Apa itu Domain? Ini Pengertian, Fungsi, dan Faktanya
Pernah bertanya-tanya, apa sih maksudnya domain? Oke sekarang lihat ke bagian atas layar, di kolom alamat. Akan ada tulisan yang dimulai dengan http:// di kolom alamat. Bagian setelah http:// adalah domain, di situs ini berarti domain nya adalah ruanglaptop.com.
Setiap website dapat diidentifikasi dengan serangkaian angka yang disebut alamat IP. Nomor-nomor ini berperan seperti nomor hp, hanya saja untuk website. Nah kalau nomor hp agak mudah diingat, nomor (alamat) IP ini lebih susah, karena bentuknya seperti ini:
64.233.191.255
Komputer menggunakan nomor-nomor ini untuk mengakses website. Namun sebagai manusia, agak susah diingat kan? Kamu mungkin lebih suka teks, nama, atau sebuah frase ketimbang angka seperti diatas.
Meskipun komputer tetap mengakses website melalui alamat IP, namun setiap alamat IP diberi nama yang berbeda untuk kemudahan penggunaan sebagai manusia. Inilah yang disebut domain.
Apa Saja Bagian dari Domain?
Seperti penemuan teknologi lainnya, domain tidak sesimpel yang terlihat. Ia terdiri dari dua bagian, yaitu top-level domain dan second-level domain. Kedua bagian utama ini dihubungkan di satu titik, yaitu sebuah titik.
Di sebelah kiri titik adalah second-level domain, ini biasanya nama dari website, nama perusahaan, atau sebutan kasual dari website tersebut.
Di sebelah kanan titik adalah top-level domain, atau sering disebut TLD. TLD di website ini adalah com. TLD lain yang sering dipakai adalah org, id, dan net.
Yang menarik dari domain adalah, kamu bisa bebas memilih second level domain dan top level domain. Kamu bisa membuat situs yang anti mainstream dengan TLD .rocks, .pizza, .info, .asia, .clothing dan lain lain. Keseluruhan alamat mulai dari http sampai ekstensi (.com; .org etc) disebut URL.
Satu yang perlu diperhatikan khususnya di Indonesia, pilihlah domain yang tidak ambigu dengan unsur “dewasa”. Ini dimaksudkan untuk menghindari terblokirnya domain kamu oleh pemerintah karena ‘unsur dewasa’. Kalau terblokir, situs kamu cuma bisa diakses lewat VPN atau langsung menggunakan IP, yang bisa dianggap situs kamu hilang dari peredaran
Kenapa Harus Punya Domain?
Mungkin ada teman yang mau buat website, lalu ada yang tanya, ‘memang harus beli domain?’
Faktanya adalah, kalau kamu mau punya website sendiri, kamu harus punya alamat, dan alamat itu harus punya nama (domain). Bisa juga kalau kamu tidak mau punya domain, namun situs kamu harus diakses lewat serangkaian alamat IP yang tidak bisa diingat oleh manusia normal.
Membeli domain juga sering dilakukan untuk mengamankan nama bisnis. Misalnya kamu mau buat cafe bernama kopisenja, kamu bisa langsung beli domain kopisenja.com sekarang meskipun belum tahu cara membuat websitenya, daripada nanti domain nya terlanjur dibeli orang.
Selain hal-hal diatas, membeli domain adalah investasi yang bisa menguntungkan. Di tahun 1994, ada seorang pria yang iseng beli domain pizza.com seharga 200 ribuan, dia tahun 2008 ia menjual domainnya seharga 35 milyar rupiah! Lumayan kan?
Dengan domain sendiri, kamu juga bisa punya alamat email custom. Kalau semua alamat email sekarang @gmail.com atau @yahoo.com, kamu bisa punya email unik yang sesuai denga bisnismu. Di website ini kami menggunakan [email protected].
Apa Bedanya Domain dan Hosting?
Seperti tempat tinggal yang punya alamat dan bangunan. Dunia informatika pun demikian, domain adalah alamatnya, dan hosting adalah bangunannya. Domain hanya akan mengantarkan para pengunjung ke bangunan sebenarnya (hosting).
Kamu harus mengisi rumah dengan barang-barang, pintu, dan ruangan agar bisa dijelajahi dengan nyaman oleh pengunjung. Sama dengan website, kamu pelu isi konten, foto, tulisan, gambar, halaman, dan semua sistem didalamnya agar pengunjung bisa navigasi dan menikmati website kamu.
Bagaimana Caranya Beli Domain?
Sekarang sudah gampang. Ada banyak jasa jual domain di luaran sana yang bisa memberikan domain dengan harga masuk akal. Harga ini pun bervariasi, untuk pizza.com mungkin harganya 35 milyar rupiah per tahun, namun untuk bendabendakesukaanku1991.net, harganya mungkin cuma 50 ribu per tahun.
Untuk set-up dan menyambungkan domain ke hosting, dibutuhkan sedikit pembelajaran soal infrastruktur web dan server, yang bisa kamu pelajari secara otodidak dengan googling dan kemauan yang keras.
Itulah tadi penjelasan singkat dan padat mengenai Domain, bagian-bagiannya, serta fakta menarik tentangnya. Kalau mau beli domain, usahakan singkat, mudah diingat dan mudah disebut agar website kamu ramai pengunjung!