8 Jenis Layanan Hosting Yang Wajib Kamu Tahu

Sudah niat bikin website, tapi pas cek situs hosting tiba-tiba jadi bingung dengan banyaknya jenis hosting yang ada?

Kamu tidak sendirian. Banyak pemula yang kebingungan dengan banyaknya pilihan hosting yang bikin pusing ini. Mulai dari cloud, dedicated, vps, managed, dan segala istilah lainnya.

Kebingungan tidak berhenti disitu, didalam setiap pilihan paket hosting ada lagi istilah teknis yang super bikin pusing untuk orang awam seperti Bandwidth, Database, DNS, SSL, Server, SQL, dan seterusnya.

Mungkin kalian sering dengar saran dari teman yang bilang: Kalau baru mulai, pakai yang murah.

Saran yang benar, tapi bahkan kamu tidak tahu harus semurah apa. Kamu juga tidak tahu spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan, apakah mau bikin website untuk portfolio? e-commerce? blog? Semua punya spesifikasi masing masing.

Semakin website dan bisnis kamu berkembang, pastinya kamu perlu paket hosting yang lebih powerful. Oleh karena itu, mari kita bahas jenis paket hosting yang umum ditawarkan oleh penyedia jasa hosting di dunia!


1. Shared Hosting

Shared artinya dipakai bersama. Di layanan hosting jenis ini, website kamu disimpan didalam server yang dipakai rame-rame oleh website lain, alias satu mesin untuk bersama.

Keuntungan dari paket hosting yang satu ini adalah harga yang murah. Tentu saja harganya murah karena kamu berbagi dengan orang lain. Untuk server internasional jenis ini, kisaran harganya adalah 50ribu sampai 100ribu rupiah perbulan.

Kekurangan utama dari shared hosting adalah, performa server ini ditentukan oleh website lain yang ikutan numpang di server itu.

Misalkan saya punya situs ruanglaptop.com, dan kamu punya situs kamu.com. Kita menggunakan satu server yang sama, dan ternyata situs saya sangat populer dan mendatangkan banyak pengunjung sementara situs kamu sepi.

Tenaga si server ini akan banyak digunakan oleh situs saya karena aktifitas yang lebih banyak. Otomatis performa server (performa website saya dan kamu) akan berkurang gara-gara saya. 

Merasa dirugikan kan?

Biasanya, ketika seseorang baru merintis bisnis, ia akan mulai dengan shared hosting karena harganya yang sangat murah. Shared hosting cocok untuk blog baru ataupun portfolio.

Untuk harga, shared hosting berkisar antara 50 ribu – 100 ribu perbulan. Kalau budget kamu sangat terbatas, ada baiknya untuk memilih jasa hosting lokal karena biasanya lebih murah.

Hanya saja, pastikan layanannya terpercaya, aman, dan dengan downtime yang minimum. Downtime adalah kondisi dimana server mati dan website kamu jadi tidak bisa diakses, mirip mati lampu.

Satu hal lain yang perlu kamu perhatikan dalam membuat website adalah, usahakan memakai SSL atau Secure Sockets Layer, terlepas dari apapun jenis hostingnya. Ini adalah metode enkripsi transfer data yang membuat website lebih aman dan sulit dibobol. Hampir semua website besar dan ternama sudah menggunakan SSL.

Website yang menggunakan SSL akan dimulai dengan https:// ketika diakses, dan bukan http://. Ia juga mendapat logo gembok di kolom URL browser yang mengindikasikan bahwa website tersebut aman. Menggunakan SSL juga memberi keuntungan dari segi SEO.

Anggaplah kamu memutuskan untuk membeli paket hosting lokal (misal Hostinger), untuk mendapat sertifikat SSL, biasanya si penyedia hosting juga menyediakannya, jadi kamu cukup install SSL dari Hostinger tanpa perlu bingung cari kemana-mana lagi. Hal serupa juga berlaku untuk penyedia jasa hosting ternama pada umumnya.


2. Reseller Hosting

Reseller web hosting pada dasarnya adalah shared hosting, yang dilengkapi beberapa software tambahan supaya kamu bisa menjual lagi paket hosting tersebut.

Kamu bisa mengontrol lebih banyak aspek teknis di reseller hosting (biasanya dengan Web Host Manager / WHM). Paket reseller juga menyediakan software pembayaran untuk memudahkan transaksi dengan klien kamu, serta beberapa kelebihan lain diantaranya:

  • Template Website Gratis
  • White Label Technical Support: Perusahaan hosting akan menangani keluhan teknis klien kamu
  • Private Name Server: Membuat kamu terlihat lebih profesional karena klien harus mengarahkan nameserver domain mereka ke ‘ns1.perusahaankamu.com’

Soal harga, hosting reseller biasanya berkisar antara 150 ribu sampai 500 ribu perbulannya tergantung fitur dan spesifikasi server.

Kalau kamu berencana buka bisnis paket web hosting, maka reseller web hosting cocok untuk kamu.

Baca: Berbagai jenis komputer sejak awal kemunculannya


3. Cloud Based Hosting

Cloud hosting ini terbilang cukup baru. Teknologi cloud ini memungkinkan ratusan server untuk bekerja bersama sehingga berperan layaknya satu server raksasa.

Tujuan dari cloud hosting ini adalah, ketika kebutuhan bertambah, si perusahaan tinggal menambah server lain ke jaringannya.

Keuntungan terbesar dari cloud hosting adalah, penyedia server bisa mengakomodasi lonjakan traffic yang datang ke website kamu, ketimbang mematikan website kamu karena penggunaan resource yang berlebihan.

Kalau website kamu mulai besar, dan sedang menanjak popularitasnya, maka hosting jenis ini cocok.

Kisaran harga untuk cloud based web hosting ini tergantung besar penggunaan. Simpelnya kalau website sepi, kamu bayar murah. Kalau website ramai, kamu bayar mahal.

Penting: Tips Aman Berselancar di Internet


4. Virtual Private Server (VPS)

VPS membagi satu server ke banyak server (seperti shared), tapi ia seperti satu server sendiri.

Anggap satu mesin server punya power sebesar 4. Kalau di shared hosting, orang lain bisa menggunakan 3 dan kamu dapat sisanya yaitu 1. Nah kalau di VPS, kamu akan mendapat resource yang sudah ditentukan di awal, misalnya sebesar 2.

Tetangga di server yang sama tidak bisa menganggu resource kamu, sehingga apapun yang terjadi, kamu tetap punya 2, tidak akan berkurang.

Harga untuk VPS berkisar antara 500ribu sampai 2juta perbulan.

Lihat: Cara Cek Kecepatan Internet di PC dan Ponsel


5. Dedicated Server

Ketika kamu punya paket hosting dedicated, artinya kamu menyewa satu mesin server secara utuh. Kamu bisa punya kontrol penuh (disebut “root” di Linux) kalau mau.

Dengan dedicated server, kamu tidak perlu kuatir dengan tetangga satu server yang merusak atau mengurangi performa website kamu.

Dedicated server adalah level tertinggi dari paket hosting di pasaran umum.

Kalau bisnis atau website kamu sudah sangat besar sampai-sampai perlu dedicated server, cobalah pertimbangkan untuk memiliki server sendiri, berhubung harga sewa dedicated server yang terbilang sangat mahal.


6. Colocation Hosting

Bawa mesin server milikmu sendiri, lalu pasang di rak sebuah data center. Mereka menyediakan listrik, pendinginan, keamanan, dan jaringan internet. Ini berarti kamu bertanggungjawab penuh atas software di server kamu, penyimpanan data, prosedur backup, dan lain-lain.

Kalau mesin server kamu rusak, tentu harus ganti sendiri. Colocation Web Hosting pada dasarnya adalah sewa tempat, listrik, pendinginan, keamanan, dan akses internet.

Kecuali kamu orang IT yang paham betul tentang server, jangan gunakan opsi ini.


7. Managed WordPress Hosting

managed wordpress hosting

Dengan semakin meningkatnya popularitas WordPress sebagai platform pembuat website, banyak penyedia jasa hosting sekarang menawarkan paket ini.

Pada dasarnya, Managed WordPress Hosting adalah layanan dimana penyedia jasa akan mengurus semua hal tentang instalasi wordpress kamu, serta menjaga situs kamu dari serangan hacker

Meskipun sedikit lebih mahal dari shared hosting, paket ini cocok untuk kamu bisnis startup yang menggunakan wordpress sebagai platform utamanya.


8. Self Service Hosting

self service hosting

Yang satu ini tingkat dewa.

Kamu melakukan semuanya sendiri mulai dari server, software, jaringan internet, listrik, pendinginan, dan keamanan. Sama seperti colocation, kalau kamu bukan orang IT yang dewa soal komputer, server, dan internet, sebaiknya hindari.

Membuat sebuah website, apalagi bagi seorang pemula bukanlah hal yang mudah dan instan. Dibutuhkan banyak kesabaran dan niat belajar, tapi ilmu ini tentu akan banyak berguna dan terbayar di kemudian hari.

Yang paling penting adalah, pilih paket hosting yang sesuai!

Dimas Bimawan

Teknisi laptop dan komputer sejak 2008. Perkenalannya dengan komputer dimulai dari ketertarikannya mempelajari cara kerja setiap komponen di dalam desktop PC, dan sejak saat itu overclocking hingga reparasi komputer & laptop menjadi kegiatan sehari-harinya. Beberapa jenis laptop yang pernah menjadi gear hariannya antara lain Toshiba Satellite, Razer Blade, Macbook Air, Macbook Pro, Acer Aspire, Dell Inspiron, HP Spectre, hingga IBM Thinkpad. Di luar dunia pertukangan komputer, Dimas adalah sarjana fisika dari Institut Teknologi Bandung yang pernah bekerja dengan Alterra Indonesia, Mobile Premier League, Lifepal, Perusahaan Gas Negara, dan KliknClean.

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar