Kenalan dengan Uang Digital: Pengertian dan Kerugiannya

Pasti kamu udah nggak asing lagi dengan sebutan yang satu ini. Yup, Uang elektronik atau uang digital memang tengah merajai kehidupan kita semua.

Gak cuma berguna untuk memudahkan berbagai pembayaran yang biasanya harus dilakukan pakai cash, metode uang elektronik juga banyak memudahkan sebagian besar masalah kita.

Dalam bentuknya yang paling awal, perdagangan adalah sistem penukaran satu barang atau jasa dengan barang lain (biasa disebut barter). Lukisan pada dinding kuno dan manuskrip menunjukkan bahwa manusia dahulu terlibat dalam perdagangan kulit binatang dan daging untuk penukaran layanan dan barang lainnya.

Secara bertahap, ide mata uang mulai muncul. Masyarakat primitif menggunakan kerang atau manik-manik sebagai uang. Di Mesopotamia dan Mesir, batangan emas digunakan sebagai uang tunai tetapi harus diukur setiap kali perdagangan dilakukan.

Kemajuan perkembangan keuangan, diperkirakan dimulai sekitar 700 hingga 500 SM. Koin yang dibuat dari emas dan perak mulai bermunculan dan digunakan sebagai mata uang baru yang bisa dihitung. Koin-koin ini segera menjadi standar untuk perdagangan pada sekitar 500 SM.

Hal ini mulai mengembangkan perdagangan antar negara. Karena logam mulia memiliki nilai standar di seluruh dunia, pada akhirnya negara-negara surplus mau menjual barang mereka ke negara lain yang membutuhkan.

Sementara dasar-dasar perdagangan tetap konstan hingga kini, pada abad terakhir perubahan besar dalam struktur dan sifat perdagangan semakin berkembang.

Sampai awal 1900-an, sebagian besar bisnis dikuasai oleh usaha pribadi seperti pedagang yang menjual barang dan jasa kepada penduduk setempat. Tak lama, perusahaan mulai banyak bermunculan dan mendorong didirikannya toko-toko dan perusahaan ritel.

Dengan perkembangan perekonomian yang cepat, sebagian besar pembayaran konsumen di seluruh dunia sekarang mulai berpindah ke cara digital. Perkembangan teknologi di era ini pun jauh lebih pesat (eksponensial) ketimbang puluhan hingga ratusan tahun lalu.

Walaupun sudah tau sedikit tentang uang elektronik, ternyata ada banyak banget fungsi, keuntungan-kerugian hingga fakta menarik tentangnya yang tentu saja wajib kamu ketahui.

Apa saja ya kira-kira? Yuk kenalan langsung sama uang digital di bawah sini.


Apa itu Uang Digital Sebenarnya?

Apa itu uang digital

Mata uang digital adalah bentuk mata uang yang hanya tersedia dalam bentuk digital atau elektronik, dan tidak dalam bentuk fisik. Ini juga disebut electronic currency, atau cyber cash.

Mata uang digital tidak berwujud dan hanya dapat dimiliki dan ditransaksikan menggunakan komputer atau smartphone yang terhubung ke Internet. Sebaliknya, mata uang fisik, seperti uang kertas dan koin memiliki wujud dan transaksi hanya mungkin dilakukan oleh pemegangnya yang memiliki kepemilikan fisik.

Kalau kamu bertanya, apakah kartu kredit atau debit termasuk uang digital? Jawabannya iya. Yang ada bentuk fisiknya disini hanyalah kartunya, bukan uangnya atau isi rekeningnya. Bedakan dengan uang kertas atau koin yang memang si “uang” nya berwujud fisik.

Seperti halnya mata uang standar, mata uang digital dapat digunakan untuk membeli barang serta membayar layanan dan tagihan tertentu.

Mari kita ambil contoh, mungkin ada orang Amerika yang melakukan pembayaran dalam mata uang digital ke rekanan jauh yang berada di Singapura, asalkan mereka berdua terhubung ke jaringan yang sama, transaksi dalam mata uang digital akan berlangsung dengan mudah.

Mata uang digital menawarkan banyak keuntungan. Karena pembayaran dalam mata uang digital dilakukan langsung antara pihak yang bertransaksi tanpa perlu perantara, transaksi jenis ini biasanya instan dan berbiaya murah.

Tarif ini tentunya jauh lebih murah dibandingkan dengan metode pembayaran tradisional yang melibatkan bank atau lembaga lainnya. Transaksi elektronik berbasis mata uang digital juga memiliki bukti penggunaan uang yang diperlukan untuk menunjukan transparansi dalam transaksi.

Database uang digital dapat disimpan di satu tempat (centralized, rekening bank) di mana ada sebuah pusat kendali atas jumlah uang beredar, atau bisa juga tersebar (decentralized, misalnya bitcoin), di mana kendali atas jumlah uang beredar berasal dari berbagai sumber.

Lihat: Apa itu big data?


Sejarah Terciptanya Uang Digital

Sejarah mata uang digital

Pada tahun 1983, sebuah makalah penelitian oleh David Chaum memperkenalkan gagasan uang digital.

Pada tahun 1990, ia mendirikan DigiCash, sebuah perusahaan uang elektronik, di Amsterdam untuk mengkomersialkan ide-ide dalam penelitiannya. Namun, perusahaan ini akhirnya bangkrut pada 1998.

Yang lainnya ada E-gold. E-gold sendiri adalah uang Internet pertama yang banyak digunakan, diperkenalkan pada tahun 1996, dan tumbuh menjadi beberapa juta pengguna sebelum Pemerintah AS menutupnya pada tahun 2008.

Pengguna layanan e-gold menggunakan istilah “mata uang digital” untuk menggambarkan pembayaran peer to peer dalam berbagai instrumen.

Asal-usul mata uang digital juga diduga berasal dari Dot-com Bubble pada kisaran tahun 1990-an.

Perkembangan uang digital tidak berhenti di sini begitu saja. Pada tahun 1997, Coca-Cola menawarkan pembelian dari mesin penjual otomatis (vending machine) menggunakan pembayaran mobile.

PayPal juga turut meluncurkan layanan dalam mata uang USD pada tahun 1998. Layanan mata uang digital lain yang dikenal adalah Liberty Reserve, yang didirikan pada 2006.

Cara ini memungkinkan pengguna mengonversi dolar atau euro ke Dolar Liberty Reserve atau Euro, dan menukarnya dengan satu sama lain dengan biaya 1%.

Beberapa perusahaan pengembang mata uang digital dianggap menggunakan skema ponzi untuk pencucian uang, mereka lalu dituntut oleh pemerintah AS dan dilarang untuk beroperasi lagi.

Pada tahun 2009, Bitcoin diluncurkan, yang menandai dimulainya mata uang digital berbasis blockchain yang terdesentralisasi tanpa server pusat, dan tidak ada aset berwujud yang disimpan sebagai cadangan. Bitcoin juga dikenal sebagai cryptocurrency.

Mata uang digital berbasis blockchain terbukti tahan terhadap upaya pemerintah untuk mengaturnya, karena tidak ada organisasi pusat atau orang dengan kekuatan besar untuk mematikan penggunaan cryptocurrency.


Keuntungan Menggunakan Uang Digital

Keuntungan uang digital

1. Jauh Lebih Murah

Ketika kamu mulai membandingkan uang digital dengan beberapa metode pembayaran yang paling banyak tersebar (seperti PayPal), kamu mungkin akan kaget dengan biaya transfernya yang jauh lebih rendah.

Keuntungan semacam ini tentunya sangat membantu, mengingat biaya uang digital standar yang berkisar antara 0 dan 1 persen juga jauh lebih rendah daripada biaya kartu kredit.

Perbedaan-perbedaan ini sangat besar bahkan untuk transaksi yang lebih kecil, dan menjadi lebih dan lebih substansial saat nilai transaksi berjalan.

Dengan kata lain, mulai menggunakan uang digital adalah sebuah ide yang baik untuk dilakukan sesegera mungkin.

2. Meminimalisir Penipuan

Berbeda dengan kepercayaan populer bahwa pencurian aset fisik adalah hal paling berbahaya. Di era informasi sekarang ini, kehilangan informasi pribadi atau memberikan identitas ke pihak ketiga yang tidak dikenal secara online bisa jauh lebih berbahaya.

Dengan menggunakan uang digital, kamu tidak dipaksa untuk memberikan informasi pribadi seperti nama atau alamat.

Di sisi lain, hal ini mungkin tidak bisa dilakukan dengan metode pembayaran standar seperti kartu kredit. Karena alasan ini, banyak orang yang mulai membiasakan diri untuk seimbang menggunakan uang digital atau uang tunai.

Bahkan, beberapa peneliti telah berspekulasi bahwa uang digital mungkin bisa menggantikan uang tunai di masa depan nanti.

3. Transaksi Apapun Tanpa Batas

Dunia bisnis internasional semakin terjalin dari waktu ke waktu. Kamu mungkin sudah tahu, memulai usaha atau bisnis di luar negeri, memiliki partner internasional, atau bahkan memindahkan sumber daya manusia (pekerja) yang kamu punya ke perusahaan yang jaraknya ratusan kilometer kini sudah sangat umum terjadi.

Menurut para ahli di SEO GWM, hal yang sama berlaku untuk aspek lain dari infrastruktur bisnis yang sedang kamu kembangkan, seperti digital marketing, yang membutuhkan tenaga kerja yang sangat terampil serta alat yang canggih.

Di sisi lain, bertransaksi menggunakan mata uang digital juga jauh lebih murah, mudah dan bahkan menghemat waktu. Ini menjadi solusi ideal yang sangat berguna untuk dunia yang serba cepat seperti sekarang.

4. Mudah Dilacak

Detail pembayaran disimpan dalam database khusus pedagang. Baik pedagang dan pelanggan memiliki akses mudah ke informasi ini. Hal ini menghindari ambiguitas dan kebingungan saat melacak pembayaran.

5. Kenyamanan dan Aksesibilitas

Pelanggan tidak perlu lagi membawa uang tunai atau mengunjungi ATM. Bahkan, mereka bahkan tidak perlu hadir secara fisik untuk membayar! Pelanggan dapat membayar kapan saja dari bagian dunia mana saja.

Baca Juga : Apa itu NFC Sebenarnya dan Gimana Cara Kerjanya?


Kerugian dari Uang Digital

Kerugian uang digital

1. Kurang Terpercaya

Salah satu hal yang menghalangi uang digital untuk mendapatkan kepercayaan dari pengguna adalah kenyataan bahwa metode ini masih relatif baru, dan belum sepenuhnya bisa diterima oleh masyarakat.

Walaupun di beberapa tahun terakhir uang digital sudah mulai dikenal, diakui, memiliki standar, serta meningkat di segi fungsionalitas, tetapi masih banyak yang meragukan kemampuan uang digital untuk dibawa ke pasar terbuka.

2. Harga yang Tidak Tentu

Sejauh ini banyak orang yang sudah paham keuntungan dari uang digital. Namun, masih ada beberapa kelemahan yang perlu dieksplorasi.

Salah satu kerugian yang harus dipertimbangkan adalah harganya cukup fluktuatif, yang berarti bahwa investasi kamu bisa berjalan dua arah.

Dengan kata lain, dengan harga yang berubah setiap hari, tidak ada yang tahu berapa perubahan nilai investasi kamu dalam waktu seminggu atau bahkan besok.

Bagi mereka yang mengikuti tren cryptocurrency, uang digital akan terlihat menjanjikan, mengingat bagaimana harga tampaknya terus naik. Namun, kurangnya riset mendalam bisa berakibat fatal. Karena itulah, beberapa orang masih mendukung metode pembayaran tradisional, terlepas dari semua kekurangannya.


Kritik Terhadap Penggunaan Uang Digital

Banyak mata uang digital yang bermunculan, mungkin sebagian diantaranya tidak mudah digunakan atau dipertukarkan. Bank umumnya juga tidak menerima atau menawarkan layanan untuk menggunakan uang digital.

Ada kekhawatiran bahwa uang digital sangat berisiko karena volatilitas yang sangat tinggi dan potensi skema ponzi yang agak berbahaya.

Regulasi di berbagai negara telah memperingatkan para pengguna uang digital, dan beberapa diantaranya telah menerapkan aturan konkrit untuk mencegah tindak kejahatan dan penipuan.

Uang digital tidak berwujud. Semakin anonim mata uangnya, semakin menggiurkan pula bagi penjahat. Bitcoin juga telah banyak dikritik karena bukti transaksi berbasis sistem yang kurang efisien. Berbeda dengan uang standar pada umumnya yang memiliki sistem sentralisasi dan dapat ditutup atau disita oleh pemerintah kapan saja.


Kesimpulan dari Penggunaan Uang Digital

Dari yang awalnya barter kulit hewan dan pasar perdagangan biasa, hingga toko ritel dan toko digital modern, ada pola jelas yang terlihat: bisnis cenderung bergerak ke arah baik untuk membuat kehidupan konsumen lebih mudah dan nyaman.

Saat ini, melalui inovasi dan kemajuan teknologi yang berkelanjutan, konsumen dapat membeli hampir semua barang dari mana saja di seluruh dunia.

Pada akhirnya, jelas bahwa uang digital memiliki potensi untuk merevolusi pergerakan dunia bisnis. Namun ini bukan pertama kalinya potensi sebesar ini terbuang sia-sia.

Meskipun uang digital menawarkan banyak manfaat yang tidak dimiliki modal ventura (uang standar pada umumnya), beberapa pemilik bisnis belum merasa nyaman untuk beralih sepenuhnya ke uang digital. Dengan kata lain, hambatan mata uang digital untuk memiliki kedudukan sama seperti uang standar bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga mindset.

Jadi gimana nih? Apa kamu tertarik untuk beralih sepenuhnya ke penggunaan uang digital? Atau masih betah pakai uang cash biasa?

Yuk share pengalaman ketika pakai uang digital kamu pada kolom komentar di bawah ini!

Ashya Ravika

Pengguna Macbook dan Windows serta kreator konten profesional di Tokopedia, Kompas, Zenius, Asmaraku, hingga Hijup. Perkenalannya di dunia komputer personal dimulai dengan memiliki laptop Axioo, kemudian menjadi pengguna berbagai jenis merek laptop mulai dari Acer, Asus, Lenovo, hingga Macbook. Disamping keterlibatannya di industri digital, Ashya juga menempuh pendidikan sarjana di Universitas Katolik Parahyangan.

Subscribe
Notify of
guest
2 Komentar
Terpopuler
Terbaru Terlama
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar