Chipset Smartphone: Apa dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Bagi orang-orang yang senang dengan dunia IT dan teknologi, chipset dan power delivery merupakan topik yang menarik. Baik itu chipset di PC, ;aptop, hingga yang akan kami bahas selanjutnya yakni chipset di smartphone yang mereka miliki.
Lebih jauh lagi, meski kamu tidak terlalu tertarik membahas soal chipset, pengetahuan soal ini bisa dibilang sebagai hal yang lumayan penting. Karena chipset bisa menjadi salah satu pertimbangan sebelum kamu membeli smartphone.
Pun, bisa pula menjadi pertimbangan ketika kamu ingin mengganti smartphone yang kamu miliki. Nah supaya kamu tidak bingung lagi, yuk kita bicarakan secara lengkap mengenai chipset yang ada di dalam smartphone!
Apa itu Chipset?
Chipset, atau yang seringkali disebut pula sebagai SoC (System on a Chip) oleh beberapa orang, merupakan sebuah sistem terpadu yang berguna untuk menjalankan suatu perangkat. Namun sistem tersebut sudah termasuk ke dalam satu paketan.
SoC sendiri terdiri atas prosesor, memori, modem, dan seluruh hal yang membuat fungsi smartphone yang kamu miliki bisa sempurna. Penggunaan SoC begitu populer di kalangan produsen smartphone, karena membuat mereka lebih hemat.
Selain bisa menghemat biaya pembuatan sebuah smartphone, penggunaan SoC diketahui juga bisa menghemat daya serta ruang yang dibutuhkan di dalam smartphone.
Adapun komponen dari SoC sendiri adalah sebagai berikut ini:
- CPU / Central Processing Unit – merupakan otak dari SoC yang memiliki tugas untuk menjalankan kode-kode pemrograman yang ada di dalam smartphone.
- GPU / Graphic Processing Unit – merupakan unit yang bertugas untuk menangani “graphics related tasks” yang tentu sesuai dengan namanya.
- ISP / Image Processing Unit – merupakan unit yang bertugas untuk mengubah data yang masuk dari kamera smartphone menjadi gambar ataupun video.
- DSP / Digital Signal Processor – merupakan unit yang bertugas untuk mengerjakan fungsi-fungsi pemrograman dan matematis yang lebih berat ketimbang tugas CPU. Contohnya mengompres file dan menganalisa data sensor giroskop.
- NPU / Neural Processing Unit – biasanya hanya terdapat pada smartphone terbaru dan smartphone di kelas flagship. Tugasnya untung mengakselerasi tugas-tugas AI, misalnya voice recognition.
- Video encoder – decoder – sesuai namanya, memiliki tugas untuk mengonversi format dari video.
- Modem – unit yang bertugas untuk mengubah sinyal wireless menjadi data yang bisa dipahami oleh ponsel. Komponen tersebut mencakup 4G LTE, 5G, WiFi, dan bluetooth.
Hal penting yang harus dipahami soal SoC adalah proses manufaktur yang biasanya dituliskan sebagai nanometer (nm). Mudahnya semakin kecil ukuran nm, semakin kecil internal wiring dari SoC, dan semakin tinggi efisiensi daya dari SoC.
Jenis-Jenis Chipset yang Lazim Digunakan
Hingga saat ini ada beberapa SoC yang digunakan oleh berbagai produsen smartphone. Meski demikian hanya ada 4 perusahaan besar yang menguasai pasar SoC smartphone saat ini, dan penggunaannya pun beragam.
Biasanya perbedaan mendasar antara satu SoC dengan SoC yang lainnya adalah dari performa yang dimiliki. Tapi berikut inilah beberapa SoC yang paling banyak digunakan oleh smartphone di era saat ini.
1. Qualcomm Snapdragon
Qualcomm Snapdragon merupakan salah satu SoC yang paling populer di kalangan pengguna smartphone Android. Bisa dibilang SoC yang satu ini merupakan penguasa SoC di smartphone Android.
Bukan hanya memiliki performa yang tinggi, Qualcomm Snapdragon juga diketahui memiliki efisiensi daya yang sangat baik. Selain itu pada beberapa seri dari SoC yang satu ini, harganya bisa dibilang sangat murah.
Kelebihan lain dari SoC yang satu ini adalah panas yang tidak terlalu tinggi saat digunakan secara maksimal, serta memiliki GPU Adreno yang merupakan satu kesatuan dengan Qualcomm. Sehingga bisa dikatakan lebih kompatibel ketimbang SoC lain dengan GPU nya.
Terakhir kami harus bilang kalau Qualcomm Snapdragon memiliki nilai rata-rata benchmarking yang paling tinggi ketimbang SoC lainnya. Tidak herang banyak smartphone mulai dari kelas menengah hingga flagship yang menggunakan SoC ini.
2. MediaTek
Boleh dikatakan MediaTek merupakan SoC yang secara level masih di bawah Qualcomm. Hal ini lantaran SoC yang dikeluarkan oleh MediaTek kebanyakan tidak memiliki daya yang efisien sehingga cukup boros baterai.
Selain itu MediaTek juga diketahui memiliki suhu yang cukup tinggi saat digunakan dalam performa yang tinggi. Hal ini lantaran kebanyakan SoC keluaran MediaTek memiliki inti CPU yang lebih banyak.
Tapi dibandingkan dengan Qualcomm, MediaTek menurut kami mampu menghadirkan SoC untuk smartphone di kelas menengah. Namun, sudah mendukung teknologi 5G, yang artinya akan semakin banyak smartphone canggih di harga yang relatif murah dalam beberapa tahun ke depan.
Terakhir, MediaTek juga diketahui memiliki GPU yang paling baik saat ini yakni Mali. Dengan catatan hal ini hanya berlaku untuk beberapa GPU seri tertinggi saja. Adapun untuk GPU kelas menengah, Mali menurut kami masih inferior ketimbang GPU lainnya.
3. Samsung Exynos
Samsung juga merupakan salah satu produsen SoC terbaik yang bisa kamu dapatkan saat ini. Salah satu produk terbaik yang dimiliki oleh Samsung adalah Exynos yang sayangnya masih perlu banyak penyesuaian.
Meski demikian Exynos sukses membuat salah satu SoC terbaik saat ini, dengan dirilisnya Exynos 2200 yang digunakan oleh Samsung Galaxy S22. Hal ini sukses mematahkan banyak keraguan konsumennya.
Meski demikian konsistensi dari Samsung Exynos saat ini masih dipertanyakan. Apakah ke depannya Samsung Exynos akan mampu merilis SoC unggulan yang mampu bersaing dengan Qualcomm dan MediaTek, atau malah Apple Bionic?
4. Apple Seri A
SoC yang satu ini merupakan salah satu SoC yang sangat populer. Selain memang buatan Apple, SoC yang satu ini memiliki kompatibilitas yang tinggi, sehingga sangat optimal saat digunakan untuk smatphone Apple.
Bahkan di atas kertas, SoC milik Apple yang satu ini memiliki performa yang secara konsisten terus mengungguli performa kebanyakan SoC dari Android. Meski dari kapasitas, SoC Apple seri A memang terlihat kecil.
Misalnya dari clockspeed dan RAM yang berukuran kecil, dibandingkan dengan kebanyakan SoC Android. Hal ini justru menjadi salah satu kelebihan Apple Seri A yang membuatnya sangat efisien daya dan hemat baterai.
Terakhir, salah satu kelebihan penting dari SoC Apple seri A ini adalah GPU yang sudah terintergrasi yang juga dibuat oleh Apple. Seluruh kombinasi SoC ini, membuat smartphone Apple begitu pintar dan sangat efisien dalam bekerja.
5. Google Tensor
Google Tensor, sebagaimana namanya merupakan salah satu SoC besutan Google. Tentu saja performanya belum banyak yang bisa dibedah karena Google Tensor baru pertama kali di smartphone Google Pixel 6.
Meski demikian Google Tensor memiliki NPU yang diberi nama Tensor Processing Unit (TPU) yang diklaim oleh Google memiliki fitur AI yang lebih baik.
Nah tentu saja, masih banyak hal yang perlu digali dari SoC yang satu ini. Siapa tahu Google Tensor bisa menjadi salah satu pesaing kuat Qualcomm dan MediaTek ke depannya.
Apa yang Harus Diperhatikan dari SoC saat Memilih Smartphone?
Saat memilih smartphone, SoC menjadi salah satu pertimbangan penting bagi para konsumen. Tapi sebenarnya apa saja yang harus kamu perhatikan di dalam SoC, karena begitu banyak parameter dan angka-angka di dalamnya.
1. Jumlah Core
Pertimbangan pertama yang harus dilihat adalah jumlah inti dari CPU yang digunakan. Memang mudahnya sih semakin tinggi inti yang dimiliki oleh sebuah CPU maka performanya tentu saja akan semakin tinggi dan semakin kencang.
Tapi pada kenyataannya tingginya jumlah inti tidak selalu sesuai dengan performa yang ada. Dalam hal ini terkait dari pembagian tenaga dan efisiensi daya yang dimiliki oleh sebuah prosesor.
Oleh karena itu untuk jumlah inti dari sebuah CPU hanya bisa kamu bandingkan bila CPU tersebut dari satu pabrikan yang sama.
Contoh perbandingan yang bisa kamu lakukan adalah sebagai berikut ini. Quad-core Mediatek tentunya memiliki performa lebih baik dari dual-core Mediatek, tapi belum tentu lebih baik daripada dual-core Exynos.
2. Clockspeed
Kecepatan dari sebuah CPU biasanya dituliskan dengan notasi GHz ataupun MHz. Biasanya kecepatan pemrosesan ini dituliskan langsung di spesifikasi dari CPU yang ada dalam sebuah smartphone.
Untuk yang satu ini, tentu saja semakin tinggi clockspeed maka semakin cepat sebuah CPU mampu memproses instruksi. Kamu bisa membandingkan clockspeed antar CPU dengan mudah, tentu saja.
3. Model Chipset
Pertimbangan terpenting yang harus kamu lihat saat memilih sebuah smartphone adalah model chipset yang digunakan. Saat ini ada dua jenis chipset yang lazim digunakan dalam sebuah smartphone, yakni chipset dengan 32-bit dan 64-bit.
Mudahnya sebuah chipset 64-bit biasanya memiliki kemampuan yang lebih efisien namun lebih cepat bila dibandingkan dengan chipset 32-bit. Hal ini lantaran chipset tersebut memiliki data unit yang lebih besar.
4. Kartu Grafik Terintegrasi
Selain CPU, GPU merupakan salah satu unit penting di dalam SoC yang harus kamu perhatikan. Meski tidak seumum CPU, tapi GPU memiliki fungsi operasi grafik di dalam sebuah smartphone.
Untuk pengguna Apple barangkali tidak ada masalah, karen GPU nya sama-sama dimanufaktur oleh Apple. Adapun untuk pengguna Android, saat ini ada dua buah produsen GPU besar yakni Arm Mali dan Qualcomm Adreno.
Pada akhirnya untuk setiap chipset yang ada, kamu perlu membandingkan masing-masing GPU di dalamnya. Karena untuk GPU sendiri tidak bisa dipukul rata satu sama lain.
5. Pemrosesan AI melalui NPU
Di smartphone yang lebih modern, selain CPU dan GPU ada komponen NPU. Adapun NPU sendiri sebagaimana yang telah kami jelaskan sebelumnya memiliki fungsi mengoptimasi fungsi pemrosesan AI.
Beberapa konteks AI di dalam smartphone misalnya voice recognition, image enhancement, dan berbagai fitur yang biasanya memiliki embel-embel ‘pintar’ dari sebuah smartphone.
6. Modem dan Konektivitas
Komponen terakhir yang perlu kamu pertimbangkan di dalam sebuah SoC adalah komponen konektivitasnya. Hal ini lantaran di tahun 2020 para penyedia jasa komunikasi mulai banyak yang menggunakan sinyal 5G.
Sayangnya di Indonesia sendiri jaringan ini masih cukup sulit untuk didapatkan. Akan tetapi memang, semakin baik tingkat konektivitas yang dimiliki sebuah SoC maka akan semakin baik untuk para penggunanya.
Pada akhirnya beberapa hal di atas adalah hal yang harus kamu perhatikan sebelum membeli sebuah smartphone. Khususnya kamu yang cukup jeli melihat spesifikasi smartphone incaranmu.
Akan tetapi biar bagaimanapun, belilah smartphone yang sesuai dengan kebutuhanmu ya. Kecuali memang budget-mu sesuai!