Rekomendasi Aplikasi Crypto Terbaik dan Pertimbangan Sebelum Mulai

Gonjang-ganjing pasar crypto sepertinya sudah jadi hal yang normal, dengan segelintir pemain yang berani berinvestasi di koin yang terlihat ‘remeh’ mendadak bisa sukses besar, dan sebaliknya untuk pemain lain yang sekedar mengikuti tren dengan pilihan aplikasi crypto terbaik dipasaran.

Meski biasanya fokus utama para pemain crypto hanya di jenis koin, namun platform yang dipilih juga sangat berpengaruh pada gagal atau suksesnya investasi kamu di dunia crypto .

Trading crypto itu sebenarnya kompleks, dan munculnya aplikasi kripto bertujuan untuk memudahkan kamu jual-beli aset kripto dengan cepat dan aman.

Ketika mata uang crypto pertama muncul, kami dan para trader lain melakukan barter koin di forum-forum online. Untuk orang biasa, hal semacam ini terlalu sulit dan buang waktu, maka dari itu banyak yang menyediakan aplikasi crypto agar orang-orang bisa fokus di analisa pasar ketimbang pusing tukar menukar koin.

Aplikasi crypto akan menyimpan aset crypto kamu, dan memperlakukannya seperti saham di bursa saham tradisional. Meski begitu, terkadang muncul berita negatif terkait aplikasi crypto di luaran sana: dari segi keamanan hingga biaya admin yang tinggi sehingga para investor jadi enggan jual beli koin.

Intinya, kamu tidak bisa sembarang pilih aplikasi crypto yang direkomendasikan teman atau iklan di youtube. Beirikut beberapa faktor yang harus dipertimbangkan:


1. Cek jenis koin yang tersedia

jenis koin kripto

Seiring melejitnya popularitas, jumlah koin crypto yang ada di dunia pun meroket: sampai 10ribu jenis koin yang bisa dipilih! Sayangnya, tidak ada aplikasi crypto yang menyediakan semuanya (dan tidak perlu), maka kamu cukup pilih aplikasi yang menyediakan koin sesuai kebutuhan.

Aplikasi crypto yang banyak dipakai antara lain Coinbase dan Kraken.

Untuk pegila koin crypto , mereka terkadang mencari platform yang menyediakan ribuan koin-koin aneh yang tidak terdengar namanya sama sekali. Kamu perlu waspada karena tidak semua koin mengikuti regulasi yang benar.


2. Pertimbangkan lokasi

Banyak orang awam tidak menyadari, tapi lokasi yang jadi basis aplikasi crypto juga penting diperhatikan, mulai dari faktor ketersediaan jenis pembayaran, kecepatan transaksi, hingga biaya admin.

Dari faktor-faktor diatas, sudah masuk akal kalau kita sebagai orang Indonesia memilih aplikasi yang basisnya lokal. Biaya admin cenderung lebih rendah (karena biaya operasional murah), jenis pembayaran sesuai dengan yang kita punya, serta transaksi yang bisa lebih cepat.

Pada dasarnya, kecepatan proses pembayaran sangat bergantung pada lokasi. Meski kita menganggap internet sebagai jaringan yang bisa diakses se-bumi raya, namun proses pembayaran online melibatkan mengirim dan menerima data dari server pembayaran, dan semakin dekat lokasinya semakin cepat pula selesainya.

Belum lagi faktor bahwa situs crypto internasional seringkali lambat (atau diblokir) aksesnya dari Indonesia.


2. Cek likuiditas

likuiditas
likuiditas aset

Panting untuk memilih aplikasi crypto dengan likuiditas tinggi, yaitu kemudahan menukar rupiah menjadi koin serta sebaliknya, dan tanpa markup yang besar.

Hal ini sangat penting karena harga bisa berubah sangat cepat di dunia aset digital. Kamu harus bisa memastikan bahwa harga orderan mu bisa cepat selesai, sehingga harga real-nya bisa sama persis atau mendekati harga yang kamu lihat di layar.

Lambatnya transaksi karena kurang likuiditas tak jarang merugikan investor, misal karena harga jual/beli sudah berubah jauh dari ketika memulai transaksi.

Mudahnya, kamu perlu memilih aplikasi crypto dengan track record baik, terdaftar di Bappebti, serta dengan banyak pelanggan karena ketiga hal ini mengindikasikan likuiditas tinggi.


3. Bandingkan biaya admin

biaya-admin
ilustrasi biaya admin

Tidak seperti saham dimana kamu bisa jual beli dengan gratis, di dunia crypto akan selalu ada biaya di setiap transaksi, karena hanya dengan ini para aplikasi crypto bisa mengambil untung dan tetap beroperasi.

Biaya per transaksi di luaran sana biasanya 0% hingga 5%, tergantung metode pembayaran dan jenis transaksi. Semakin besar jumlah transaksi, semakin kecil pula persentase yang dikenakan. Contoh, kalau kamu bertransaksi 1juta rupiah sebanyak 10 kali, biaya admin totalnya bisa 50ribu, tapi kalau kamu melakukan satu transaksi sebesar 10juta, biaya adminnya bisa cuma 25ribu.


4. Pastikan aman

Hacker Instagram
pencurian data

Bukan rahasia lagi kalau aplikasi crypto yang tidak dibangun dengan baik bisa terkena hack. Contoh Mt. Gox yang terkena hack senilai 460 juta USD, dan BitMart yang kemalingan 150 juta USD. Dengan ini, kamu harus menghindari aplikasi crypto yang punya sejarah kena hack, karena membuktikan bahwa team nya tidak capable dari segi keamanan.

Hal-hal simpel sangat bisa menunjang keamanan sebuah aplikasi crypto , misalnya two-factor authentication, biometric login, dan opsi untuk login dari akun Google.

Untuk lebih meningkatkan keamanan, apikasi-aplikasi ini biasanya menerapkan lapisan keamanan tambahan ketika akun kamu mencoba melakukan perubahan besar, misalnya ganti email, ganti password, hingga setor / tarik dalam jumlah besar.


Tidak seperti bursa saham global yang sudah ada selama ratusan tahun, pasar crypto ini masih terbilang bayi karena usianya yang baru 10 tahunan saja.

Beberapa orang menganggap ini terlalu beresiko, tapi memang kalau tidak berani ambil resiko ya jadi PNS saja, tidak perlu main crypto . Dengan resiko tinggi, peluang jadi kaya raya juga terbuka lebar. Bahkan faktanya, orang yang sukses besar di dunia crypto adalah dia yang berani berinvestasi paling awal di aset yang kala itu tidak populer (harga rendah).

Dimas Bimawan

Teknisi laptop dan komputer sejak 2008. Perkenalannya dengan komputer dimulai dari ketertarikannya mempelajari cara kerja setiap komponen di dalam desktop PC, dan sejak saat itu overclocking hingga reparasi komputer & laptop menjadi kegiatan sehari-harinya. Beberapa jenis laptop yang pernah menjadi gear hariannya antara lain Toshiba Satellite, Razer Blade, Macbook Air, Macbook Pro, Acer Aspire, Dell Inspiron, HP Spectre, hingga IBM Thinkpad. Di luar dunia pertukangan komputer, Dimas adalah sarjana fisika dari Institut Teknologi Bandung yang pernah bekerja dengan Alterra Indonesia, Mobile Premier League, Lifepal, Perusahaan Gas Negara, dan KliknClean.

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Terpopuler
Terbaru Terlama
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar