Apa itu Internet? Ini Pengertian, Sejarah, dan Cara Kerjanya
Berawal dari sebuah penelitian akademik di tahun 1969, Internet menjadi salah satu inovasi terbesar di abad ini, bahkan mungkin sepanjang sejarah manusia.
Hanya dalam kurun waktu kurang dari 30 tahun sejak pertama kali diciptakan, Internet berkembang menjadi sebuah jaringan komputer dengan potensi komersialisasi luar biasa besar.
Dibalik semua kemudahan transaksi, penyebaran informasi, dan kemajuan sektor informatika yang dipacu oleh Internet, ada satu nilai atau fungsi penting yang sering kita hiraukan yaitu nilai desentralisasi. Saat ini ada sekitar 2 miliar orang dari seluruh dunia yang terhubung ke Internet.
Tidak ada seorangpun yang bisa mengatakan bahwa dia ‘pemilik’ Internet. Tidak ada pula yang bisa mengontrol siapa saja yang bisa mengakses teknologi ini. Internet bukan sebuah benda atau properti yang bisa dibeli. Justru sebaliknya, ribuan organisasi, perusahaan besar, dan agensi pemerintah bekerjasama untuk menyediakan akses bagi pengguna dimana saja.
Hampir semua orang terhubung ke Internet melalui web browser. Mungkin karena istilah ‘web browser’ inilah banyak pengguna beranggapan bahwa Internet dan Website adalah dua hal yang sama. Sebenarnya Website hanyalah berupa file, sementara Internet adalah sebuah sistem, sebuah jaringan, dan tidak bisa disamakan dengan sebuah file.
Dimana letak Internet?
Tidak ada jawaban pasti, karena Internet tidak dibangun dari mesin yang terkumpul di satu area, atau memiliki kantor pusat operasi. Ada tiga bagian penting dalam jaringan Internet:
1. Infrastruktur konsumen
Sering disebut dengan istilah the last mile, bagian ini menghubungkan konsumen dengan Internet. Di negara-negara maju, penyedia koneksi Internet sebagian besar masih didominasi oleh perusahaan TV kabel, misalnya Time Warner dan Comcast. Di Indonesia, penyedia layanan internet (ISP) yang paling dominan adalah Telkom Indonesia.
Di area yang belum terpasang sambungan telepon landline (dengan kabel), pengguna Internet lebih sering memakai jaringan WiFi, modem, atau akses dengan smartphone. Tower sinyal dan Internet nirkabel juga termasuk dalam kategori infrastruktur konsumen.
2. Pusat Data
Pusat data biasanya berupa area luas, dengan gudang raksasa yang berisi ribuan mesin server. Di mesin-mesin server inilah banyak website disimpan, dan ketika anda ingin mengakses sebuah website yang disimpan disana, anda perlu internet untuk terhubung dengan server tersebut.
Sebagian pusat data dimiliki oleh perusahaan swasta seperti Google dan Facebook, sedangkan sebagian lain dimiliki oleh bisnis kelas menengah untuk berbagai kebutuhan misalnya membangun website dan cloud storage.
Tidak seperti koneksi Internet kelas rumah tangga, kecepatan Internet di pusat data jauh di atas rata-rata karena memang harus menyesuaikan dengan fungsinya sebagai penyedia layanan. Hampir setiap saat, jutaan orang mengakses pusat data secara bersamaan, jadi dibutuhkan koneksi yang stabil dan kuat agar layanan tidak tersendat.
Pusat data ada di berbagai tempat di seluruh penjuru dunia, tapi seringkali lokasinya cukup terpencil atau setidaknya jauh dari pemukiman penduduk karena alsan keamanan, suhu, kestabilan tenaga listrik, dan lain lain.
Google, Facebook, dan Microsoft memiliki pusat data di negara bagian Iowa, Amerika Serikat karena tarif listrik dan harga lahan di sana lebih terjangkau.
3. Tulang punggung (Backbone)
Lebih dikenal dengan istilah backbone, bagian ini terbentuk dari sambungan fiber optik jarak jauh yang menghubungkan pusat data dengan pengguna. Beberapa penyedia backbone menghubungkan kabel fiber optik mereka, dan masing-masing mendapat kesempatan untuk mendapat pelanggan baru.
Cara Kerja Internet
Untuk memahami proses koneksi Internet dengan mudah, mari kita ambil contoh aktivitas online yang sering dilakukan setiap hari: membuka Facebook.
Saat ingin membuka facebook lewat ponsel, anda mengetik URL facebook.com di browser. Ketika menekan enter, browser akan berkomunikasi dengan server Facebook di Amerika Serikat, dan meminta file homepage supaya bisa ditampilkan di browser anda.
Prosesnya? Melalui serangkaian kabel bawah tanah dan satelit, permintaan dari ponsel anda akan sampai ke server facebook di Amerika Serikat. Ketika server facebook menerima permintaan homepage dari anda, ia akan menyiapkan file yang diminta, dalam kasus ini file halaman utama (homepage).
File ini dikirimkan kembali ke ponsel anda melalui serangkaian kabel bawah tanah dan satelit, yang pada akhirnya sampai di ponsel anda dan ditampilkan di browser sebagai halaman utama facebook, lengkap dengan form email dan password untuk login.
Hal ini juga berlaku ketika setelah anda mengetikkan email dan password lalu menekan enter. Ponsel anda akan mengirim data ke server facebook melalui kabel dan satelit, kemudian server facebook membalasnya dan diterima lagi di handphone anda.
Memang prosesnya terdengar bertele-tele dan lama, tapi semuanya bisa dilakukan hanya dalam waktu sepersekian detik saja, hampir secara instan. Semakin besar file yang perlu dikirim (misalnya gambar berukuran besar), semakin lama pula waktu yang dibutuhkan. Inilah kenapa website perlu mengoptimasi ukuran file supaya tidak lambat ketika diakses.
Siapa Penemu Internet?
Bentuk awal Internet adalah ARPANET, sebuah organisasi penelitian akademis yang disponsori oleh militer Amerika Serikat, khususnya Advanced Research Projects Agency (ARPA) yang sekarang berganti nama menjadi Defense Advanced Research Projects Agency atau DARPA.
Penelitian teknologi Internet dipimpin oleh seorang administrator bernama Robert ‘Bob’ Taylor. Jaringan Internet pertama dibangun oleh firma konsultasi Bolt, Beranek and Newman Inc. (sekarang menjadi Raytheon BBN Technologies). Jaringan ini mulai beroperasi tahun 1969.
Perubahan besar terjadi pada tahun 1973 ketika Vint Cerf dan Bob Kahn mulai bekerja mengembangkan dan memperbarui jaringan Internet ARPANET yang sudah dibangun sebelumnya. Hasilnya adalah TCP/IP, yang sampai sekarang masih menjadi standar koneksi Internet. ARPANET resmi menggunakan teknologi kreasi Vint Cerf dan Bob Kahn pada tanggal 1 Januari 1983.
Sepanjang tahun 1980an, pembiayaan jaringan Internet berpindah tangan dari pihak militer ke National Science Foundation (Yayasan Sains Nasional), salah satu agensi pemerintah Amerika Serikat.
NSF membiayai pembuatan dan operasi jaringan jarak-jauh yang menjadi tulang punggung Internet dari tahun 1981 sampai tahun 1994. Pada masa pemerintahan Presiden Bill Clinton, pembiayaan dialihkan ke sektor swasta, dan tetap bertahan hingga sekarang.
Di berbagai publikasi, mungkin Anda pernah membaca bahwa Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore yang dianggap sebagai pencipta Internet. Pada wawancara di tahun 1999 dengan CNN, Al Gore memang pernah mengatakan bahwa beliau mengambil inisiatif untuk membangun Internet.
Klaim ini tidak akurat. Al Gore menjadi bahan cemoohan pada saat itu. Tapi Vint Cerf dan Bob Kahn (dua ilmuwan pencipta Internet) justru membela Al Gore. Mereka berpendapat bahwa Al Gore adalah pemimpin politik pertama yang mengakui pentingnya Internet dan mendukung pengembangan teknologi ini lebih jauh.
World Wide Web
Internet pada awalnya memiliki antarmuka pengguna yang rumit, sampai akhirnya Timothy Berners-Lee, seorang programmer di CERN (organisasi penelitian ilmiah Eropa) membangun web pertama.
User Interface lebih mudah karena web mendukung fungsi hyperlink, jadi Anda bisa klik saja dan terhubung ke sebuah halaman. Tidak perlu mengetik alamat situs setiap kali mau berpindah halaman.
World Wide Web pada dasarnya adalah aplikasi untuk berbagi konten melalui Internet. Dua istilah ini memiliki makna berbeda, jadi tidak boleh digunakan untuk maksud yang sama. Web sudah berkembang jauh dibandingkan awal pembetukannya; sekarang laman web sudah bisa menampilkan gambar, video, bahkan aplikasi game.
Itulah penjelasan padat dan lengkap mengenai Internet. Di era digital seperti sekarang dimana semuanya sudah lewat Internet, kami rasa wajib hukumnya anda paham cara kerja Internet agar bisa memanfaatkan dengan baik.