Berapa Penghasilan Driver GrabBike Sebenarnya?
Layanan ojek online seolah sudah jadi kebutuhan pokok. Di awal kemunculannya pun banyk orang resign dari kerja kantoran, karena bisa meraup untung hingga belasan juta perbulan sebagai driver GrabBike.
Yah, tapi itu dulu. Masa-masa indah yang sudah lewat. Sekarang kamu perlu kerja keras dan cerdas sebagai driver ojol kalau mau dapat penghasilan yang layak.
Meski begitu bukan berarti kesalahan ada sepenuhnya di pihak kantor pusat, karena namanya juga perusahaan pastinya perlu cuan alias untung. Salah satu cara ambil untung ya dengan ambil persenan ongkos dari para driver.
Bagaimana detil perhitungan penghasilan driver grabbike? Lanjutkan baca.
1. Tarif Dasar
Tidak seperti ojek pangkalan dimana ongkosnya tergantung negosiasi driver dan pelanggan, ongkos dan tarif dasar GrabBike ditentukan oleh pihak pemerintah Indonesia bersama pihak Grab.
Ada 3 zona wilayah layanan, dan masing-masing menggunakan besaran tarif yang berbeda pula. Berikut adalah rincian zona dan tarif yang berlaku sejak awal Agustus 2019:
Zona | Cakupan Wilayah | Tarif Dasar per Kilometer | Tarif Minimal (sampai 4 km pertama) |
---|---|---|---|
I | Sumatra, Jawa, Bali (kecuali Jabodetabek) | Rp1.850 - Rp2.300 | Rp7.000 - Rp10.000 |
II | Jabodetabek | Rp2.000 - Rp2.500 | Rp8.000 - Rp10.000 |
III | Kalimantan, Sulawesi, NTT, Maluku, dan lainnya | Rp2.100 - Rp2.600 | Rp7.000 - Rp10.000 |
Kalau jarak yang ditempuh melebihi 4 kilometer, maka akumulasi tarif dasar mulai berlaku. Besaran tarif di atas bisa dibilang murah, tapi driver GrabBike punya kesempatan meraup penghasilan besar lewat bonus harian.
Tapi, perlu diingat bahwa ada potongan 20%, yang berarti driver hanya akan mengantongi 80% dari tarif yang dibayar penumpang.
Sebagai contoh, kamu adalah driver Grab Bike yang mengantar penumpang di Jakarta sejauh 3 km. Ada dua kemungkinan nominal uang yang kamu kantongi:
- Tarif bawah: 80% x 8000 = 6400 rupiah
- Tarif atas: 80% x 10000 = 8000 rupiah
Contoh lain, kamu adalah driver Grab Bike yang mengantar penumpang di Sulawesi sejauh 6 km. Ada dua kemungkinan nominal uang yang kamu dapat:
- Tarif bawah: 80% x (7000 + 2×2100) = 8960 rupiah
- Tarif atas: 80% x (10000 + 2×2600) = 12160 rupiah
Baca juga: Berapa penghasilan driver Go-Ride (Gojek)?
2. Tarif Jam Sibuk
Besaran tarif diatas hanya berlaku untuk jam non-sibuk. Di waktu-waktu tertentu setiap hari, Grab memberi tambahan bonus bagi driver yang menyelesaikan layanan antar saat rush hour, dimana jumlah order diperkirakan melonjak sedangkan ketersediaan layanan menjadi langka untuk sementara waktu. Berikut rinciannya:
Waktu Sibuk | Insentif per Order | Tarif < 7km | Tarif < 7,5km | Tarif < 8km | Tarif > 8km |
---|---|---|---|---|---|
00.00 - 11.00 | Rp13.000 | Rp3.000/km | Rp3.000 + Rp1.000/km | Rp3.000 + Rp2.000/km | Rp3.000 + Rp2.000/km |
11.00 - 14.00 | Rp15.000 | Rp3.000/km | Rp3.000 + Rp1.000/km | Rp3.000 + Rp2.000/km | Rp3.000 + Rp2.000/km |
14.00 - 18.00 | Rp13.000 | Rp 3.000/km | Rp3.000 + Rp1.000/km | Rp3.000 + Rp2.000/km | Rp3.000 + Rp2.000/km |
18.00 - 21.00 | Rp18.000 | Rp 3.000/km | Rp3.000 + Rp1.000/km | Rp3.000 + Rp2.000/km | Rp3.000 + Rp2.000/km |
21.00 - 24.00 | Rp13.000 | Rp 3.000/km | Rp3.000 + Rp1.000/km | Rp3.000 + Rp2.000/km | Rp3.000 + Rp2.000/km |
3. Bonus Harian
Tentu saja besar kecilnya penghasilan driver GrabBike juga tergantung pada jumlah bonus yang mereka dapatkan. Nilai maksimal bonus harian mencapai Rp 90.000 kalau driver mampu menyelesaikan setidaknya 20 orderan selama hari Senin sampai Jumat.
Setiap menyelesaikan 8 orderan kamu hanya dapat bonus Rp 9.000 saja. Khusus Sabtu dan Minggu, insentifnya terbilang kecil yaitu Rp 5.000 untuk 8 orderan.
Kalau ditotal selama satu bulan, bonus bisa memberi tambahan pendapatan cukup besar bagi driver. Perlu diingat bahwa bonus tidak tergantung jarak orderan, melainkan jumlah orderan, inilah kenapa banyak driver lebih suka trek jarang pendek ketimbang jauh-jauh.
Total Order | Insentif Senin - Jumat | Insentif Sabtu Minggu, Hari Besar, dan Tanggal Merah |
---|---|---|
8 | Rp9.000 | Rp5.000 |
10 | Rp20.000 | Rp10.000 |
12 | Rp25.000 | Rp20.000 |
15 | Rp50.000 | Rp30.000 |
20 | Rp90.000 | Rp45.000 |
Misalnya di Jabodetabek seorang driver mampu menyelesaikan 20 orderan pada hari Senin – Jumat dengan jarak maksimal 4 kilometer per layanan; maka ongkos berdasarkan tarif dasar adalah Rp 10.000 x 20 = Rp 200.000.
Dengan jumlah tersebut, driver memenuhi syarat perolehan bonus sebesar Rp 90.000 tanpa harus menempuh jarak lebih jauh. Maka total pendapatan adalah Rp 200.000 + Rp 90.000 = Rp 290.000. (Belum dipotong persenan Grab 20%).
Kalau dalam jangka waktu Senin – Jumat driver menyelesaikan minimal 40 orderan, bonus akan berlipat ganda.
4. Bonus Berlian
Ada juga bonus berlian yang bisa didapat dari layanan GrabBike, GrabExpress (layanan angkut barang), dan GrabFood (layanan angkut makanan).
Seorang pengendara bisa mengakumulasikan maksimal 550 berlian per hari dan berhak menerima bonus sebesar Rp 190.000. Bonus berlian hanya berlaku untuk layanan tertentu yang bisa dilihat di aplikasi smartphone GrabBike.
5. Komisi Pendapatan
Grab menggunakan sistem bagi hasil dimana pengendara menerima 80% dari jumlah total penghasilan. Sisanya yang 20% masuk ke rekening pihak kantor, dan akan dipotong otomatis melalui GrabPay.
Singkatnya kalau kamu menghasilkan 200 ribu (dari tarif dasar + semua jenis bonus), yang kamu bawa pulang nanti adalah 180 ribu.
Itulah dia penjelasan lengkap dan padat mengenai penghasilan driver GrabBike. Tertarik gabung? Langsung isi formulir online-nya!