Jenis-Jenis Colokan Listrik di Berbagai Negara
Charger adalah hal yang harus kamu bawa kemana mana saat liburan. Namun masalahnya apakah charger yang kita gunakan dapat digunakan di negara yang kita tuju? Nah sebaiknya sebelum melakukan liburan kamu harus mengenal terlebih dahulu berbagai jenis colokan listrik di berbagai negara.
Terkadang karena permasalahan yang simpel ini membuat kita tidak bisa charging gadget karena colokannya tidak sesuai dan terpaksa harus mengeluarkan tambahan pengeluaran untuk membeli charger baru. Padahal kalau sudah mengetahui sebelum berangkat, maka sudah bisa diantisipasi bukan?
Colokan yang kita kenal selama ini adalah steker dan socket tipe C, terkadang juga kita menggunakan tipe A. Nah apakah kamu tahu kalau ada 10 jenis colokan listrik di berbagai negara? Yuk kenalan satu persatu dengan steker tipe A sampai tipe N.
Steker Tipe A
Steker tipe A merupakan steker yang memiliki 2 kaki yang bentuknya pipih dan steker ini biasanya memiliki besar arus 15 ampere. Steker tipe A biasanya ditemukan di Jepang, Amerika Serikat, Kanada dan Mexico.
Steker tipe A memiliki tegangan 100-127 volt dan steker ini hanya sangat cocok dipasangkan dengan socket tipe A.
Steker Tipe B
Steker tipe B adalah steker yang memiliki 1 kaki berbentuk bulat dan 2 kaki berbentuk pipih. Steker jenis ini biasanya dipakai di Amerika Serikat, Jepang, Mexico dan Kanada.
Steker tipe B biasanya memiliki besar arus 15 ampere dan tegangan listrik yang dipakai mencapai 100-127 volt. Sedangkan socket tipe B bisa dipasangkan dengan steker tipe A dan tipe B.
Steker Tipe C
Steker tipe C merupakan steker yang mempunyai 2 kaki berbentuk bulat. Steker tipe C bisa ditemukan di Amerika Selatan, Asia dan Benua Eropa.
Arus listrik yang dipakai steker tipe C 2,5 ampere dan steker ini memiliki tegangan 220-240 volt. Socketnya biasanya hanya bisa dihubungkan dengan steker tipe C.
Steker Tipe D
Steker tipe D adalah steker yang memiliki 3 pin didalamnya dan steker ini juga memiliki grounding. Steker tipe D banyak digunakan di India.
Steker tipe D memiliki arus listrik 5 ampere dan tegangan listriknya 220-240 volt. Socketnya cocok dihubungkan atau dipasangkan dengan steker tipe C dan tipe D.
Steker Tipe E
Steker tipe E merupakan steker yang memiliki 1 lubang dengan 2 kaki berbentuk bulat. Kebanyakan Steker tipe E ditemukan di Republik Ceko, Prancis, Polandia, Slovakia dan Belgia. Besar arus yang mengalir 16 ampere dan tegangan listriknya 220-240 volt. Socketnya sangat cocok untuk dipasangkan dengan steker tipe C, E dan F.
Steker Tipe F
Steker tipe F yaitu salah satu steker yang memiliki 2 kaki berbentuk bulat dan seringkali ditemukan di Benua Eropa, terutama di Rusia.
Steker tipe F memiliki besaran arus mengalir 16 ampere dan tegangan listriknya 220-240 volt. Socketnya sangat cocok dipasangkan dengan steker tipe C, E dan F.
Steker Tipe G
Steker tipe G adalah steker yang mempunyai 1 kaki berbentuk pipih vertikal dan 2 kaki berbentuk pipih horizontal. Steker tipe G biasanya ditemukan di Britania Raya, Malta, Irlandia, Singapura dan Malaysia.
Steker tipe G memiliki besar arus 13 ampere dan tegangan listriknya 220-240 volt. Socketnya sangat cocok dihubungkan dengan steker tipe G.
Steker Tipe H
Steker tipe N merupakan steker yang memiliki 3 kaki berbentuk bulat dan steker jenis ini memiliki grounding. Steker tipe H mudah ditemukan di Israel dan jalur Gaza.
Steker tipe H memiliki besar arus 16 ampere dan tegangan listriknya 220-240 volt. Socketnya sangat cocok dihubungkan atau dipasangkan dengan steker tipe C dan tipe H.
Steker Tipe I
Steker tipe I adalah steker yang mempunyai 2 pin datar berbentuk V dan 1 buah pin arde. l. Steker tipe G biasanya ditemukan di Australia. Steker tipe G memiliki besar arus 10 ampere dan tegangan listriknya 220-240 volt. Socketnya sangat cocok dihubungkan dengan steker tipe I.
Steker Tipe J
Steker tipe J adalah steker yang mempunyai 2 pin bulat dengan 1 pin grounding. Bentuknya mirip dengan tipe N tapi tidak kompatibel dengan tipe tersebut.
Steker tipe G memiliki besar arus 10 ampere dan tegangan listriknya 220-240 volt. Socketnya sangat cocok dihubungkan dengan steker tipe C dan J.
Steker Tipe K
Steker tipe K adalah steker yang mempunyai 2 pin bulat dan 1 pin. Bentuknya mirip dengan Tipe F namun perbedaannya, pada tipe K menggunakan pin grounding bukan klip grounding. Steker tipe G biasanya ditemukan di Bangladesh, Denmark, dan Madagaskar.
Steker Tipe L
Steker tipe L memiliki 2 tipe dengan besar arus 10 dan 16 ampere dan tegangan listriknya 220-240 volt . Versi 10 ampere mempunyai 2 pin bundar dengan ketebalan 4 mm dan jarak 5,5 mm. Pada bagian tengah terdapat pin grounding.
Versi 16 ampere mempunyai 2 pin bundar dengan ketebalan 5 mm dan jarak 8 mm, pada bagian tengah juga terdapat pin grounding.
Steker Tipe M
Steker tipe M adalah steker yang mempunyai 3 pin bulat dalam pola segitiga yang mirip dengan Tipe D dengan pin yang lebih besar. Socketnya cocok dihubungkan dengan steker tipe M dan D
Steker Tipe N
Steker tipe N memiliki 3 lubang, serta hanya digunakan di Brazil dan Afrika Selatan. Steker tipe N memiliki ground, arus 10 Ampere dan 20 Ampere, rentang voltase 220-240V, dan socket N juga kompatibel dengan steker tipe C.
Nah sekarang setelah kamu mengetahui berbagai jenis colokan listrik di berbagai negara, kamu bisa mempersiapkannya terlebih dahulu sebelum berangkat supaya tidak kesulitan disana. Semoga semua bahasannya bermanfaat untuk para pembaca.