Cara Membuat Prompt AI agar Hasilnya Maksimal

Berdasarkan pengalaman pribadi, banyak teman yang cerita ke saya soal kesulitan mereka saat menggunakan AI. Sebut saja satu AI paling populer, yaitu ChatGPT. Mereka bilang, ChatGPT sering kasih jawaban yang bukan mereka mau atau bahkan hasil yang salah.

Saat mendengar keresahan mereka, saya berusaha mengidentifikasi kira-kira apa sih yang menjadi kendala? Bukan mau sombong, tapi jujur saya gak pernah sekalipun mengalami hal yang sama. Pengalaman saya menggunakan ChatGPT atau AI apapun selalu lancar jaya. Di situ saya sadar, bahwa semua orang mungkin bisa pakai ChatGPT, tapi gak semua orang bisa bikin prompt yang tepat.

Gak ada yang salah, bikin prompt alias instruksi AI memang gampang-gampang susah. Kebetulan, sekarang saya mau membagi cara bikin prompt AI yang oke supaya hasil akhirnya bagus dan sesuai dengan yang kita inginkan.

1. Buat Tujuan

Sebelum mulai, pikir dulu apa tujuan kita pakai AI tersebut. Kita sebenarnya butuh ide, informasi, atau saran? Kalau kita sendiri gak tahu apa yang kita mau, gimana dengan AI? Ingat, AI itu hanya alat, yang mengendalikan alat tersebut tetap diri kita. Jadi, tentukan tujuan kita sejelas mungkin.

Semakin jelas tujuannya, maka semakin bagus hasil yang akan kita dapatkan. Kalau saya sering menganggap ChatGPT sebagai manusia, supaya lebih mudah dan luwes aja sih buat kasih instruksinya. Misal: “Bikinin saya ringkasan tentang pentingnya pengelolaan waktu”.

2. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Spesifik

Kita sering sebel dan bingung kan sama orang yang gaya bicaranya berbelit-belit? Nah, AI juga bisa bingung kayak kita. AI memang dirancang untuk memahami berbagai bahasa, termasuk bahasa slang atau gaul. Tapi bukan berarti AI produk sempurna yang gak bisa salah. Mau bahasa Indonesia, Inggris, sampai bahasa Thailand, kita tetap harus menghindari kata-kata yang ambigu atau bertele-tele saat bikin prompt.

Cukup buat instruksi yang ‘straightforward‘ supaya AI gak salah tafsir, contoh: “Buatkan saya daftar lima buku pengembangan diri yang direkomendasikan untuk pemula”.

Baca juga: Bagaimana Cara Kerja AI Sebenarnya?

3. Beri Konteks atau Detail Tambahan

Sertakan informasi tambahan yang relevan. Ini membantu AI memahami konteks dan memberikan jawaban yang lebih sesuai. Sama seperti ngobrol, kalau kita dan lawan bicara saling memahami kan bakal nyambung obrolannya.

Sekarang, coba anggap diri kita mahasiswa baru di jurusan psikologi yang mau mencari tahu lebih lanjut tentang teori kognitif. Tanpa harus ribet, tinggal minta penjelasan lengkapnya di AI menggunakan prompt: “Saya seorang mahasiswa jurusan psikologi yang sedang belajar. Saya ingin memahami lebih dalam tentang teori kognitif dalam psikologi. Jelaskan secara rinci tentang teori kognitif, termasuk tokoh-tokoh penting dan aplikasinya di kehidupan sehari-hari”.

4. Tanyakan dengan Format yang Berbeda

Maksudnya adalah untuk memperluas cara kita mengajukan pertanyaan atau perintah kepada AI. Dengan menggunakan berbagai format, kita dapat memperoleh jawaban yang berbeda dan mungkin lebih sesuai dengan apa yang kita butuhkan.

  • Pertanyaan Terbuka
    Definisi: Pertanyaan yang memungkinkan jawaban yang lebih luas dan tidak terbatas.
    Prompt: “Apa saja manfaat olahraga bagi kesehatan mental?”
    Manfaat: Memungkinkan AI memberikan informasi yang lebih komprehensif dan mendalam.
  • Pertanyaan Tertutup
    Definisi: Pertanyaan yang biasanya dijawab dengan “ya” atau “tidak”.
    Prompt: “Apakah olahraga dapat meningkatkan suasana hati?”
    Manfaat: Memperoleh jawaban yang lebih langsung dan spesifik.

Percaya deh, cara ini dapat meningkatkan interaksi dan efisiensi dalam mendapatkan informasi yang relevan.

Baca juga: Perbedaan Generative AI dengan AI “Biasa”

5. Beri Contoh

Menyertakan contoh dalam prompt bisa berguna sebagai referensi yang membantu AI memahami konteks dan memberikan jawaban yang lebih tepat. Contoh ini jadi panduan yang memperjelas prompt, sehingga AI dapat menyesuaikan respon sesuai dengan ekspektasi kita. Memberikan contoh penting karena dapat menjelaskan format yang diharapkan, seperti panjang teks atau gaya penulisan.

  • Contoh untuk Meminta Ringkasan
    Prompt: “Buat ringkasan tentang dampak perubahan iklim, seperti ringkasan berikut: Perubahan iklim menyebabkan…”
  • Contoh untuk Menggambarkan Suatu Proses
    Prompt
    : “Jelaskan proses fotosintesis, seperti: Fotosintesis adalah proses di mana tumbuhan…”
  • Contoh untuk Meminta Daftar
    Prompt
    : “Buat daftar manfaat membaca buku, seperti: 1. Meningkatkan pengetahuan, 2. Mengurangi stres…”

Memberikan contoh dalam prompt bukan hanya membuat permintaan lebih jelas, tetapi juga membantu AI memahami nuansa dan konteks yang diperlukan untuk memberikan jawaban yang lebih memuaskan.

6. Minta Penjelasan atau Detail Lebih Lanjut

Ada beberapa kejadian atau teori di dunia ini yang mungkin perlu dijelaskan dengan bahasa ‘bayi’ (kalimat yang mudah dimengerti), misalnya teori Fisika Kuantum. Kalau mahasiswa ilmu Fisika aja bisa ketar-ketir ditanya tentang teori tersebut, gimana dengan kita yang orang awam? Bayangkan kalau kita harus baca buku setebal kasur untuk memahami konsep superposisi, entanglement, dll. Asam lambung kita dipastikan langsung naik karena stres.

Gak perlu khawatir, kalau ada aspek tertentu yang masih tidak kita mengerti, AI bisa menyajikan informasi dengan cara yang lebih jelas dan terstruktur dengan cara kita ‘meminta’ dengan lebih detail. Selain itu, kita bisa membuat prompt dengan contoh spesifik atau aplikasi dari teori yang sedang dibahas, sehingga kita dapat melihat bagaimana teori tersebut diterapkan di dunia nyata.

  • Contoh untuk Teori
    Prompt: “Jelaskan lebih lanjut tentang teori fisika kuantum dan bagaimana teori ini berkontribusi pada dunia modern”
  • Contoh untuk Proses
    Prompt: “Jelaskan proses yang terjadi dalam siklus air, termasuk peran penguapan dan kondensasi”
  • Contoh untuk Konsep 
    Prompt: “Jelaskan lebih detail tentang konsep etika utilitarianisme dan bagaimana penerapannya dalam pengambilan keputusan”

Baca juga: Cara Cek Tulisan Hasil AI , Pakai Tools ini!

7. Berikan Batasan atau Kriteria

Terkadang, AI bisa terlalu ‘kreatif’ kalau gak dikasih batasan. Menetapkan batasan atau kriteria dalam prompt bertujuan untuk mengarahkan AI agar memberikan jawaban yang spesifik dan sesuai dengan parameter yang kita mau. Dengan cara ini, kita dapat memperoleh informasi yang lebih terfokus, serta mengurangi jawaban yang terlalu luas atau tidak sesuai.

Memberikan batasan penting karena dapat menentukan lingkup informasi yang ingin kamu dapatkan, membantu AI untuk tidak memberikan informasi yang menyimpang dari topik yang dimaksud.

  • Contoh untuk Tips
    Prompt: “Buat lima tips kesehatan yang dapat diterapkan sehari-hari, dengan masing-masing tips tidak lebih dari 30 kata”
  • Contoh untuk Penjelasan
    Prompt: “Jelaskan tentang siklus hidup kupu-kupu dalam 150 kata, dengan fokus pada setiap tahap perkembangannya”
  • Contoh untuk Rekomendasi
    Prompt
    : “Berikan rekomendasi tiga buku fiksi ilmiah terbaru yang terbit setelah tahun 2022”

Dalam beberapa kasus, kita juga dapat menetapkan kriteria spesifik, seperti jenis sumber (misal buku A Brief History of Time karya Stephen Hawking) ke dalam prompt.

Itu dia beberapa cara bikin prompt untuk memaksimalkan hasil dan jawaban yang kita inginkan. Menulis prompt yang pas memang perlu banyak latihan, tapi yang namanya bisa itu dari terbiasa. Jadi, biasakan untuk menerapkan cara-cara di atas supaya AI berfungsi lebih optimal dalam memenuhi kebutuhan kita. Selamat mencoba!

Ashya Ravika

Pengguna Macbook dan Windows serta kreator konten profesional di Tokopedia, Kompas, Zenius, Asmaraku, hingga Hijup. Perkenalannya di dunia komputer personal dimulai dengan memiliki laptop Axioo, kemudian menjadi pengguna berbagai jenis merek laptop mulai dari Acer, Asus, Lenovo, hingga Macbook. Disamping keterlibatannya di industri digital, Ashya juga menempuh pendidikan sarjana di Universitas Katolik Parahyangan.

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terpopuler
Terbaru Terlama
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar