang menempel. Membersihkan debu bisa dengan ditiup pelan, memakai alat khusus, atau menggunakan kuas. Lakukan dengan lembut.
  5. Siapkan thermalpaste. Thermal paste WAJIB digunakan agar terjadi pembuangan panas dari processor ke heatsink. Kalau kamu lupa oleskan thermalpaste, dijamin overheat.
  6. Ganti processor. Untuk mengganti processor, buka dulu casingnya kemudian ambil processor yang telah menempel. Barulah processor baru dimasukkan dan dikunci pada socket. Setelahnya, pasang casing kembali dengan benar. Proses ini harus sangat hati-hati dan kalau tidak memungkinkan melakukan sendiri, harus diserahkan pada ahlinya.
  7. Install sistem operasi. Langkah ini juga opsional, dan kemungkinan besar hanya perlu dilakukan kalau OS nya jadul. Proses install ini bertujuan agar sistem dapat mendeteksi perangkat baru yang masuk sehingga sistem akan berjalan dengan optimal.

Processor laptop memegang peranan yang sangat penting dalam pengoperasian sistem. Jadi, apakah processor laptop bisa diganti? Jawabannya adalah bisa, asal sesuai dengan socket dan tidak terpasang secara permanen. Penggantian processor ini dapat meningkatkan performa kinerja sistem sehingga akan berjalan lebih maksimal.

Yang harus diingat adalah bahwa penggantian processor harus hati-hati dan hanya dilakukan oleh orang yang ahli. Sesuaikan processor dengan kebutuhan dan budget, dan selamat bereksperimen!

Cek juga: Cara Mengatur Brightness di Laptop dan PC

Dimas Bimawan

Teknisi laptop dan komputer sejak 2008. Perkenalannya dengan komputer dimulai dari ketertarikannya mempelajari cara kerja setiap komponen di dalam desktop PC, dan sejak saat itu overclocking hingga reparasi komputer & laptop menjadi kegiatan sehari-harinya. Beberapa jenis laptop yang pernah menjadi gear hariannya antara lain Toshiba Satellite, Razer Blade, Macbook Air, Macbook Pro, Acer Aspire, Dell Inspiron, HP Spectre, hingga IBM Thinkpad. Di luar dunia pertukangan komputer, Dimas adalah sarjana fisika dari Institut Teknologi Bandung yang pernah bekerja dengan Alterra Indonesia, Mobile Premier League, Lifepal, Perusahaan Gas Negara, dan KliknClean.

Subscribe
Notify of
guest
81 Komentar
Terpopuler
Terbaru Terlama
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar