8 Jenis Digital Marketing untuk Pemasaran 

Era serba digital seperti sekarang membuat para pengusaha harus mengikuti perkembangan zaman dalam mengelola bisnisnya agar tidak kalah dengan kompetitor.

Salah satunya caranya? Menggalakkan pemasaran dengan digital marketing sebagai strategi pemasaran yang jitu.

Sebenarnya, apa perbedaan pemasaran secara konvensional dengan pemasaran digital? Apa saja jenis digital marketing? Berikut ulasannya.


Perbedaan Digital Marketing dan Pemasaran Konvensional

banner tradisional

Dari segi media, pemasaran secara konvensional menggunakan media papan reklame dan iklan cetak (apapun yang tidak berbasis komputer). Sedangkan digital marketing menggunakan teknologi digital, internet dan perangkat elektronik sebagai upaya untuk menjangkau konsumen.

Untuk era sekarang, pemasaran secara digital dirasa lebih efektif. Menurut Jessica Rogers yang merupakan pengajar marketing Southern New Hampshire University, perbedaan antara pemasaran digital dan konvensional terletak pada jangkauannya.

Bagaimana tidak, hampir semua orang sekarang menganggap handphone dan laptop sebagai kebutuhan primer untuk berkarya, berkarir, belajar, hingga mencari informasi dan hiburan.

Untuk pemasaran konvensional, jangkauan konsumennya meluas. Kasarnya adalah menjangkau sebanyak-banyaknya orang tanpa terlalu mementingkan usia, pekerjaan, kondisi ekonomi, hobi, hingga lingkup sosial.

Sedangkan pada marketing digital, tujuan utamanya adalah menargetkan orang yang sangat spesifik sehingga kemungkinan konversi (belanja) menjadi jauh lebih tinggi. Harapannya adalah para pelaku bisnis yang mempraktikkan digital marketing bisa jauh lebih irit dan efisien biaya pemasaran.

Bayangkan saja, penyedia platform digital marketing terbesar (google, instagram) bisa membuat target audiens yang sangat spesifik. Bahkan kamu bisa menargetkan orang-orang yang sudah berkeluarga atau yang belum, hingga ke hobi-hobi spesifik yang terkadang aneh. Agak mengerikan kalau dipikir, tapi inilah kekuatan dari teknologi dan internet.

Baca: Semua pertanyaan umum seputar Instagram


Jenis-jenis Digital Marketing

Pemasaran digital memiliki jenis yang sangat beragam, dan tidak ada batasan jumlah strategi yang bisa kamu terapkan dalam mengelola bisnis.

Dengan catatan, kamu mampu menjalankan semua strategi tersebut dengan baik, kalau tidak justru buang uang karena tidak efisien, baik itu dari segi targeting hingga urusan creative. Biasanya ada dua approach, yang pertama yaitu menggunakan jasa agensi digital marketing, yang kedua ya membangun tim digital marketing sendiri di kantor.

Berikut beberapa jenis digital marketing yang setidaknya harus kamu kenal.

1. Content Marketing

Strategi pertama yang efektif untuk meningkatkan omset adalah content marketing. Strategi yang satu ini fokus pada pembuatan dan pendistribusian konten yang ditujukan pada target pasar tertentu. Konten tersebut harus relevan dengan target pasar, sehingga menimbulkan sebuah emosi yang pada akhirnya berguna untuk bisnismu.

Contoh, kalau kamu menjual sepatu basket, maka konten yang mungkin kamu buat adalah video yang menunjukkan bagaimana produkmu bisa membantu para atlit untuk sukses di olahraga tersebut.

Ada banyak media content marketing, diantaranya adalah:

  • Foto
  • Video digital
  • Story
  • Audio
  • Artikel
  • Blog
  • Podcast
  • Infografik
  • Ebook

2. Search Engine Optimization (SEO)

macbook-pro-13-2017-touchbar

Strategi berikutnya yang bisa diterapkan untuk mengembangkan bisnis online adalah dengan memanfaatkan SEO (Search Engine Optimization). Aktivitas SEO diperlukan untuk agar website berada di posisi pertama pada halaman pencarian Google.

Dengan mengoptimasi website, besar peluang bagi audiens untuk menemukan website di google, hingga akhirnya masuk dan melakukan pembelian produk yang kamu tawarkan.

Contoh mudah, kalau kamu menjual laptop, tentunya kamu mengincar pencarian-pencarian semacam “laptop gaming terbaik” atau “harga laptop acer” yang berpotensi besar mendatangkan sales.

SEO butuh waktu lebih lama untuk dioptimasi ketimbang channel digital marketing lain, karena website kamu harus punya reputasi baik, loading speed yang cepat, UI/UX berkelas, dan banyak urusan teknis lain yang tidak mungkin kami jabarkan di satu artikel.

Satu faktor penentu yang seringkali jadi dealbreaker untuk SEO adalah kualitas hosting alias server. Sedikit penjelasan, jadi semua website harus disimpan di suatu komputer, komputer inilah yang disebut host atau server.

Karena membeli dan mengelola server sendiri hampir mustahil (mahal & sulit), opsi terbaik adalah menyewa jasa hosting dari penyedia ternama di dunia. Kalau bisnis kamu ada di Indonesia, sebaiknya pakai hosting lokal karena akan jauh lebih cepat ketimbang di luar negeri.

Untuk referensi, salah satu penyedia hosting lokal yang punya reputasi adalah Hostinger. Kamu bisa menggunakan Hostinger untuk kebutuhan website dengan harga yang jauh lebih masuk akal ketimbang sewa server di luar negeri.

3. Social Media Marketing

Jenis digital marketing yang ketiga adalah mempromosikan produk atau layanan dengan menggunakan media sosial.

Melirik ke 10 tahun lalu, praktik sosmed untuk digital marketing belum terlalu besar, tapi sekarang hampir semua orang scroll feed IG, Story, dan Tiktok hingga berjam-jam lamanya setiap hari. Sebagai pelaku bisnis, tidak mungkin platform sosmed ini diabaikan begitu saja.

Baca: Pengertian, sejarah, dan jenis ecommerce

Hal ini wajar karena setiap media sosial memiliki pengguna aktif yang terus bertambah. Yang perlu diwaspadai disini adalah, meski sosmed bisa menarik ratusan juta pengguna, kamu harus pintar-pintar memilih audiens yang berkualitas, karena tidak sedikit pelaku digital marketing yang boncos karena tidak mengoptimasi campaign-nya di sosmed

4. Email Marketing

Meski kadang dianggap ketinggalan jaman, tapi data justru membuktikan bahwa email marketing adalah salah satu channel digital marketing dengan ROI yang paling bagus!

Promosi yang dikirim melalui email terkesan lebih personal karena langsung masuk ke inbox milik konsumen, baik itu calon konsumen maupun konsumen setia. Kalau ternyata di unsubscribe, berarti memang audiens tersebut bukan calon pelanggan kamu.

Tujuan dari email marketing diantaranya adalah:

  • Memberi penawaran produk kepada konsumen baru dan konsumen setia.
  • Memberi informasi update produk terbaru kepada konsumen setia dan baru.
  • Menjalin hubungan baik dengan konsumen setia.

Yang perlu diperhatikan adalah, email marketing bisa jadi mengganggu kalau terlalu bertubi-tubi, kalau terlalu terkesan maksa, atau kalau si penerima tidak diberi opsi unsubscribe. Pastikan selalu memberi opsi unsubscribe untuk menghemat waktu para audiens, dan juga menghemat budget marketing dari orang-orang yang tidak potensial.

5. Search Engine Marketing (SEM)

Banyak yang menyamakan SEO dengan SEM. Dari segi definisi, sebenarnya SEO adalah bagian dari SEM, tapi secara umum SEM dianggap sebagai iklan berbayar di google (hasil pencarian dengan teks “ads” kecil disebelahnya), dan juga banner-banner yang sering kamu jumpai ketika browsing website.

Kalau bicara SEM, untuk sekarang google adalah satu-satunya yang terbesar (dan sangat efektif). Kamu bisa menargetkan audiens dari kata pencarian yang ia ketikkan di google, dari usia, rentang penghasilan, gender, lokasi, hobi, hingga jenis pekerjaan.

Sama seperti social media marketing, kamu harus benar-benar memahami audiens kamu sendiri supaya tidak buang uang untuk orang yang salah.

Cek juga: 6 mesin pencari selain google

6. Affiliate Marketing

Kamu mungkin sering mendengar istilah affiliate marketing, tapi belum paham dengan mekanismenya. Singkatnya, affiliate marketer adalah orang yang membantu menjual sebuah produk, dan akan mendapat komisi (persenan) dari produk yang terjual.

Contoh mudahnya adalah youtuber. Mereka selalu memberi link belanja di kolom deskripsi videonya. Ketika ada yang belanja dari link tersebut (misal hp seharga 3 juta), si youtuber akan dapat komisi, anggap saja 1% yang berarti 30ribu rupiah.

Bagi pelaku bisnis, strategi ini bisa meningkatkan omset penjualan dengan cara menjalin kerjasama dengan pihak lain melalui program afiliasi. Gambarannya adalah, kamu sebagai pemilik perusahaan membuat program afiliasi untuk merekrut para affiliate. Nantinya, setiap affiliate akan diberi link referral yang akan disematkan pada setiap promosi.

Cara kerja affiliate marketing

Program affiliate marketing ini menguntungkan kedua belah pihak. Biasanya sistem pembayarannya beragam, ada yang berbasis penjualan ataupun visit website.

7. Influencer Marketing

Ini adalah cara penjualan yang lebih halus ketimbang lainnya. Di strategi Influencer Marketing, kamu akan membayar seorang artis atau orang terkenal, dan ia akan menggunakan produkmu, dan ia pamerkan di media sosial atau lewat lingkup pertemanan lainnya.

Itu sebabnya, kehadiran influencer di dunia bisnis membawa dampak yang besar. Ini dikarenakan sebagian besar audiens lebih tertarik untuk membeli barang yang digunakan atau ditawarkan oleh influencer.

Influencer marketing bisa bersifat hardselling (mengajak orang untuk beli) atau softselling (memamerkan fungsi sebuah produk) dimana nanti para audiens akan tertarik untuk ikut beli.

8. Call To Action Marketing (CTA)

Strategi pemasaran berikutnya adalah menggunakan Call to Action atau dikenal dengan istilah CTA. Ini merupakan strategi yang menggunakan pernyataan khusus untuk mendapat respon langsung dari audiens, bisa berupa mendapatkan kilik, atau audiens melakukan pemindaian kode QR.

Beberapa pernyataan atau kata-kata imperatif yang mengandung unsur CTA diantaranya adalah:

  • “Tonton video ini.”
  • “Dapatkan informasinya sekarang juga!”
  • “Jangan sampai ketinggalan, segera klik tautan di bawah ini!”

Manfaat Digital Marketing

pemasaran digital

Dengan menerapkan digital marketing, ada beberapa manfaat yang bisa kamu raih, diantaranya:

  • Menjangkau lebih banyak calon konsumen dengan digital marketing yang terarah, karena di internet tidak ada batasan pasar.
  • Meningkatkan angka penjualan secara maksimal.
  • Konsumen lebih leluasa untuk membuat pertimbangan sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi pembelian.
  • Biaya pemasaran jauh lebih murah dibandingkan melakukan pemasaran secara konvensional.
  • Bisnis akan terlihat lebih profesional dan memiliki kredibilitas tinggi di mata audiens.
  • Lebih mudah terhubung dengan konsumen karena semua bisa dilakukan hanya melalui internet.
  • Toko bisa online selama 24 jam non-stop setiap hari tanpa harus menunggu pelanggan datang.
  • Membantu melacak perilaku konsumen apabila kamu menerapkan strategi yang tepat.

Baca: Cara kerja hingga jenis-jenis server

Itu dia informasi berkaitan dengan digital marketing yang bisa digunakan oleh kamu sebagai pelaku bisnis. Digital marketing yang tidak optimal dan tidak terarah bisa menghabiskan budget, tapi dengan optimasi yang teliti, riset pasar yang detil, dan kenal betul dengan calon audiens, digital marketing bisa jadi senjata sangat ampuh.

Dimas Bimawan

Teknisi laptop dan komputer sejak 2008. Perkenalannya dengan komputer dimulai dari ketertarikannya mempelajari cara kerja setiap komponen di dalam desktop PC, dan sejak saat itu overclocking hingga reparasi komputer & laptop menjadi kegiatan sehari-harinya. Beberapa jenis laptop yang pernah menjadi gear hariannya antara lain Toshiba Satellite, Razer Blade, Macbook Air, Macbook Pro, Acer Aspire, Dell Inspiron, HP Spectre, hingga IBM Thinkpad. Di luar dunia pertukangan komputer, Dimas adalah sarjana fisika dari Institut Teknologi Bandung yang pernah bekerja dengan Alterra Indonesia, Mobile Premier League, Lifepal, Perusahaan Gas Negara, dan KliknClean.

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terpopuler
Terbaru Terlama
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar