Review Asus ProArt StudioBook 15

Persaingan memenangkan hati para ‘content creator’ semakin memanas dengan dikeluarkannya produk-produk unggulan dari Apple serta Dell yang memimpin pasar.

Kendati demikian, Asus juga tak mau kalah dengan menghadirkan Asus ProArt StudioBook 15 dengan dibanderol mulai dari $1.999 atau sekitar 29.4 juta.

Sebagaimana seri laptop Asus baru lainnya, desain Asus ProArt StudioBook 15 dirancang secara apik, sehingga tampil stylish dan solid. Terbuat dari campuran magnesium dan sisanya bahan polimer menjadikan ProArt StudioBook 15 terasa tegas dan kokoh.

Kalau mau bandingkan spek dan harga, silakan cek halaman daftar harga laptop Asus yang berisi pilihan semua laptop yang ada di pasaran Indonesia. Langsung saja berikut kelebihan, kekurangan, dan review lengkap Asus ProArt StudioBook 15.

Spesifikasi:

  • CPU: Intel Core i7-9750H
  • GPU: Nvidia GeForce RTX 2060
  • RAM: 32GB
  • Penyimpanan: 1TB SSD (dual 512GB SSD)
  • Display: 15.6 inchi, resolusi 4K
  • Baterai: 3:2
  • Ukuran: 14.2×9.9×0.8 inchi
  • Berat: 2kg

Kelebihan:

  • Layar 4K yang mengesankan
  • Desain yang stylish dan ringan
  • Performa keseluruhan cepat
  • Harga kompetitif (untuk kelas laptop desain)

Kekurangan:

  • Daya baterai yang rendah
  • Cepat terasa panas
  • Tanpa webcam, port Thunderbolt 3, dan fitur biometrik

Desain

Asus Proart Studiobook 15 desain kiri

Di bagian atas, lapisan material berwarna abu tersebut dipadu dengan logo Asus beraksen metal yang klasik dan unik. Sedangkan bagian bawah laptop terdapat celah diagonal untuk meningkatkan sirkulasi udara serta desain lapisan yang modern.

Laptop ini terasa ringan dan tipis, dengan ukuran 14.2×9.9×8.8 inchi atau 36.1×25.2×22.4 cm, serta berat mencapai 2kg. Kategori laptop yang cukup mudah dibawa bepergian atau juga portabel. Pada website resminya, Asus menyebutkan bahwa ProArt StudioBook 15 ini cocok digunakan untuk para desainer, arsitek, animator, hingga programmer.


Performa CPU dan GPU

Asus Proart Studiobook 15 layar

Klaim bahwa laptop ini cocok untuk desainer, animator, arsitek dan programmer bisa dibilang tepat karena walaupun memiliki kesan elegan, laptop ini ternyata mampu menyajikan performa yang mengesankan.

Hal tersebut karena di bagian dapur pacunya, didukung prosesor berupa Core i7-9750H, RAM 32GB, dan RTX 20260 GPU. Apalagi layar berukuran 15.6 inchi dan panel 4K (3840×2160 pixel) yang menawan dari ProArt StudioBook 15 ini menghasilkan visual yang fantastis.

Warna-warna yang akurat, kaya, serta terasa matte akan memanjakan setiap kegiatan sunting foto ataupun video Anda. Bahkan Asus mengklaim bahwa panel tersebut mampu mencakup keseluruhan 100 persen warna Adobe RGB.

Terkait temperatur, saat digunakan untuk ‘bekerja’ terlalu keras, temperatur laptop ini bisa menjadi sangat panas. Bahkan pada bagian bawahnya bisa mencapai 41.7 C. Oleh karena itu membeli cooling pad sangat disarankan agar laptop senantiasa berada dalam temperatur normal, terlebih jika Anda cukup lama beraktivitas di depan laptop.

Lihat juga: Review HP Envy 17 (2020)


Penyimpanan & Port (Colokan)

Asus Proart Studiobook 15 port kiri

Di bagian storage, ProArt StudioBook 15 dilengkapi penyimpanan mencapai 1TB, terbagi menjadi dua 512GB SSD serta Nvidia GeForce RTX 2060 GPU dengan 6GB vRAM. Sehingga komponen sistem tersebut sangat menarik walaupun garansi standarnya hanya berlaku selama setahun saja.

Port yang tersedia di Asus ProArt StudioBook 15 ini adalah satu USB-C di sisi kanan yang mendukung DisplayPort untuk output 4K, lock slot serta 2 USB 3.1-A untuk menghubungkan dengan mouse, keyboard, webcam dan sebagainya.

Di sisi kiri, terdapat port untuk daya bersistem DC, sebuah RJ-45 Ethernet, HDMI 2.0, sebuah USB 3.1-A dan port audio. Untuk Anda yang mungkin mengharapkan port Thunderbolt 3 di laptop mahal ini sayangnya tidak tersedia.


Baterai, Speaker, Webcam

Membahas soal ketahanan baterai, perpaduan antara layar 4K, Core i7 CPU seri H, serta desain portabel mungkin menjadi alasan utama daya tahan baterai laptop ini sangatlah buruk. Dengan hanya mampu bertahan selama 3 jam 39 menit saja, sehingga Anda harus selalu bersiap-siap dengan charger dan colokan listrik setiap saat.

Asus Proart Studiobook 15 port kanan

ProArt StudioBook 15 dilengkapi sepasang speaker dengan performa yang sangat baik di sisi bawah masing-masing sudutnya, sehingga memberikan efek suara sekitar yang amat meyakinkan. Dari segi konektivitas, laptop ini sudah dibekali Wi-Fi 6 (802.11ax) dan Bluetooth 5, yang merupakan teknologi terbaik saat ini.

Jika Anda mencari webcam di laptop ini, jawabannya adalah tidak ada. Laptop yang dipasarkan untuk para content creator dan pemilik bisnis ini memang anehnya tidak dilengkapi dengan webcam.

Mau tak mau Anda harus menyiapkan sendiri kamera eksternal untuk dapat berbicang lewat video conference dengan kolega. Dan tentu saja laptop ini pun tak didukung fitur biometrik seperti pindai sidik jari atau rekognisi wajah.


Keyboard & Touchpad

Asus Proart Studiobook 15 keyboard touchpad

Untuk keyboard, secara layout sudah tertata dengan rapi dan menawan. Penempatan shortcut play/pause, next/previous, dan tombol daya diletakkan di atas barisan keyboard pada umumnya, ide pintar untuk mempermudah eksekusi pada tombol-tombol tersebut.

Tapi, secara umum pemakaian tombol-tombol keyboard ProArt StudioBook 15 ini terasa kurang nyaman karena tidak terlalu rigid sehingga lebih ‘melelahkan’ untuk menekan keypad-nya.

Fitur touchpad berukuran 4.2×2.8 inchi pada laptop ini berfungsi dengan baik. Permukaannya terasa halus dan tak memiliki masalah berarti untuk menggerakkan kursor ataupun clicking.


Kesimpulan

Performa secara keseluruhan Asus ProArt StudioBook 15 sangat baik dalam memuncaki kategori serupa. ProArt StudioBook 15 ini menawarkan beragam performa menarik serta hadir dengan tampilan sleek.

Kegiatan para content creator, seperti edit foto, menonton video, dan berselancar di internet terasa sangat nyaman. Terlebih dengan display 4K, performa super cepat, dan desain yang stylish.

Namun demikian, beberapa kekurangan seperti keyboard kurang nyaman, ketahanan baterai lemah, hingga tidak adanya webcam tentunya perlu diperhatikan saat mempertimbangkan pembelian laptop ini.

Lihat: Review Asus ROG Strix G15

Fajar Gumilang

Penulis profesional lulusan Institut Pertanian Bogor dengan pengalaman menulis di topik seputar komputer dan internet. Beberapa jenis laptop yang pernah digunakan oleh Ajay secara personal adalah Acer Nitro, Asus ROG Zephyrus, Macbook Pro, Lenovo Legion, hingga Dell Inspiron.

Subscribe
Notify of
guest
1 Komentar
Terpopuler
Terbaru Terlama
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar