Review Asus ProArt Studiobook Pro X W730-G5T (2020)

Saat ini ada banyak sekali produsen laptop yang menawarkan laptop dengan performa yang luar biasa, kemampuan rendering grafik sangat tinggi, dibalut dengan kualitas layar ciamik hingga memiliki color gamut yang sangat luas.

Hal ini tidak mengherankan, meski spesifikasi yang demikian bisa menghasilkan sebuah laptop dengan harga yang fantastis, tetap saja ada pasar dari laptop-laptop dengan spesifikasi dewa macam ini. Yakni pasar dari golongan content creator kelas kakap hingga developer.

Salah satu produsen laptop yang serius menggarap pasar ini adalah Asus dengan ProArt Studiobook Pro X nya! Meski harga laptop Asus ini luar biasa mahal ini, tapi ia digadang-gadang bisa menjadi mesin utama bagi heavy content creator. Apa iya?


Spesifikasi Umum

  • CPU: Intel Xeon E-2776M 2,8 GHz hexa-core dengan Turbo boost up to 4,7 GHz dan 12 MB Cache
  • RAM: 64 GB (4×16 GB) DDR4 2666 MHz support ECC (up to 128 GB)
  • Penyimpanan: 1 TB PCIe NVMe Gen 3 x4 SSD (up to 4 TB, dual slot)
  • GPU: Nvidia Quadro RTX 5000 16 GB GDDR6 VRAM
  • Layar: 17 inch LED Backlit (1920×1200) dengan NanoEdge Display, IPS, 300 nits, 16:10, anti-glare, PANTONE validated
  • Port: 2x USB-C (Thunderbolt 3) support Display port 1.4 (Up to 40 GBps), 3x USB-A 3.1 Gen 2, HDMI 2.0, SD 4.0 / UHS-II Card Reader, Audio Combo, Ethernet RJ45 LAN, Kensington Lock, DC-in
  • Baterai: 95 Wh dengan 280 W adapter
  • Dimensi: 382 x 265 x 28,2 mm
  • Bobot: 2,5 kg + 850 gram charger

Kelebihan utama laptop ini antara lain sangat powerful, compact, kualitas speaker terbaik, dan kualitas layar sangat baik. Kekurangannya tentu sangat mahal.

Berbekal Intel Xeon, Nvidia Quadro, dan RAM 64 GB (up to 128 GB), Asus ProArt Studiobook Pro X sukses menjelma menjadi salah satu mesin yang paling kuat di rentang harga 80 jutaan rupiah.

Di Indonesia sendiri memang pasar untuk laptop ini masih sangat terbatas, mengingat selain harganya yang sangat mahal, ada banyak software yang bisa dijalankan di dalam Asus Pro Art Studiobook Pro X ini yang ‘kurang cocok’ untuk orang awam.

Nah tanpa perlu berlama-lama, sebenarnya bagaimana ya kemampuan Asus ProArt Studiobook Pro X yang sesungguhnya? Ini dia!


Harga dan Ketersediaan

Review Asus Pro Art Studiobook Pro X W7390-G5T (2020)
laptop 80-an juta

Kamu tidak salah lihat, memang laptop Asus ProArt Studiobook Pro X ini dibanderol dengan harga yang melebihi satu buah motor sport dengan kapasitas mesin 150 cc, yakni seharga Rp 88.000.000,-

Harga yang tentunya sangat layak untuk diberikan kepada laptop ini, mengingat performanya yang luar biasa tinggi. Meski demikian khusus untuk varian Asus ProArt Studiobook Pro X memang hanya tersedia 1 SKU saja, sehingga tidak ada pilihan lain bagi kamu yang ingin laptop sejenis.

Untungnya Asus menyediakan ‘varian’ Asus ProArt Studiobook lainnya yang ditawarkan dengan harga yang lebih murah, tapi tentu saja dengan kekuatan yang sepertinya sih dibawah dari Asus ProArt Studiobook Pro X ya.

Beberapa varian di bawah Asus ProArt Studiobook Pro X misalnya ProArt Studiobook Pro 17 yang dibanderol dengan harga 35.200.000 – 55.000.000, ProArt Studiobook Pro 15 dengan banderol 33.000.000 – 71.489.000, hingga ProArt Studiobook 15 yang jauh lebih murah lagi.

Tapi kalau kamu mengira laptop ini merupakan seri yang tertinggi tentu kamu salah, karena Asus pun memutuskan untuk mengeluarkan varian ProArt Studiobook One dengan Nvidia Quadro RTX 6000 seharga 170 juta saja!

Lihat: Urutan peringkat semua GPU laptop

Dari banderol yang ditawarkan oleh Asus, barangkali kamu bisa memperkirakan kalau memang laptop seri Asus ProArt Studiobook ini dibuat untuk para professional. Sehingga biaya yang demikian mahalnya bisa dihitung sebagai biaya investasi.

Bagi kamu yang memang kelebihan uang, ya silakan beli tapi baca review lengkap di bawah ini dulu!


Desain

Asus-Pro-Art-Studiobook-Pro-X-W730-pojokan
bodi aluminium

Mengusung desain yang tidak terlalu mencolok, Asus ProArt Studiobook Pro X hadir dengan satu warna saja yakni Star Grey khas dari Asus. Meski demikian Asus tetap memberikan aksen-aksen rose gold agar laptop ini tetap tampak premium.

Dengan bodi clamshell dan bahan baku aluminium, Asus ProArt Studiobook Pro X tetap menawarkan laptop dengan build quality kelas satu yang pastinya sesuai dengan harga yang diberikan oleh pihak Asus.

Meski pihak Asus sendiri mengklaim bahwa desain dari Asus ProArt Studiobook Pro X terinspirasi dari durable briefcase, jujur saja menurut kami laptop ini tampak seperti laptop premium, elegan, pada umumnya. Tapi its ok kok, apalagi laptop ini juga sudah memenuhi standar militer Mil Std 8106, sehingga memang benar-benar durable.

Mengusung bobot yang cukup tinggi yakni sekitar 2,5 kg ditambah dengan 848 gram bobot adapter tentu laptop ini bukanlah laptop yang paling ringan untuk kamu bawa. Apalagi dimensi yang dimiliki Asus ProArt Studiobook Pro X juga cukup bongsor.

Asus ProArt Studiobook Pro X memiliki ukuran 382 mm x 265 mm x 28,2 mm (klaim Asus) yang tentu cukup besar untuk laptop masa kini. Tapi, tentu dimensi ini tergolong compact dan ringkas untuk ukuran laptop 17 inch. Kami sendiri kadang lupa ketika sedang membawa laptop ini, karena dimensi ini memang lazimnya dimiliki oleh laptop 15 inch.

Untuk sebuah powerstation tentu saja laptop Asus ProArt Studiobook Pro X sudah tergolong ringkas dan ‘ringan’. Untuk harga yang ditawarkan boleh jadi laptop ini merupakan salah satu yang terbaik di kelasnya dari segi ke-ringkasan.

Apalagi boleh dibilang Asus ProArt Studiobook Pro X merupakan salah satu langkah awal dari Asus untuk memasuuki pasar ini. Karena memang sebelumnya belum ada pasar workstation notebooks yang digarap oleh Asus.

Dengan hasil seperti ini tentu saja menurut kami Asus sudah menjalankan tugas pertama mereka dengan baik, untuk menggarap pasar professional di kelas ini.

Baca: Rekomendasi laptop Asus terbaru


Display

Asus Pro Art Studiobook Pro X W7390-G5T (2020) Layar
layar 17-inch Full HD

Mengusung layar 17 inch, LED backlit dengan resolusi Full HD (1920 x 1080), 300 nits, Asus ProArt Studiobook Pro X boleh dibilang sudah memilih keputusan yang sangat tepat. Memang untuk resolusi, refresh rate, kecerahan, masih banyak yang lebih baik.

Tapi soal kualitas tentu Asus ProArt Studiobook Pro X merupakan salah satu yang terbaik. Tengok saja, Asus ProArt Studiobook Pro X mencatatkan 100% sRGB, 100% Adobe RGB, dan 97% DCI-pr color gamut, nilai yang tentu sangat luar biasa.

Kalau angka-angka itu masih belum cukup, Asus ProArt Studiobook Pro X bahkan diklaim memiliki nilai Delta E kurang dari 1,5 dengan PANTONE validated. Kesimpulannya kualitas reproduksi warna yang dimiliki oleh Asus ProArt Studiobook Pro X sangatlah akurat!

Kamu yang menggunakan laptop Asus ProArt Studiobook Pro X tidak perlu lagi melakukan kalibrasi warna ulang, karena warnanya yang demikian akurat. Akan tetapi memang Asus tetap memberikan kamu pilihan untuk recalibrate.

Caranya adalah dengan menggunakan software bawaan yang terdapat di dalam Asus ProArt Studiobook Pro X ini.

Kesempurnaan dari kualitas layar yang dimiliki oleh Asus ProArt Studiobook Pro X semakin bertambah berkat desainnya yang sangat cantik. Memiliki screen to body ratio mencapai 92%, bezel 3,8 mm dan 7,2 mm (atas) membuat laptop ini semakin menawan.

Bicara soal layar, nampaknya kali ini kami harus membahas touchpad atau lebih tepatnya disebut dengan screenpad pada segmen ini. Karena Asus nyatanya memberikan screenpad yang luar biasa keren di bawah keyboard dari laptop ini.

Screenpad yang dimiliki oleh Asus ProArt Studiobook Pro X memiliki ukuran layar 5,65 inch dengan resolusi 2160 x 1080! Tentunya bukan sekadar layar mini yang bisa dijadikan pelengkap semata.

Layar screen pad milik Asus ProArt Studiobook Pro X memiliki rasio 18:9, super IPS, dengan kualitas layar sentuh yang sangat responsif. Kamu bahkan bisa melakukan multitasking dengan menggunakan layar ini ditambah dengan layar utama Asus ProArt Studiobook Pro X.

Kalau kamu merasa terganggu dengan screen pad milik Asus ProArt Studiobook Pro X ini, kamu bisa mengubahnya dengan cara menekan tombol F6, dan seketika layar di bagian bawah ini akan menjelma menjadi touch pad.

Selain menjadi touch pad kamu juga bisa menggunakan screen pad ini sebagai media menggambar dan menulis, bisa pula untuk membuka video lain, bisa untuk membuka spotify dan menjadi tombol media alternatif, atau malah untuk melakukan video call dengan client sambil memperbaiki proyek yang kamu kerjakan untuk client tersebut.

Nampaknya memang segala versatility yang dimiliki oleh Asus ProArt Studiobook Pro X dibuat dengan tujuan mempermudah pekerjaan para professional. Baik itu di bidang desain grafis, editing video, animasi, engineering, hingga bagi para developer.


Keyboard

Asus-Pro-Art-Studiobook-Pro-X-W730-numpad
keyboard dengan numpad

Dengan ukuran yang begitu tebal, tidak heran kalau Asus ProArt Studiobook Pro X memiliki travel Keyboard yang cukup dalam. Bahkan kami merasa mengetik dengan menggunakan keyboard pada desktop ketika menggunakan laptop ini.

Hal ini lantaran travelnya yang mencapai 2 mm, feel yang sangat empuk, serta feedback yang juga sangat oke. Akan tetapi memang ketika digunakan untuk mengetik dengan cepat, kamu yang terbiasa menggunakan keyboard dengan travel tipis butuh penyesuaian.

Adapun layout keyboard dari Asus ProArt Studiobook Pro X tergolong biasa-biasa saja. Tapi, meski berukuran full size dengan num pad di bagian kanan, kamu tetap bisa menambahkan numpad di bagian screen pad dari laptop ini.

Adapun keamanan biometrik yang dimiliki oleh laptop ini adalah berupa sensor sidik jari yang berada terpisah dengan screen pad. Letaknya ada di bagian pojok kanan bawah dari keyboard milik Asus ProArt Studiobook Pro X ini.

Untuk bagian touch pad, atau screen pad tentu kamu bisa membaca ulasannya di atas ya. Karena kami sudah membahasnya di dalam segmen layar.


Audio

Boleh jadi ini adalah opini dari kami saja, tapi kualitas suara yang dikeluarkan oleh Asus ProArt Studiobook Pro X boleh dibilang merupakan salah satu yang terbaik diantara beberapa laptop yang pernah kami review.

Speaker yang sudah memiliki sertifikasi dari Harman Kardon ini memiliki kualitas yang luar biasa jernih, nyaring, dan bahkan terasa pas ketika dicoba untuk memutar lagu atau sekadar menonton video Youtube yang penuh dengan dialog.

Posisi speaker yang berada di kanan kiri pun membuat laptop ini terasa semakin sempurna, karena menurut kami konfigurasi ini boleh dikatakan meruapakan salah satu konfigurasi speaker yang terbaik.

Nah untuk harian sih kami rasa kualitasnya sudah lebih dari cukup, dan bahkan menurut kami speakernya sudah sangat cukup digunakan bermain game. Asal kondisi ruangan yang kamu pakai bermain game cukup senyap ya.


Port dan Konektivitas

Asus Pro Art Studiobook Pro X W7390-G5T (2020) Port
port kiri (atas) dan kanan (bawah)

Desain oke, layar luar biasa, audio di atas rata-rata, bagaimana dengan port dan konektivitas yang dimiliki oleh Asus ProArt Studiobook Pro X ini? Jawabannya adalah luar biasa!

Asus ProArt Studiobook Pro X memiliki port yang tergolong sangat lengkap dan konektivitas yang juga paling mutakhir. Tercatat di sisi kanan Asus ProArt Studiobook Pro X memiliki dua buah port Thunderbolt 3.0 USB Type C, 1 Kensington Lock, 1 port Ethernet RJ 45, serta 1 port USB 3,1 Gen 2.

Adapun di sisi kiri dari Asus ProArt Studiobook Pro X terdapat 1 port DC in, 1 port HDMI 2.0, 2 port USB 3.1 Gen 2 Type A, 1 port audio combo jack, serta 1 port card reader UHS-II yang tergolong kencang.

Jumlah port yang tergolong banyak dan lengkap ini kemudian ditunjang pula dengan konektivitas yang sangat baik. Asus ProArt Studiobook Pro X ini diketahui sudah memiliki WiFi 6 AX200 dengan Bluetooth 5.1 yang juga kencang.

Belum lagi port Thunderbolt 3 yang dimiliki oleh laptop ini sudah support Display Port serta bisa juga dihubungkan dengan GPU External untuk menambah kemampuan dari laptop ini (yang sebenarnya sudah kencang).


Baterai dan Performa

Asus-Pro-Art-Studiobook-Pro-X-W730-jeroan
jeroan Studiobook Pro X

Berbekal CPU Intel Xeon E2776 M, laptop ini memiliki kemampuan yang sangat kencang. CPU Intel Xeon E2776 M ini memang tidak memiliki spek yang luar biasa, dimana ia memiliki 6 core, 12 threads, dengan kecepatan 2.8 GHz yang bisa di boost hingga 4.7 GHz.

Akan tetapi kalau dibandingkan dengan CPU Intel Core i7 atau bahkan Intel Core i9, Intel Xeon memiliki fitur unggulan yakni sudah mendukung ECC alias Errorr Correcting Code, yang tentu saja sangat penting pada laptop-laptop powerstation seperti Asus ProArt Studiobook Pro X ini.

Dengan adanya ECC, setiap kali terjadi kesalahan transfer data di dalam laptop, maka CPU akan segera mengoreksinya. Walhasil laptop ini terhindari dari blue screen yang potensial terjadi ketika kamu sedang melakukan rendering.

Untuk alasan itu pula lah, Asus ProArt Studiobook Pro X dibeklai dengan RAM DDR4 2666 MHz dengan 4×16 GB yang sudah mendukung ECC. Memang kamu bisa menambahkan kapasitas hingga 128 GB non ECC, tapi tentu jauh lebih aman kalau menambahkan RAM yang sudah mendukung fitur ECC ini.

Lihat: Urutan peringkat semua CPU laptop

Dari segi kapasitas penyimpanan pun laptop ini sudah bisa dibilang luar biasa, karena memberikan 1 TB SSD NVMe PCIe, yang memiliki kecepatan membaca lebih dari 2000 MBps dan menulis lebih dari 1500 MBps, kencang!

Lebih jauh lagi Asus ProArt Studiobook Pro X juga memberikan kamu kesempatan untuk mengupgrade kapasitas penyimpanan dari laptop ini hingga maksimal 4 TB, karena toh memang laptop ini menyediakan 2 slot.

Bicara soal GPU, Asus ProArt Studiobook Pro X sudah dibekali dengan Nvidia Quadro RTX 5000 VRAM 16 GB GDDR6, yang di atas kertas memiliki CUDA core yang sama dengan Nvidia RTX 2080. Lantas mengapa Asus memilih Nvidia Quadro RTX 5000?

Ketika dilakukan pengujian dengan Siemens NX, didapatkan skor dari Nvidia Quadro RTX 5000 unggul jauh dibandingkan dengan Nvidia RTX 2080. Skor yang didapatkan yakni 245,09 berbanding 23,8 alias nyaris 10 kali lipatnya!

Nah ketika dilakukan benchmarking pun laptop ini menunjukkan tajinya, dimana benchmarking dengan Cinebench R15 menghasilkan skor antara 1050 sampai 1100. Nilai yang bukan hanya tinggi, tapi juga sangat stabil.

Selain itu ketika dicoba tes menggunakan Blender 2.80 model BMW scene didapatkan waktu render software only 5.20 detik, ketika menggunakan Nvidia Quadro melonjak hingga 52 detik saja. Adapun ketika dilakukan rendering dengan menggunakan GPU external nilainya bertambah lagi menjadi 27 detik saja!

Uji coba rendering 4K to 4K yang dilakukan pun memberikan hasil yang sangat signifikan dimana Asus ProArt Studiobook Pro X mampu mencacat waktu 13.46 software only, tapi 3.20 dengan Quadro dan 2.57 kalau ditambah dengan GPU external.

Catatan waktu yang menurut tentunya sangat baik, tapi memang cocok dimiliki oleh laptop yang memiliki harga Rp 88 juta ini. Yang jelas untuk powerstation pertamanya, Asus nampaknya akan sukses menggaet banyak target pasar baru.

Selain cocok digunakan untuk bekerja, laptop ini pun bisa digunakan untuk bermain game dengan baik. Walaupun yah, tentu saja agaknya sayang kalau kamu membeli laptop ini hanya untuk bermain game saja.

Untuk game-game kelas AAA tentu saja bisa dengan mudah dilibas habis oleh laptop ini, bahkan kamu tidak perlu capek-capek untuk mencapai setting rata kanan. Akan tetapi, sekali lagi tentu masih banyak laptop dengan harga yang lebih murah yang bisa kamu pakai untuk sekadar bermain game kelas AAA.

Apalagi memang kebanyakan software yang dimiliki ataupun bisa dijalankan oleh Asus ProArt Studiobook Pro X ini bisa dibilang cukup asing. Sebut saja Siemens NX, Cidence, ataupun AVID yang kebanyakan merupakan software untuk professional baik itu di bidang desain grafis, dan khususnya di bidang engineering dan developer.

Adapun usia baterai yang dimiliki oleh Asus ProArt Studiobook Pro X boleh dibilang tergolong cukup baik. Tapi tidak heran, karena laptop ini dibekali dengan baterai yang cukup besar yakni 95 Wh.

Kalau diujicoba melakukan pekerjaan yang relatif ringan seperti browsing atau malah menonton film dengan resolusi FHD tanpa charging dengan brightness 60-70% maka kamu bisa mendapatkan catatan waktu lebih dari 7-8 jam!

Tentu nya lamanya baterai bisa menyala tanpa harus dicharge ini sangat bervariasi tergantung dari pemakaianmu. Bisa jadi jauh lebih lama, tapi bisa jadi pula jauh lebih sebentar. Yang jelas laptop ini bisa dicharge dari 0% hingga 100% hanya dalam waktu 2 jam 13 menit saja, impresif!


Webcam

Untuk urusan webcam, Asus ProArt Studiobook Pro X nampaknya juga tidak main-main. Meski tidak sebagus kebanyakan kamera smartphone, tapi kualitas webcam dari Asus ProArt Studiobook Pro X boleh dibilang di atas rata-rata.

Meski demikian nyaris untuk kebanyakan laptop yang ada, kami tetap menyarankan kamu untuk membeli webcam external. Apalagi kalau kamu sering melakukan meeting zoom, video call, dan sebagainya dengan klienmu.


Panas

Dengan kemampuan yang demikian dahsyatnya tentu saja Asus ProArt Studiobook Pro X membutuhkan sistem pendinginan yang baik untuk menghindari overheat. Untungnya, kali ini nampaknya Asus juga sukses membuat sistem pendinginan yang baik!

Berbekal sistem pendinginan dengan 4 cooling pipe berbahan tembaga dengan 2 cooling fan yang memiliki kemampuan rotasi hingga 6000 RPM, Asus ProArt Studiobook Pro X sukses mempertahankan performa dari Intel Xeon yang dimiliki.

Memang sih ketika digunakan maka suhu CPU dan GPU dari Asus ProArt Studiobook Pro X bisa mencapai 70 sampai 90 C, tapi untungnya suhu permukaan dari Asus ProArt Studiobook Pro X hanya berkisar 30-40C saja.


Kesimpulan

Laptop yang super kencang ini memang merupakan salah satu proyek pertama Asus di dalam membuat powerstation. Tapi menurut kami Asus sukses meraih hati kami dan mungkin banyak orang yang sesuai dengan pasar dari Asus ProArt Studiobook Pro X itu sendiri.

Harga 88 juta rupiah yang dibebankan Asus kepada Asus ProArt Studiobook Pro X barangkali terbilang murah kalau memang laptop ini dibeli sesuai dengan peruntukannya. Seperti desainer kelas kakap, animator, developer, dan engineer.

Untuk kamu yang hanya menginginkan laptop yang bisa memainkan game-game AAA, tentu kami tidak menyarankan kamu mengeluarkan 88 juta rupiah untuk Asus ProArt Studiobook Pro X. Karena masih banyak sekali pilihan laptop yang jauh lebih murah yang sanggup memainkan game AAA.

Fakhri Zahir

Pengguna berbagai jenis laptop mulai dari laptop gaming, hybrid, hingga macbook sejak 2009. Produk seputar gaming yang pertama kali dikenalnya adalah Nokia N-Gage QD yang rilis tahun 2004, sejak saat itu ia mulai tertarik mencoba berbagai jenis gadget dan laptop untuk kebutuhan personal, akademis, maupun profesional. Beberapa jenis laptop yang pernah dimilikinya secara personal antara lain Acer Nitro, Macbook Pro, Lenovo ThinkPad, hingga Asus TUF. Di luar di dunia digital sebagai konten kreator dan entrepreneur, Fakhri merupakan seorang dokter lulusan Universitas Indonesia yang kini tengah menempuh pendidikan dokter spesialis jantung.

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar