Cara Overclock Android Yang Benar

Harga pasti jadi pertimbangan pertama ketika membeli smartphone. Setelah harga pas di kantong, barulah kamu pertimbangkan spesifikasi baik itu layar, kamera, baterai, sampai prosesor atau chipset (untuk gamer).

Jenis prosesor ada banyak, misalnya Exynos, Qualcomm, Snapdragon, MediaTek (MTK), ARM, sampai Tegra. Semua prosesor itu punya jumlah core dan clock speed yang beragam.

Clock speed adalah faktor penting yang menentukan seberapa bertenaga-nya prosesor dan chipset kamu. Pada umumnya, angka yang lebih besar berarti lebih powerful, begitu pula sebaliknya.

Nah masalah terbesarnya adalah, chipset gaming dengan clock speed prosesor yang tinggi tentu dibandrol di harga lebih mahal. Lalu bagaimana kalau kamu mau main game dengan settingan grafik maksimum, tapi cuma punya smartphone kentang? Jawabannya Overclocking!


Pengertian Overclock

Overclock berarti memaksa suatu komponen untuk bekerja lebih keras dari seharusnya. Over berarti ‘lebih’, dan clock disini menandakan kecepatan frekuensi inti prosesor.

Sebagai contoh, kamu punya hp gaming murahan dengan clock speed 2 GHz, yang jauh lebih lambat dari hp gaming teman yang berkecepatan 2.5 GHz. Supaya tidak ketinggalan, kamu bisa overclock smartphone-mu sampai 2.5 GHz supaya bisa mendapat performa yang sama.


Kelebihan dan Kekurangan Overclock

Ketika melakukan hal yang sedikit di luar jalur, tentu ada resiko yang harus dihadapi. Begitu pula dengan Overclocking, selain mendapat ponsel yang lebih cepat dan powerful, kamu harus siap menerima beberapa resiko yang bisa terjadi kalau tidak hati-hati melakukannya.

Kelebihannya tentu saja aplikasi pada ponsel kamu menjadi lebih cepat dan berjalan lancar, game di ponsel kamu akan berjalan dengan lebih mulus tanpa patah-patah, sistem menjadi lebih responsif dan hidup kamu menjadi lebih mudah secara keseluruhan.

Kalau proses overclocking berjalan sempurna, kamu akan bisa main game android bergrafik realistis di settingan rata kanan.

Mekipun demikian, hal ini tetap bergantung pada spesifikasi ponsel. Kalau ponselnya saja keluaran tahun 2013 dengan single-core dan cuma 1.0GHz, ya tetap tidak mungkin dong main PUBG Mobile atau game perang android lainnya, apalagi dengan settingan grafik maksimum.

Sementara untuk kekurangannya, melakukan overclock dapat membuat komponen didalam smartphone menjadi lebih panas, dan pada kasus tertentu justru bisa merusak ponsel karena terlalu panas.

Kenapa bisa panas? Ini karena overclocking pada dasarnya adalah memaksa prosesor untuk bekerja lebih keras dari seharusnya, alhasil mirip dengan mobil yang digas dalam-dalam, mesin akan jadi lebih panas dan bisa rusak kalau sampai melewati batas.

Selain panas, baterai juga akan lebih boros. Analogikan lagi dengan mobil yang digas dalam-dalam, tentu bensin akan semakin boros bukan? Hal ini berlaku juga untuk smartphone, dan di kasus ini, daya baterai lah yang cepat terkuras habis.

Beberapa resiko umum dari overclock adalah: mati total (brick), perangkat android tidak bisa memasuki sistem OS (bootloop), nomor kode Imei hilang, dan terakhir adalah memperpendek usia ponsel kamu.

Baca: Snapdragon vs Exynos, siapa yang menang?


Cara Overclock Android

Langkah pertama dalam melakukan overclock ialah rooting.

Root adalah sebuah sistem akun yang memungkinkan kamu mengatur, menghapus dan menambah pengaturan ke sistem Android. Jadi ibarat kata, Root itu seperti memaksa Android melakukan kinerja yang seharusnya dilarang. Salah satunya memperkuat kinerja prosesor.

Ketika kamu sudah melakukan proses Root, maka kamu akan mendapatkan keuntungan pada beberapa aplikasi utility, seperti Root Explorer, Chainfire, RAM Expander, Rakun Optimizer, Link2SD, Hexacomb, Z-Screenrecorder dan lain sebagainya.

Kegunaan dari aplikasi tersebut ialah untuk mengedit build.prop, menghapus aplikasi bawaan pabrik ponsel, dan lain sebagainya. Kamu bisa menemukan berbagai aplikasi tersebut di Google Play.

Untuk mengetahui apakah ponsel kamu sudah di Root atau belum, kamu bisa mengeceknya dengan mengunduh aplikasi Terminal Emulator. Setelah diunduh, masuk dan ketik “SU”, lalu kalau hasilnya adalah tanda pagar “#” artinya perangkat ponsel kamu sudah sukses di-Root.

Selanjutnya, setelah kamu memiliki akses Root pada ponsel android, kamu bisa melakukan Overclock. Ada beberapa aplikasi pendukung untuk melakukan Overclock, diantaranya:

1. Set CPU

Yang pertama ialah aplikasi Overclock yang bernama Set CPU, aplikasi ini bisa kamu unduh melalui Google Play. Perlu diingat bahwa aplikasi ini berbayar alias tidak gratis, jadi siapkan biaya yang akan dibutuhkan untuk mengunduh aplikasi Set CPU.

Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Sudah mempunyai Akses Root
  2. Unduh aplikasi Set CPU di Google PlayStore, kemudian buka aplikasinya
  3. Setelah masuk, kamu dapat memilih Continue Recommended, yang berarti rekomendasi pengaturan yang pas dari aplikasi Set CPU.
  4. Kalau kamu memilih Custom Setup Advanced, berarti kamu dapat mengatur secara bebas sesuai dengan keinginan kamu. Disarankan memilih Custom Setup Advanced.
  5. Pilihlah angka yang sedikit lebih tinggi dari kondisi sekarang untuk MHz max, begitu pula untuk MHz min. Misal sekarang prosesor kamu di 1000 MHz, coba naikkan ke 1100 MHz.Set CPU
  6. Centang pilihan Set on Boot.
  7. Pilih tab PROFILES di sebelah kanan tab MAIN.
  8. Centang bagian Enable Profile lalu tekan tanda plus “+”.
  9. Pilihlah kondisi apa saja yang akan mengaktifkan fitur overclock. Sebagai contoh, kalau kamu hanya ingin ponsel di-overclock saat bermain game PUBG, maka pilih App, lalu klik Apps, kemudian pilih aplikasi PUBG dari daftar.Profile Edit Set CPU
  10. Kamu juga bisa memilih kondisi lain misalnya Battery Level, Battery Temperature, Charging State dan lain lain. Kalau sudah menentukan kondisi, klik Next.
  11. Yang terakhir, pastikan kamu mengubah Set the I/O Scheduler menjadi CFQ. Profile Edit Set CPU
  12. Selesai, dan perlu diingat bahwa dalam meng-overclock alangkah baiknya tidak terlalu drastis dalam menaikkan CPU nya demi meminimalisir kerusakan yang terjadi.
  13. Uji selama 30 menit di kondisi overclock, dan kalau tidak kepanasan dan tidak ada masalah, kamu bisa naikkan lagi MHz max dan MHz min nya.

Baca: Rekomendasi hp 3 jutaan terbaik

2. AnTuTu CPU Master

Yang kedua adalah AnTuTu CPU Master, sebuah aplikasi yang dapat meng-Overclock dan meng-Underclock ponsel android kamu.

Aplikasi ini bisa meningkatkan kinerja, ataupun menghemat baterai ponsel kamu. Didalamnya terdapat berbagai macam fitur penting seperti melakukan pengaturan clock speed pada CPU smartphone.

Terdapat menu Max atau Overclock yaitu meningkatkan kerja prosesor sehingga performa ponsel kamu menjadi meningkat. Ini biasa digunakan untuk bermain game agar tidak ngelag.

Kemudian ada menu Min atau Underclock yaitu untuk mengatur agar sistem pada ponsel kamu menurunkan kinerjanya dan tentunya dapat menghemat baterai ponsel kamu, biasanya keadaan ini digunakan saat ponsel kamu dalam keadaan idle alias tidak banyak digunakan.

Di menu lainnya, terdapat fitur agar ponsel dapat menambah atau mengurangi kinerjanya secara otomatis di kondisi tertentu, yaitu dengan men-setting profile-nya. Ada berbagai macam Profile yang tersedia, misalnya charging, screen off, in call, low battery dan temperature heat.

Selanjutnya, ada juga fitur untuk mengatur kinerja (overclock) GPU atau yang biasa disebut prosesor grafis. Namun demikian, fitur overclocking GPU ini jarang digunakan, mengingat tidak semua GPU ponsel android bisa di-overclock, dan overclock GPU ini lebih beresiko membuat kerusakan ketimbang overclocking CPU alias prosesor.

Pada menu yang terakhir terdapat pilihan untuk melihat sistem informasi dari ponsel android kamu. Terdapat beberapa informasi seperti model, sistem, baterai, CPU, dan Hardware yang ada pada ponsel android kamu.

Untuk lebih jelasnya bagaimana penggunaan aplikasi AnTuTu CPU Master, berikut beberapa langkah untuk menggunakan aplikasi ini:

  1. Pastikan ponsel sudah di-root.
  2. Unduh dan instal aplikasi AnTutu CPU Master dari Google Play.
  3. Setelah selesai terinstal, buka aplikasi ini.
  4. Ikuti langkah-langkah yang tersedia didalamnya (menaikkan clock speed, menurunkan clock speed, dan membuat kondisi).
  5. Sama dengan di aplikasi Set CPU, naikkan sedikit demi sedikit kecepatan prosesor, lalu uji selama setengah jam.
  6. Pada umumnya, overclock hanya dinyalakan ketika sedang main game. Untuk melakukannya, pilih Apps sebagai kondisi, dan pilih game yang ingin kamu mainkan.

Demikianlah rangkuman tentang bagaimana cara Overclock pada ponsel android, sebenarnya masih banyak aplikasi lainnya lagi yang bisa meng-Overclock ponsel android kamu, namun langkah-langkahnya kurang lebih mirip.

Hal yang pasti dalam meng-overclock android adalah, ponsel kamu perlu akses root, dan pastikan kamu menaikkan clock speed secara bertahap, lalu uji, kemudian naikkan lagi sedikit, uji lagi, dan ulangi sampai dirasa cukup.

Berdasarkan pengalaman kami, peningkatan clock speed sebesar 20% adalah batas atas sebelum ponsel jadi kepanasan dan rentan rusak.

Tetap sabar kalau ponsel kamu memang tidak bisa di overclock, dan tetap hati-hati dalam melakukannya, jangan sampai ponsel menjadi rusak setelah sistemnya di overclock. Semoga sukses, dan jangan lupa share artikel ini!

Fajar Gumilang

Penulis profesional lulusan Institut Pertanian Bogor dengan pengalaman menulis di topik seputar komputer dan internet. Beberapa jenis laptop yang pernah digunakan oleh Ajay secara personal adalah Acer Nitro, Asus ROG Zephyrus, Macbook Pro, Lenovo Legion, hingga Dell Inspiron.

Subscribe
Notify of
guest
3 Komentar
Terpopuler
Terbaru Terlama
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar