Review Acer Aspire One Cloudbook 11

Dengan suksesnya aplikasi seperti Office 365  dan OneDrive, Microsoft berhasil bertahan dengan sistem Cloud. Hal ini juga yang mendasari adanya Acer Aspire One Cloudbook 11.

Acer Cloudbook adalah laptop murah, ringan, tersedia dalam dua ukuran (11,6 dan 14-inci), serta memanfaatkan seluruh potensi yang ada pada Windows 10.

Meskipun dengan prosesor Intel Celeron dual-core 1.6 GHz  dan ram 2GB, Cloudbook tidak diciptakan untuk power. Ia juga tidak bisa dirubah menjadi tablet layaknya Asus Transformer Book atau HP Pavilion x2.

Di lain sisi, ia adalah laptop compact yang mengharuskan kamu menggunakan aplikasi secara online, karena  kapasitasnya yang hanya 32GB. Ia juga disertai dengan Office 365 untuk satu tahun, dan 1 TB kapasitas One Drive yang memancing kamu untuk memulai gaya hidup berbasis cloud.

Cek juga: Daftar harga laptop Acer ter-update 2023


Desain

Dengan desain minimal, Cloudbook ini memiliki dua port USB  (Salah satunya USB 3.0), port HDMI, dan jack headphone. Bagian luarnya memiliki tekstur bergelombang yang membuatnya nyaman untuk dibawa bawa.

Layar laptop Acer ini  nyaman dilihat dibawah cahaya matahari. Tapi kalau dilihat dari posisi miring, tampilannya akan sedikit kabur. Speakernya juga kurang bertenaga, dengan volume yang berganti secara otomatis tergantung dari permukaan tempat laptop diletakkan.

Hal-hal itu menyebabkan Cloudbook ini kurang cocok digunakan untuk menonton video.

Baca Juga: Cara download video facebook dari laptop

Laptop acer kecil ini memiliki tombol keyboard yang kecil. Kami tidak akan mengandalkan laptop ini untuk mengerjakan sesuatu dalam waktu panjang. Namun, kami merasa laptop ini cocok untuk menulis e-mail singkat, browsing internet, dan menulis dokumen pendek.

Touchpad yang cukup besar membuat kamu nyaman melakukan gerakan seperti zoom-in dan zoom-out. Hal ini cukup  menutupi kekurangannya yaitu tidak memiliki layar sentuh.

Kemudian mengenai webcam, resolusinya yang kecil membuatnya kurang ideal untuk konferensi video. Singkat cerita, kalau kamu mencari laptop murah yang mengandalkan cloud untuk memproses semua program, maka laptop inilah yang kamu cari.


Tidak perlu cloud

Meskipun laptop ini banyak bergantung pada cloud, sebenarnya tidak ada perbedaan signifikan antara Cloudbook dengan laptop Windows 10. Laptop ini tetap memiliki fitur desktop yang baik seperti asisten digital Cortana dan Microsoft Edge.

Untuk produktivitas yang lebih baik,  kami menyarankan untuk tetap didalam lingkungan Microsoft, tapi tidak terbatas pada software milik Microsoft.

Tidak seperti Chromebook yang mengharuskan kamu menggunakan Chrome OS, Chrome Browser dan aplkasi lainnya, di laptop acer ini kamu dapat menggunakan seluruh fitur Windows 10. Itu berarti kamu tidak terbatas pada Groove Music untuk mendengarkan lagu.

Kamu dapat menginstal iTunes atau music player lainnya kalau kamu mau. Dan kamu dapat menggunakan web browser lain kalau tidak puas dengan Microsoft Edge.

Baca juga: fitur yang wajib dimiliki laptop bisnis

Kalau kamu sudah terbiasa menggunakan aplikasi cloud, maka tidak akan ada perubahan yang signifikan dalam penggunaan Windows. Satu satunya perbedaan antara Cloudbook dan komputer Windows 10 lainnya adalah penggunaan hardware kelas bawah dan kapasitas yang kecil.

Salah satu fitur terbaik cloudbook ini adalah ukuran dan bobotnya yang ringan. Saya hampir tidak bisa merasakan laptop ini di ransel saya. Jadi cloudbook ini memiliki nilai yang tinggi untuk mobilitas.

Bagaimanapun, kamu memerlukan koneksi internet yang handal untuk memaksimalkan potensi laptop ini.

Model 32GB dari laptop acer ini terisi hampir setengah dari kapasitasnya untuk Windows 10 dan aplikasi default. Ini berarti masih banyak ruang untuk aplikasi kecil lain, kamu juga dapat menginstal satu atau dua game seperti Asphalt 8: Airborne.


Spesifikasi

Berikut adalah spesifikasi Acer Aspire Cloudbook 11:

  • CPU: 1.6GHz Intel Celeron N3050 (dual core, 2MB cache, up to 2.16GHZ with Turbo Boost)
  • Graphics: Intel HD Graphics
  • RAM: 2GB DDR3L
  • Screen: 11.6-inch, 1,366 x 768 LED-backlit
  • Storage: 32GB eMMC, SD Card Reader
  • Ports: 1 x USB 3.0 port, 1 x USB 2.0 port, HDMI, headphone jack
  • Connectivity: 802.11a/c dual-band Wi-Fi, Bluetooth 4.0
  • Camera: 640 x 480
  • Weight: 2.54 pounds
  • Size: 11.5 x 7.95 x .70 inches (W x D x H)

Cloudbook ini memiliki fitur hardware yang sebanding dengan laptop lain seperti Asus Transformer Book Flip dan HP Pavilion x2, maka memilih sistem yang tepat hanyalah masalah harga.

Kalau kamu ingin fitur tambahan seperti layar sentuh dan dapat dirubah menjadi tablet, kamu bisa mempertimbangkan Asus TP200SA dan HP Pavilion x2.

Pada akhirnya, Cloudbook ini adalah laptop yang tegas dengan harga yang sangat murah. Mulai dari 2,3 juta rupiah, dan dengan perbedaan hanya 130 ribu antara 11,6 inci dan 14 inci model 32 GB (per November 2015).

Meskipun Asus  Transformer memiliki kapasitas, memory, dan port yang lebih banyak, minimnya fitur berarti harga yang lebih rendah. Sebagai  tambahan, Acer Cloudbook dan Pavilion x2 disertai dengan Microsoft Office 365 untuk satu tahun, memberi mereka keunggulan dari Asus Transformer.

Baca Juga : Cara Screenshot Laptop dan PC


Performa

Dengan hardware yang terbatas, kamu sebaiknya membatasi penggunaan laptop ini pada aplikasi online dan web sesering mungkin.

Meskipun begitu, Solid State Drive-nya membantu program untuk loading lebih cepat, dan kamu bisa menggunakan aplikasi ringan seperti Photoshop Express untuk edit foto. Performa Cortana juga tampaknya tidak terganggu.

Kelebihan:

  • Sangat murah
  • Disertai Office 365
  • Tampilan luar yang bagus

Kekurangan:

  • Sudut pandang jelek
  • Speaker lemah
  • Tidak mencolok dari saingannya

Kelebihan

Memiliki laptop yang ringan adalah hal yang bagus, dan kami suka terhadap fakta bahwa kami hampir tidak merasakan bobotnya ketika laptop sedang dibawa-bawa. Meskipun nama Cloudbook membuatnya seolah olah kamu harus selalu memiliki koneksi internet, itu tidak benar.

Model 32GB memiliki kapasitas cukup untuk tetap produktif meskipun kamu sedang offline.


Kekurangan

Sudut pandang yang sempit dan speaker lemah sangat mengganggu, terutama ketika kamu sedang menonton video dengan laptop diatas pangkuan kamu. Keyboard yang tidak memiliki backlight dirasa terlalu sempit untuk jari yang besar, lalu ada webcam ber-resolusi rendah.

Bagaimanapun, masalah terbesar bagi saya adalah daya tahan baterai yang lebih pendek dibanding pesaingnya.

Cek juga: Review Dell Inspiron 15-7559

Dimas Bimawan

Teknisi laptop dan komputer sejak 2008. Perkenalannya dengan komputer dimulai dari ketertarikannya mempelajari cara kerja setiap komponen di dalam desktop PC, dan sejak saat itu overclocking hingga reparasi komputer & laptop menjadi kegiatan sehari-harinya. Beberapa jenis laptop yang pernah menjadi gear hariannya antara lain Toshiba Satellite, Razer Blade, Macbook Air, Macbook Pro, Acer Aspire, Dell Inspiron, HP Spectre, hingga IBM Thinkpad. Di luar dunia pertukangan komputer, Dimas adalah sarjana fisika dari Institut Teknologi Bandung yang pernah bekerja dengan Alterra Indonesia, Mobile Premier League, Lifepal, Perusahaan Gas Negara, dan KliknClean.

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar