Apa itu Clubhouse: ‘Podcast Eksklusif’ yang Mendadak Populer

Radio, conference call, podcast, semua digabung jadi satu, jadilah aplikasi Clubhouse yang mendadak populer ini. Sebagai pengguna Clubhouse, kamu bisa mendengarkan obrolan, interview, dan diskusi antar orang-orang ‘penting’ di berbagai topik. Ya singkatnya Clubhouse adalah aplikasi podcast yang ‘eksklusif’.

Sampai artikel ini rilis, Clubhouse cuma bisa dipakai di iPhone, dan harus lewat undangan. Kamu tidak bisa sembarang download lalu pakai begitu saja, melainkan kamu harus diundang oleh pengguna Clubhouse lain, barulah bisa jadi anggota. Sama dengan klub-klub eksklusif di dunia nyata, bedanya ini di internet.

Sistem invite only yang eksklusif memunculkan perasaan bangga ketika seseorang diundang kedalam Clubhouse, dan teknik ini tentu menjadi strategi marketing yang ampuh di awal-awal rilisnya aplikasi. Ketika nanti mulai banyak orang yang beralih ke Clubhouse dan meninggalkan sosmed lain, Clubhouse akan dibuka untuk umum.

Saat pertama bergabung, kamu akan disuguhkan berbagai topik menarik, mulai dari teknologi, sains, bisnis, sampai kesehatan. Mirip seminar, di setiap ‘kamar’ ada beberapa orang yang ngobrol (biasanya para expert di bidangnya), dan sebagian besar lainnya cuma mendengarkan.

Setelah obrolan selesai, kamar akan ditutup dan Clubhouse tidak akan menyimpan rekaman obrolan tadi, jadi kalau mau disimpan kamu harus menggunakan aplikasi perekam sendiri.


Bagaimana Cara Bergabung?

Clubhouse

Kalau yang dimaksud adalah download aplikasi, instal, lalu register seenaknya, jawabannya tidak bisa. Kamu harus diundang oleh orang yang sudah punya akun Clubhouse, atau bisa juga masuk forum jual beli di internet, lalu beli undangan seperti yang dilakukan netizen.

Setiap pengguna Clubhouse punya 2 jatah undangan, dan setiap orang yang diundang akan punya 2 jatah lagi dan begitu seterusnya. Intinya kalau kamu mau jadi salah satu pengguna awal Clubhouse, kamu harus jadi orang penting supaya dapat undangan dari koneksi.

Kalau kebetulan dapat undangan, download aplikasi Clubhouse di App Store kemudian instal dan aktivasi menggunakan detil yang tertera di undangan.

Menurut sumber resmi, pengembang Clubhouse mentargetkan 2021 untuk fase beta alias pengujian, dan kalau sukses Clubhouse akan dirilis ke seluruh penjuru dunia.


Apa Hubungannya dengan Elon Musk?

Clubhouse sebenarnya sudah ada sejak Maret 2020, dan dirilis oleh entrepreneur silicon valley Paul Davidson dan Rohan Seth. Pada Mei 2020, aplikasi ini sudah bernilai 100 juta USD dengan hanya 1,500 pengguna!

Paul Davidson dan Rohan Seth penemu Clubhouse

Popularitasnya baru-baru ini, ketika Elon Musk menyelenggarakan obrolan di Clubhouse dengan Vlad Tenev. CEO Robinhood (yang kita semua tidak pernah dengar). Jumlah pendengarnya meledak melebihi kuota, dan bahkan sampai dilakukan live streaming youtube. Momen ini mengakibatkan booming-nya popularitas Clubhouse yang mendadak.

Per 1 Februari 2021, Clubhouse sudah punya 2 juta pengguna, mendapat pendanaan sebesar 1 milyar USD (setara 14 trilyun rupiah), dan menjadi startup Unicorn seperti AirBnb, Uber, dan SpaceX.

Undangan Clubhouse pun kian banyak dicari, sampai banyak memunculkan transaksi jual-beli keanggotaan Clubhouse di forum-forum internet seperti Reddit, eBay, dan grup-grup sosmed lain.

Di negara seperti China, Clubhouse sempat sangat populer sebagai sarana berekspresi dan mendapat ilmu, tanpa harus dikontrol pemerintah China yang opresif. Semua berkat keharusan adanya undangan untuk jadi pengguna Clubhouse. Sayangnya per 8 Februari 2021, Clubhouse sudah diblokir di China.

Summary
software image
Author Rating
1star1star1stargraygray
Aggregate Rating
3 based on 142 votes
Software Name
Clubhouse
Operating System
iOS
Software Category
Podcast
Price
IDR 0

Dimas Bimawan

Teknisi laptop dan komputer sejak 2008. Perkenalannya dengan komputer dimulai dari ketertarikannya mempelajari cara kerja setiap komponen di dalam desktop PC, dan sejak saat itu overclocking hingga reparasi komputer & laptop menjadi kegiatan sehari-harinya. Beberapa jenis laptop yang pernah menjadi gear hariannya antara lain Toshiba Satellite, Razer Blade, Macbook Air, Macbook Pro, Acer Aspire, Dell Inspiron, HP Spectre, hingga IBM Thinkpad. Di luar dunia pertukangan komputer, Dimas adalah sarjana fisika dari Institut Teknologi Bandung yang pernah bekerja dengan Alterra Indonesia, Mobile Premier League, Lifepal, Perusahaan Gas Negara, dan KliknClean.

Subscribe
Notify of
guest
3 Komentar
Terpopuler
Terbaru Terlama
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar