Review Lenovo ThinkPad P1 Gen 2 (OLED)

Workstation memang bukanlah laptop yang diperuntukkan bagi seluruh kalangan. Meski memiliki performa yang sangat kencang dan bahkan seringkali mengalahkan PC Desktop yang berperforma tinggi sekalipun, workstation biasanya dibanderol dengan harga yang fantastis.

Tengok saja beberapa laptop workstation yang dikeluarkan oleh Lenovo, Asus, ataupun MSI. Rata-rata seluruhnya dibanderol dengan harga 30 juta hingga 100 juta rupiah! Nah meski demikian salah satu kekurangan workstation adalah bobot yang berat dan ukuran yang besar.

Tapi, lain halnya dengan Lenovo ThinkPad P1 Gen 2 OLED. Salah satu laptop Lenovo keluaran terbaru ini bahkan boleh dibilang sebagai salah satu versi mobile workstation dari Lenovo ThinkPad X1 Extreme. Nah bagaimanakah ulasan lengkapnya, dan apakah performanya cukup oke?


Spesifikasi Umum

  • CPU: Intel Xeon E 2776M 2.8 GHz turbo up to 4.70 GHz (6 cores, 12 threads, with 12 MB cache)
  • Memori: RAM 32 GB DDR4 2666 MHz (up to 64 GB)
  • Kapasitas: 512 GB M.2 NVMe PCIe SSD (up to 4TB)
  • GPU: NVIDIA Quadro T2000 4 GB GDDR5
  • Layar: 15,6 inch 16:9 4K OLED (3840 x 2160), IPS, 60 Hz, matte
  • Port: 2x thunderbolt 3, 1x HDMI, 1x combo audio, 1x mini Ethernet (tanpa dongle), 1x Kensington Lock, 2x USB-A 3.1, 1x SD slot
  • Baterai: 80 Wh
  • Dimensi: 362 mm x 246 mm x 18,4 mm
  • Bobot: 1,71 kg
  • Harga: (mulai dari) Rp 49.500.000,-

Kelebihan Desain yang relatif tipis dan ringan untuk sebuah workstation, layar 4K OLED touch screen, keyboard luar biasa nyaman, port lengkap

Kekurangan Suara cooling fan sangat berisik, performa masih kalah dari beberapa competitor yang setara

Sebagai salah satu versi yang lebih ringkas dan lebih kecil dari Lenovo ThinkPad X1 Extreme, laptop Lenovo ini menurut kami berada di dalam posisi yang cukup awkward bahkan untuk disebut sebagai sebuah mobile workstation.

Dari segi dapur pacu saja misalnya, bila dibandingkan dengan Lenovo ThinkPad P53 yang cukup sukses menjadi salah satu mobile workstation yang powerful, laptop ini masih sedikit di bawahnya dari segi memori dan kapasitas penyimpanan.

Misalnya saja batas upgrade RAM serta kapasitas penyimpanan laptop ini yang hanya bisa setinggi 64 GB dan 4 TB. Adapun Lenovo ThinkPad P53 bisa kamu upgrade RAM dan penyimpanannya hingga 128 GB dan 6TB.

Pun dari sisi GPU yang dimiliki, bila dibandingkan dengan NVIDIA Quadro RTX 5000 16 GB milik P53. Dimana laptop ini menggunakan NVIDIA Quadro T2000 4 GB (non VR ready). Meski demikian laptop ini tetap saja impresif dan menurut kami termasuk salah satu mobile workstation yang memiliki desain menawan.

Meski demikian hal tersebut bukanlah tanpa alasan. Keputusan Lenovo untuk menggunakan T2000 dan komponen lainnya dimaksudkan untuk menurunkan bobot dari laptop ini. Walhasil laptop ini mampu ‘diet’ hingga bobot 1,71 kg saja dan ketebalan kurang dari 20 mm!

Terakhir, kami perlu tegaskan kembali. Laptop dengan embel-embel workstation pastinya memiliki kemampuan yang jauh di atas rata-rata laptop kebanyakan. Meski demikian harganya pun jauh di atas rata-rata laptop kebanyakan pula.

Akan tetapi memang hal ini disengaja, dan memang niche market dari laptop jenis ini biasanya dari kalangan professional yang ‘mencari makan’ menggunakan laptop mereka. Boleh dikatakan laptop jenis ini adalah bentuk investasi bagi para professional tersebut.

Bagi kamu yang masih tergolong sebagai gamers baik occasional ataupun yang cukup serius, nampaknya pilihan yang lebih tepat adalah mencari laptop gaming dengan harga yang setara deh!

Yah tapi coba saja lihat dulu review kami!


Harga dan Ketersediaan

Merupakan generasi kedua dari Lenovo ThinkPad P1, laptop ini diketahui memiliki harga yang tidaklah murah. Tercatat dari penelusuran kami di beberapa e-commerce didapatkan laptop ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp 49.500.000,- ke atas!

Bahkan harga di beberapa e-commerce resmi kami dapatkan untuk laptop ini dibanderol hingga Rp 64.000.000,- Kami pun tidak terlalu memahami mengapa terdapat perbedaan harga yang cukup jauh antara satu toko dengan toko lainnya.

Meski demikian untuk seri Lenovo ThinkPad P1 Gen 2 sendiri boleh dikatakan keberadaannya cukup sulit ditemukan di Indonesia. Nah barangkali hal ini bisa menjadi salah satu pertimbangan bagi kamu yang ingin mencari laptop ini.

Selain itu kamu pun bisa mempertimbangkan untuk menunggu Lenovo ThinkPad P1 Gen 3 dirilis di Indonesia. Menurut kami untuk seri berikutnya pasti akan ada peningkatan performa dari laptop seri ini.


Desain

Lenovo ThinkPad P1 Gen 2 desain
@lisa gade, mobiletechreview

Secara visual laptop ini memiliki desain yang cukup minimalis dan sederhana untuk sebuah laptop workstation, pun dengan embel-embel mobile yang disandangnya. Laptop ini tampaknya sengaja dibuat sesimpel mungkin, tanpa mengurangi ketampanannya.

Meski demikian sudah bukan rahasia umum lagi kalau memang Lenovo mempertahankan desain ThinkPad yang cukup ‘industrial’ sejak model pertama dirilis di tahun 1992. Hal inilah yang justru membuat laptop ini menjadi ikonik.

Selain itu Lenovo ThinkPad P1 Gen2 OLED ini juga hanya diproduksi dalam warna hitam serta memiliki aksen carbon fiber berpola checkerboard di bagian sasis tutup laptop. Simpel, namun untungnya tidak mengurangi kesan premium, walaupun kamu bisa dengan mudah meninggalkan jejak sidik jari di bagian body laptop ini.

Begitu pula dengan logo ThinkPad yang memiliki titik merah di atasnya, yang sengaja diletakkan Lenovo di pojok dan berposisi diagonal. Ditambah lagi trackpoint yang berada di bagian tengah laptop, yang mempertahankan desain klasik milik ThinkPad.

Sudah memiliki sertifikasi standar militer, laptop ini nampaknya memang dibuat dan sengaja diciptakan untuk menarik ‘power users’ alih-alih menyasar market ‘trend chasers’. Sertifikasi ini sangat penting, apalagi untuk kamu yang sangat mobile karena harus menenteng laptop ini kemana-mana.

Bahan pembuatan dari laptop ini pun tergolong kuat dimana Lenovo ThinkPad P1 Gen 2 ini sudah menggunakan aluminium yang dikombinasikan dengan carbon fibre. Walhasil Lenovo mampu membuat laptop yang kokoh namun cukup ringan.

Dari segi dimensi dan bobot, laptop ini sendiri tergolong tipis serta ringan. Bahkan mobile workstation ini lebih praktis dibandingkan laptop biasa berharga di bawah 10 juta rupiah, dengan dimensi 362 mm x 246 mm x 18,4 mm dan bobot yang hanya 1,71 kg saja!

Kesimpulannya dari segi desain laptop ini memiliki desain simpel, klasik, namun tetap elegan. Adapun build quality dari laptop ini boleh dikatakan sangat tinggi, serta memiliki dimensi dan bobot yang sangat ringan dan ringkas untuk dibawa kemana-mana seharian.


Display

Lenovo ThinkPad P1 Gen 2 layar
15,6″, 4K, IPS, 60Hz, matte

Bila ‘kakak’ dari laptop ini, X1 Extreme, memiliki layar edge to edge glass OLED 4K touch screen. Maka Lenovo ThinkPad P1 Gen 2 ini tampil lebih sederhana dengan layar non touch 4K OLED dengan matte finish.

Salah satu keunggulan laptop dengan layar OLED tentu saja adalah memiliki tingkat kecerahan yang jauh lebih tinggi untuk nilai brightness yang sama. Hal ini biasanya sangat bermanfaat bagi para professional yang menggunakan laptop untuk desain grafik.

Hanya saja salah satu kekurangan dari layar OLED yang dimiliki oleh laptop ini tentu saja daya baterai yang jadi membengkak. Sehingga tidak terlalu cocok digunakan tanpa charger. Meski demikian kamu bisa membeli model yang sama, namu dengan pilihan panel IPS bila memang menginginkannya.

Selain itu kualitas output warna yang dimiliki oleh Lenovo ThinkPad P1 Gen 2 ini pun sangat baik. Dimana laptop ini memiliki nilai Adobe RGB, sRGB, serta DCI-P3 yang seluruhnya mencapai 100%.

Namun dengan catatan bahwa laptop ini belum memiliki built in color calibrator layaknya laptop-laptop lain di kelas yang sama, sebut saja HP ZenBook 15 G6 misalnya. Padahal fitur semacam ini menurut kami cukup penting untuk laptop di kelas ini.

Baca: Apa itu Refresh Rate alias Hertz?


Keyboard dan Touchpad

Lenovo ThinkPad P1 Gen 2 keyboard
support thinkpad pen (wacom aes)

Lenovo merupakan salah satu produsen laptop yang terkenal memiliki laptop dengan kualitas nomor satu. Lebih jauh lagi Lenovo ThinkPad merupakan salah satu seri laptop dari Lenovo yang terkenal dengan kualitas keyboard nya yang terbaik.

Begitu pula dengan Lenovo ThinkPad P1 Gen 2 OLED ini dimana laptop ini memiliki travel distance yang agak lebih panjang dari beberapa workstation lainnya. Selain itu keyboard dari laptop ini pun berasa clicky seperti keyboard mekanikal yang menurut kami jarang ditemukan pada laptop lainnya.

Tanpa memberikan keyboard berukuran full size, membuat keyboard yang dimiliki laptop ini memiliki jarak yang sangat pas antara satu tombol dengan tombol lainnya. Walhasil kenyamanan mengetik pun meningkat tajam.

Seluruh kombinasi hal tersebut kemudian berkontribusi terhadap peningkatan kecepatan mengetik dari para penggunanya. Kesimpulannya dari segi feel mengetik, laptop ini menurut kami adalah salah satu yang terbaik saat ini yang bisa kamu beli.

Desain yang dimiliki pun tidak neko-neko, dimana ThinkPad P1 memiliki desain keyboard yang klasik dengan Track Point berwarna merah di tengahnya. Meski demikian Lenovo tetap memberikan backlight dengan 2 tingkat kecerahan, untuk memberikan kesan modern.

Adapun trackpad yang dimiliki oleh laptop ini sudah sangat akurat mengingat laptop ini sudah mendukung fitur Windows Precision Driver. Adapun ukuran yang dimiliki oleh trackpad ini pun cukup besar dan nyaman untuk digunakan.

Nah terakhir tidak ketinggalan Track Point yang berada di tengah keyboard kami bahas. Kami rasa desain Track Point orsinil milik Lenovo ini sangat bermanfaat. Karena kamu bisa menavigasikan mouse saat mengetik tanpa harus mengangkat tanganmu dari palmrest.

Lebih jauh lagi Track Point yang dimiliki oleh laptop ini menurut kami merupakan salah satu Track Point terbaik yang bisa didapatkan dari sebuah laptop Lenovo, juara!

Selain itu Lenovo juga tidak lupa menempatkan sensor sidik jari di bagian pojok kanan bawah dari keyboard. Sidik jari yang terpisah dari trackpad ini memiliki kecepatan baca yang cepat, dan menurut kami hal ini dikarenakan sensor sidik jari bukanlah hal yang baru pada ThinkPad P1.


Webcam

Meski Lenovo ThinkPad P1 Gen 2 memiliki ukuran sasis yang sama persis dengan generasi pertamanya, bezel yang dimiliki oleh laptop ini justru dibuat sedikit lebih tebal. Khususnya di bagian atas dari laptop ini untuk memberikan ruang bagi webcam dan IR Camera.

Nah berhubung laptop ini sudah memiliki IR Camera, tentu kamu pun memahami kalau laptop ini sudah mendukung Windows Hello untuk login. Dimana kamu bisa melakukan login dengan memanfaatkan fitur face recognition atau pengenalan wajah.

Terakhir, webcam dari laptop ini pun sudah dilengkapi dengan ThinkShutter yang merupakan fitur keamanan webcam. Dimana kamu bisa menutup dan membuka kamera dari laptop ini untuk mencegah orang lain mengintipmu!


Audio

Lenovo ThinkPad P1 Gen 2 memiliki dua buah speaker yang berada di bagian pojok kanan kiri bawah dari laptop ini. Artinya laptop ini memiliki speaker downfiring, yang secara pribadi tidak terlalu kami sukai.

Hal ini lantaran biasanya laptop dengan speaker downfiring memiliki kualitas suara dan range yang sangat terbatas. Apalagi kalau kamu meletakkan laptop di permukaan yang tidak memantulkan suara, duh!

Akan tetapi kami cukup kaget dengan suara yang dimiliki oleh laptop ini. Meski memiliki speaker downfiring, nyatanya laptop ini tetap bisa mengeluarkan suara dengan kualitas yang maksimal dan full range!

Tidak ada masalah soal bass, treble, hingga suara mid dari laptop ini. Ketika dicoba untuk memainkan lagu dengan range yang cukup luas laptop ini tetap bisa memutarkannya secara jernih serta enak untuk didengarkan.

Lebih jauh lagi laptop ini juga sudah dilengkapi dengan software Dolby Atmos yang bisa mensimulasikan sistem suara 360o bahkan ketika kamu memutuskan untuk menggunakan speaker eksternal.

Kesimpulannya meski memiliki speaker downfiring, laptop ini secara jujur menurut kami memiliki kualitas suara terbaik yang bisa kamu dapatkan bila dibandingkan dengan beberapa laptop sekelas.


Port dan Konektivitas

Lenovo ThinkPad P1 Gen 2 port dan konektivitas
port kanan (atas), port kiri (bawah)

Salah satu hal yang kami suka dari sebuah workstation adalah port dan konektivitas yang lengkap. Tidak terkecuali pada laptop ini, dan terlebih lagi laptop yang satu ini memiliki ukuran yang cukup ramping.

Di sisi kanan dari laptop kamu bisa menemukan dua buah USB 3.1 Type A Gen 1, satu buah Smart Card Reader dan SD Card Reader, serta satu buah Kensington Lock. Adapun di sisi kiri jumlah port nya lebih lengkap.

Dimana di sisi kiri kamu bisa menemukan satu buah charging port, dua buah Thunderbolt 3 port, 1 buah HDMI port, 1 buah mini Ethernet port, serta 1 buah combo audiojack. Jumlah yang tentunya sangat melimpah!

Salah satu yang menurut kami cukup menarik adalah dua buah Thunderbolt 3 port yang dimiliki oleh laptop ini. Dimana artinya kamu bisa mencolokkan satu buah layar eksternal 4K dikombinasikan dengan sebuah GPU eksternal!

Adapun konektivitas yang dimiliki oleh laptop ini pun sudah tergolong kencang dimana laptop ini sudah dilengkapi dengan modul Intel Wireless AX2000 yang secara bawaan sudah mendukung Wi-Fi 6 serta Bluetooth v5.0 yang berkecepatan tinggi.


Performa dan Baterai

Lenovo ThinkPad P1 Gen 2 jeroan
jeroan

Bagi kamu yang tertarik dengan laptop ini, setidaknya Lenovo menyediakan beberapa CPU selain Xeon E 2776M yang kami review. Diantaranya adalah Intel Core i7 generasi 9 hingga Intel Core i9 generasi ke-9.

Adapun GPU yang bisa kamu pilih ketika ingin membeli laptop ini adalah NVIDIA Quadro T1000 hingga NVIDIA Quadro T2000 Max-Q sebagaimana yang kami review pada Lenovo ThinkPad P1 ini.

Kemudian RAM dan memori penyimpanan bawaan yang dimiliki oleh laptop ini memang hanya 32 GB dan 512 GB. Akan tetapi kamu bisa melakukan upgrading hingga 64 GB serta memori hingga 4TB.

Kombinasi komponen tersebut terlihat pada pengujian yang dilakukan selanjutnya. Pertama, ketika dilakukan uji coba menggunakan PCMark 10 didapatkan skor 6,034 yang merupakan skor yang sangat tinggi.

Boleh dikatakan skor 4,000 pada PCMark 10 hanya bisa didapatkan oleh laptop dengan performa tinggi dan skor 6,000 pada PCMark 10 hanya bisa didapatkan oleh laptop dengan kualitas yang lebih tinggi lagi!

Skor yang didapatkan oleh laptop ini pun lebih tinggi dibandingkan yang didapatkan oleh HP ZBook 15 G6 (5,989) serta Razer Blade 15 Studio Edition (5,315). Namun memang kalah dari Dell Precision 7540 (6,850) serta Lenovo ThinkPad P53 (6,359).

Saat dilakukan uji coba dengan menggunakan Cinebench R15 didapatkan skor 1,164 dimana skor lebih dari 1,000 pada Cinebench R15 mengindikasikan bahwa laptop tersebut sudah layak untuk digunakan untuk edit video serta rendering 3D.

Untuk sebuah CPU dengan 6 cores, Lenovo ThinkPad P1 Gen 2 ini merupakan yang tercepat. Bahkan untuk pengujian menggunakan Cinebench R15, laptop ini hanya kalah dari Dell Precision 7540 (1,670) dan HP ZBook 15 G6 (1,697) yang menggunakan 8 cores.

Kemudian saat dilakukan uji coba dengan benchmark Handbrake 1.1.1, laptop ini mampu melakukan transcode video 4K turun ke resolusi 1080p dalam waktu 10 menit. Catatan waktu yang sama dengan Lenovo ThinkPad P53 dan Razer Blade 15 Studio Edition.

Lebih lanjut lagi ketika dilakukan uji coba dengan menggunakan 3DMark Sky Diver didapatkan skor yang tinggi yakni 22,591. Meski demikian skor tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan Dell Precision 7540, HP ZBook 15 G6, Lenovo ThinkPad P53, serta Razer Blade 15 Studio Edition.

Tapi kamu tidak perlu kecewa, karena pada kenyataanya NVIDIA Quadro T2000 bukanlah GPU asal-asalan yang dimiliki oleh NVIDIA. Mahal GPU ini merupakan top 5 fastest GPU mobile yang dimiliki oleh NVIDIA, hanya kalah oleh seri Quadro RTX.

Nah dengan performa yang demikian tinggi, salah satu kekurangan yang akan didapatkan adalah baterai yang sangat mudah habis dalam waktu yang begitu cepat. Hal ini pun berlaku pada workstation lainnya.

Saat dilakukan pengujian daya tahan baterai dengan cara memutar looping video 720p dengan pengaturan brightness 50% dan volume 100% didapatkan baterai akan habis hanya dalam waktu 4 jam 54 menit saja.

Catatan waktu yang relatif singkat ketimbang HP ZBook 15 G6 (5 jam 40 menit), Lenovo ThinkPad P53 (5 jam 56 menit), serta Razer Blade 15 Studio Edition (8 jam 14 menit). Meski demikian hal ini sangatlah wajar mengingat layar yang dimiliki laptop ini cukup boros energi.


Panas

Sebagaimana workstation yang berkemampuan tinggi lainnya, laptop ini pun diketahui memiliki suhu kerja yang cukup panas. Dimana saat dilakukan benchmarking yang memicu laptop bekerja maksimal, suhu inti laptop ini bisa meningkat hingga 97 C di awalnya, dan kemudian stabil di angka 75 C.

Adapun suhu permukaan yang didapatkan oleh laptop ini pun cukup spektakuler dimana suhu tertinggi berada di bagian tengah atas belakang laptop yang bisa mencapai 51 C. Meski demikian suhu palmrest dari laptop ini cenderung dingin dimana mencapai rata-rata 28 hingga 30 C saja.

Perlu diingat pula bahwa suhu-suhu diatas dicapai ketika laptop sedang diujicoba dengan menggunakan software benchmark sintetik yang artinya kemampuan dari laptop ini benar-benar dipacu hingga maksimal.

Adapun ketika sedang digunakan untuk bekerja harian tentunya suhu yang cukup tinggi akan tercapai, namun menurut kami sih seharusnya tidak akan mencapai setinggi suhu yang tercatat di atas.

Meski demikian salah satu kekurangan dari manajemen pendinginan laptop ini adalah suara kipasnya yang cukup berisik saat dipacu maksimal. Terlebih lagi bila kamu membandingkannya dengan Gen 1 (2019) yang dikenal senyap.


Kesimpulan

Laptop ini merupakan sebuah mesin kerja yang menurut kami luar biasa menggiurkan. Khususnya bagi kamu yang berprofesi sebagai desainer, editor video, animator, dan tentu saja kamu semua yang bercita-cita menjadi content creator.

Mengingat kualitas layar yang dimiliki, serta GPU yang merupakan top 5 GPU yang dimiliki oleh NVIDIA. Lebih jauh lagi laptop ini sangat portable, ringkas, dan ringan, yang membuatnya semakin menarik.

Satu-satunya kekurangan yang dimiliki oleh laptop ini adalah daya tahan baterai yang sangat sebentar. Sehingga menurut kami laptop ini kehilangan ‘portabilitas’nya. Diluar itu, jujur saja laptop ini sempurna!

Fakhri Zahir

Pengguna berbagai jenis laptop mulai dari laptop gaming, hybrid, hingga macbook sejak 2009. Produk seputar gaming yang pertama kali dikenalnya adalah Nokia N-Gage QD yang rilis tahun 2004, sejak saat itu ia mulai tertarik mencoba berbagai jenis gadget dan laptop untuk kebutuhan personal, akademis, maupun profesional. Beberapa jenis laptop yang pernah dimilikinya secara personal antara lain Acer Nitro, Macbook Pro, Lenovo ThinkPad, hingga Asus TUF. Di luar di dunia digital sebagai konten kreator dan entrepreneur, Fakhri merupakan seorang dokter lulusan Universitas Indonesia yang kini tengah menempuh pendidikan dokter spesialis jantung.

Subscribe
Notify of
guest
1 Komentar
Terpopuler
Terbaru Terlama
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar