Review Asus Zenbook Pro Duo UX581

Menjadi seorang content creator saat ini nampaknya merupakan salah satu profesi yang banyak diidamkan oleh masyarakat. Khususnya kaum milenials yang memang gemar menunjukkan eksistensi diri, baik melalui tulisan, gambar, hingga video.

Hal ini dibaca oleh para produsen laptop sebagai salah satu peluang yang sangat besar, karena artinya kebutuhan akan mesin yang cukup kuat untuk menunjang pekerjaan para content creator saat ini menjadi semakin diburu, dan compactness / kepraktisan adalah nilai lebih.

Hal ini pula yang kemudian dibaca oleh Asus sebagai salah satu peluang untuk membuka pasar yang baru. Hingga pada tahun 2020 Asus meluncurkan Asus Zenbook Pro Dua, sebuah laptop dengan banyak inovasi yang siap menembus pasar content creator!


Spesifikasi Umum

spesifikasi asus zenbook pro duo
sumber: theverge
  • CPU: Intel Core i9 9980 HK 2.4 GHz octa-core up to 5.0 GHz, 16 MB cache
  • RAM: 32 GB 2666 MHz DDR4 dual-channel soldered
  • Penyimpanan: 1 TB SSD NVMe PCIe x4
  • GPU: Intel UHD 320 + Nvidia GeForce RTX 2060 6 GB GDDR6
  • Layar: 15.6-inch OLED 4K (3840 x 2160) touchscreen, 89% screen-to-body ratio, 100% DCI-P3
  • Port: port DC-in, HDMI 2.0, 2x USB-A 3.1 Gen 2, 1x USB-C 3.1 Gen 2 (Thunderbolt 3)
  • Baterai: 71Wh (up to 4-8 jam)
  • Dimensi: 359 x 246 x 24 mm
  • Bobot: 2,51 kg
  • Harga Rp 51.799.000,-

Kelebihan dua buah layar yang sangat berkualitas, performa yang sangat tinggi untuk bekerja dan bermain game AAA, SSD yang sangat kencang, manajemen panas yang sangat baik.

Kekurangan terlalu besar dan bobotnya cukup berat untuk laptop masa kini, usia baterai cukup pendek, kualitas audio rata-rata saja.

Menilik pasar content creator, brand asal Taiwan ini mencoba peruntungannya dengan menggarap laptop yang dinamai Zenbook Pro Duo UX581. Dengan segala improvisasi dan kreativitas, banyak hal yang cukup menarik pada laptop asus keluaran terbaru ini.

Salah satunya adalah dua buah layar berkualitas tinggi yang sengaja dipasangkan di dalam satu laptop. Meski keberadaan layar kedua ini kemudian membuat ruang dari keyboard menjadi sempit, serta membuat laptop ini menjadi bengkak dan berat.

Akan tetapi laptop ini memiliki kekuatan yang sangat baik untuk digunakan harian. Baik untuk bekerja sebagai content creator, sebagai desainer grafik, sebagai illustrator, atau bahkan sebagai animator.

Nah pada akhirnya Asus menurut kami sukses membuat laptop yang bisa menarik banyak pasang mata di pasaran. Khususnya dari kalangan yang memang mencari nafkah dari bidang pembuatan konten.

Akan tetapi apakah sebenarnya Asus Zenbook Pro Duo benar-benar layak untuk dijadikan laptop harian para content creator? Atau malah, mungkinkah Asus Zenbook Pro Duo bahkan layak untuk dijadikan laptop gaming? Agar tidak bingung, yuk kita baca review lengkap Asus Zenbook Pro Duo!


Harga dan Ketersediaan

Untuk ukuran laptop yang memang dibuat untuk content creator sebenarnya Asus Zenbook Pro Duo tergolong murah. Apalagi bila dibandingkan dengan beberapa pesaing dari laptop ini yang memang secara harga jauh di atas laptop kebanyakan.

Asus sendiri menawarkan dua SKU untuk Zenbook Pro Duo ini. SKU pertama yakni yang memiliki spesifikasi Intel Core i7 9750 H dibanderol dengan harga yang relatif ‘murah’ yakni Rp 42.999.000,- di toko resmi Asus.

Adapun SKU yang tertinggi atau yang kami bahas kali ini, dengan spesifikasi CPU Intel Core i9 9980HK, Nvidia RTX 2060, RAM 32 GB, SSD 1 TB, dibanderol oleh Asus dengan harga Rp 52.999.000,- di toko resmi milik Asus.

Melihat angka yang diberikan oleh Asus memang, untuk sebuah laptop nilai 40 dan 50an juta rupiah ini merupakan nilai yang sangat tinggi. Kamu bahkan bisa membeli sebuah sepeda motor dengan uang sebanyak ini.

Karena itulah, memang Asus sendiri melakukan branding secara terbuka. Dimana Asus Zenbook Pro Duo memang diciptakan untuk para content creator (misal youtuber) atau orang-orang yang membutuhkan rendering machine yang kencang.

Pada akhirnya memang laptop ini tidak kami sarankan untuk dibeli oleh kamu yang ‘tidak memiliki keperluan’. Bila hanya ingin membeli laptop gaming yang kencang, tentu banyak laptop gaming yang lebih murah namun menawarkan performa serupa.

Adapun kamu yang benar-benar membutuhkan laptop semacam ini untuk bekerja, tentu sangat kami sarankan untuk membelinya. Tentunya dengan harapan pekerjaanmu tersebut akan kembali menghasilkan dan ‘balik modal’ sehingga harga 50 juta terasa murah.

Kalaupun menurutmu harga tersebut masih terlalu mahal, tunggu sampai kamu dengar beberapa ‘bonus’ yang diberikan Asus. Diantaranya adalah palmrest extender, Asus Pen, hingga Adobe Creative Clouds subscription selama 3 bulan senilai Rp 3 jutaan!

Selain itu perlu diketahui bahwa embel-embel content creator yang melekat erat dengan laptop ini bukanlah tanpa sebab. Sebuah laptop content creator haruslah memenuhi beberapa standar yang dibuat oleh Nvidia.

Diantaranya adalah memiliki spek GPU minimum RTX 2060 / TITAN RTX / Quadro RTX 3000, CPU minimum Intel Core i7 atau yang setara, RAM minimum 16 GB, SSD minimum 512 GB, serta layar minimum 1080 p atau 4K.

Seluruh kriteria yang ditetapkan oleh Nvidia ini untungnya benar-benar terpenuhi oleh Asus Zenbook Pro Duo. Konsekuensinya adalah laptop ini dapat menggunakan driver khusus untuk content creator yakni Nvidia Studio Driver yang memiliki banyak sekali fitur untuk membuat konten.


Desain

asus-zenbook-pro-duo-desain
tampak kanan

Bila dilihat dari sisi luar, memang tidak ada hal yang terlalu mencolok dari Asus Zenbook Pro Duo yang satu ini. Jangan berharap ada lampu-lampu RGB ataupun garis-garis tegas khas laptop gaming pada Asus Zenbook Pro Duo yang satu ini.

Meski demikian menurut kami Asus Zenbook Pro Duo termasuk ke dalam salah satu laptop yang paling cantik yang pernah dibuat oleh Asus. Dengan warna Celestial Blue yang futuristik, berpadu dengan bahan full aluminium serta sisi-sisi reflektif, membuat laptop ini semakin cantik.

Bodi laptop clamshell yang terbuat dari aluminium ini membuat Asus Zenbook Pro Duo tampak semakin premium. Belum lagi fitur erfolift yang membuat laptop ini terangkat sekitar 4-6o ketika kamu buka bagian bodinya.

Bukan hanya cantik, namun laptop ini pun secara fungsional sudah sangat mendukung. Fitur ergolift walaupun simpel namun sangat membantu di dalam penggunaan laptop. Selain membuat posisi mengetik lebih ergonomis, ergolift juga bisa meningkatkan air intake yang membuat sistem pendinginan semakin oke.

Selain itu sistem aliran udara yang diciptakan oleh Asus ini barangkali dibuat demi melindungi screenpad yang posisinya tepat berada di atas fan dari laptop ini. Bila dibayangkan, maka aliran udara akan masuk tepat di antara layar dan screenpad lalu dibuang melalui bagian samping laptop, cerdas!

Dengan dimensi 359 x 246 x 24 mm, serta bobot laptop 2,51 kg ditambah dengan bobot charger sekitar 800 gram, memang Asus Zenbook Pro Duo bukanlah laptop yang ringan ataupun compact yang bisa kamu beli.

Namun mengingat laptop ini memang bisa dijadikan sebagai powerstation untuk para content creator, ukuran dan bobot di atas menjadi tidak lagi relevan. Portable? Iya, tapi penggunaannya akan lebih maksimal bila dicolokkan.

Meski demikian Asus tetap membuat Asus Zenbook Pro Duo dengan standar yang cukup tinggi. Build quality dari Asus Zenbook Pro Duo yang baik dibuktikan dengan standar militer MIL-STD 8106 yang membuat laptop ini tahan dibawa kemana-mana.

Kesimpulannya dari sisi desain, Asus Zenbook Pro Duo merupakan laptop content creator yang sebenarnya cukup portable. Namaun Asus Zenbook Pro Duo tampaknya tidak didesain untuk bekerja di luar, di café atau semacamnya.


Display

asus-zenbook-pro-duo-layar
layar 4K 60Hz

Sebagaimana namanya, Asus Zenbook Pro Duo memiliki dua buah layar dan hal ini merupakan terobosan baru yang tentunya menghebohkan dunia per-laptop-an. Untungnya layar kedua ini benar-benar bisa dimanfaatkan.

Layar utama dari Asus Zenbook Pro Duo memiliki spesifikasi 15,6 inch OLED glossy dengan resolusi 4K dan rasio 16:9. Layar yang ditujukan untuk content creator ini dibuktikan dengan nilai DCI-P3 100% dan sRGB 133%, dengan kecerahan sekitar 400 nits.

Seolah belum cukup, layar yang dimiliki oleh Asus Zenbook Pro Duo sudah PANTONE® validated dan VESA certified. Intinya layar Asus Zenbook Pro Duo benar-benar akurat dan sudah siap untuk diajak mengarungi dunia kreasi konten.

Adapun layar kedua yang dimiliki oleh Asus Zenbook Pro Duo, atau diberi nama screenpad ini memiliki spesifikasi 14 inch (jarak diagonal) dengan panel IPS layar sentuh, dan resolusi 3840 x 1100 pixel alias 4K. Layar kedua ini memiliki refresh rate 60 Hz dengan nilai sRGB 100%.

Selain itu screen pad yang dimiliki oleh Asus Zenbook Pro Duo ini sudah support stylus sehingga benar-benar memudahkan pekerjaan. Pun bila kamu tidak sedang memakainya, maka kamu bisa dengan mudah mematikan screenpad Asus Zenbook Pro Duo ini.

Bagi kamu yang penggemar laptop content creator pasti sudah tidak asing dengan beberapa istilah di atas. Bagi kamu yang masih awam, intinya laptop ini memiliki akurasi warna yang ultra tinggi sehingga tidak perlu sering-sering melakukan kalibrasi ketika digunakan.

Adapun screenpad dari Asus Zenbook Pro Duo, bisa kamu gunakan sebagai extender ataupun menjadi layar kedua untuk me-navigasikan berbagai aplikasi editor sehingga kamu tidak perlu layar eksternal untuk membantu pekerjaanmu.

Bahkan kamu juga bisa sekadar membuat screenpad dari Asus Zenbook Pro Duo ini sebagai ‘media control button’. Misalnya sekadar membuka spotify dan aplikasi sejenis, screenpad akan sangat membantu.

Desain layar utama yang dimiliki oleh laptop ini pun sangat cantik, karena sudah mengusung ultra thin bezel dengan klaim screen to body ratio mencapai 89% berdasarkan klaim dari pihak Asus sendiri.

Meski demikian salah satu kekurangan screenpad pada Asus Zenbook Pro Duo ini adalah membuat space laptop menjadi sempit sehingga tidak terdapat palmrest. Alih-alih kamu akan diberikan palmrest tambahan yang bisa dilepas pasang.

Repot? Hmm sangat bergantung dari kamu sebagai pengguna. Namun menurut kami meski palmrest yang dimiliki harus dilepas pasang, keberadaan screenpad memiliki manfaat yang jauh lebih besar dari sekadar kehilangan palmrest saja.


Keyboard

asus zenbook pro duo keyboard
keyboard, touchpad, & numpad

Keyboard yang dimiliki oleh Asus Zenbook Pro Duo, memiliki layout khas dari Asus dan tidak jauh berbeda dengan laptop Asus 15 inci lainnya. Dari segi fungsi pun menurut kami sangat nyaman untuk digunakan, dengan travel 1,4 mm yang sedang-sedang saja.

Keyboard Asus Zenbook Pro Duo cukup nyaman digunakan untuk mengetik cepat, dengan feedback yang cukup terasa baik, serta tombol-tombol yang konsisten ketika digunakan untuk mengetik dan membuat artikel.

Nah menariknya Asus Zenbook Pro Duo seolah mengadaptasi layout dari Zephyrus dimana Asus meletakkan numberpad di sisi kanan, yang bisa berfungsi sebagai touchpad. Atau kebalikannya ya? Eh!

Ukuran dari numpad milik Asus Zenbook Pro Duo pun cukup ramping sehingga benar-benar mengingatkan kami pada numpad milik Zephyrus. Meski demikian tidak ada keluhan terhadap touchpad / numberpad ini karena sangat empuk dan (tentu) presisi!

Namun, sebagaimana yang telah kami jelaskan sebelumnya dimana laptop ini sudah cukup ‘sumpek’. Walhasil kamu harus menggunakan palmrest tambahan yang sudah termasuk ke dalam paket pembelian dari Asus Zenbook Pro Duo ini.

Bisa menjadi dealbreaker memang. Tapi menurut kami selama kamu berfokus kepada fungsinya, ketiadaan ruang untuk palmrest bukanlah suatu hal yang perlu dijadikan masalah besar.


Audio

Speaker yang dimiliki oleh Asus Zenbook Pro Duo pun sudah tentu merupakan speaker yang berkualitas. Menggandeng Harman Kardon, Asus Zenbook Pro Duo menawarkan speaker dengan range yang tinggi dan nyaman di kuping.

Namun kembali lagi, posisi dari speaker Asus Zenbook Pro Duo yang berada di bagian bawah sisi depan laptop membuat kualitasnya sangat dipengaruhi permukaan tempat laptop ini diletakkan.

Meski demikian Asus memang tidak memiliki pilihan lain untuk meletakkan speaker ini. Tentu akan sulit untuk mengharapkan speaker front facing karena sudah tidak ada lagi ruang yang bisa digunakan untuk meletakkan speaker di sisi atas.

Kembali, apakah akan menjadi dealbreaker? Menurut kami nampaknya tidak!


Port dan Konektivitas

asus-zenbook-pro-duo-2020-port
port kanan (atas) dan kiri (bawah)

Untuk ukuran laptop yang akan digunakan bekerja sehari-hari tentu saja ketersediaan berbagai jenis port serta konektivitas akan menjadi pertimbangan tersendiri. Untungnya Asus Zenbook Pro Duo memiliki jumlah port yang tergolong lengkap.

Di sisi kiri terdapat port DC-in, HDMI 2.0, serta satu buah port USB 3.1 Gen 2 Type A. Adapun di sisi kanan terdapat port combo audiojack, satu buah port USB 3.1 Gen 2 Type C support Thunderbolt 3, serta satu buah USB 3.1 Gen 2 Type A.

Adapun dari segi konektivitas, Asus Zenbook Pro Duo pun sudah mengusung WiFi 6, AX-200 yang terkenal cepat itu. Ditambah lagi Asus Zenbook Pro Duo juga sudah mengusung Bluetooth 5 yang anti delay.

Meski belum memiliki port SD card reader, menurut kami dari segi port dan konektivitas, Asus Zenbook Pro Duo sudah sangat mumpuni kok. Type A? Ada, Type C? Ada, Thunderbolt? Bisa! Kurang apa lagi?


Baterai dan Performa

asus-zenbook-pro-duo-gaming
cyberpunk

Mengusung CPU Intel Core i9 9980 HK X Series dengan kekuatan 2,40 GHz yang bisa diclock hingga 5,6 GHz. Nampaknya laptop ini bisa menjalankan nyaris semua program yang berat untuk diajak bekerja mengolah konten.

Keseriusan Asus dalam menggarap Asus Zenbook Pro Duo ditunjukkan pula dengan pemberian RAM 32 GB DDR4 2666 MHz dual channel, soldered, yang bisa menunjang segala pekerjaan pembuatan kontenmu.

Memori yang dimiliki oleh Asus Zenbook Pro Duo juga sudah lebih dari cukup, yakni menggunakan 1TB PCIe NVMe SSD dengan kecepatan yang cukup tinggi. Kecepatan membaca dari SSD ini adalah 2500an MBps, dan kecepatan menulisnya mencapai 2300an MBps!

GPU yang dimiliki pun tidak main-main, mengusung dual GPU laptop ini dipasangkan Nvidia RTX 2060 6 GB GDDR 6 dengan 1920 CUDA cores serta satu GPU bawaan Intel UHD 630 yang bisa meningkatkan efisiensi dari penggunaan laptop ini.

Sebagaimana yang telah kami jelaskan di atas, laptop content creator ini sudah didukung oleh Nvidia Studio Driver. Keuntungan menggunakan driver ini adalah terjadinya optimalisasi beberapa program pembuatan konten.

Mulai dari Adobe, Autodesk, Unity, Unreal, dan berbagai macam program sejenis. Meski demikian memang hal ini tergolong baru dan masih banyak sekali improvisasi dan perbaikan yang dilakukan Nvidia. Meski demikian saat ini saja driver khusus ini sudah banyak membantu kok.

Performa yang dimiliki oleh Asus Zenbook Pro Duo pun tidak main-main. Pengujian menggunakan Cinebench R15 dapat menghasilkan skor 1640 dan rata-rata 1550 an setelah dilakukan loop hingga 20 kali.

GPU yang dimiliki oleh Asus Zenbook Pro Duo pun sangat baik, dimana Asus Zenbook Pro Duo mencatatkan skor 15.320 poin ketika dilakukan benchmarking menggunakan 3DMark Firestrike.

Saat dilakukan uji coba rendering dengan menggunakan Asus Zenbook Pro Duo, kami mendapatkan hal yang sangat menarik. Rendering video 4K 60 FPS dengan software render mencatatkan waktu 12 menit 14 detik, sementara ketika CUDA core teraktivasi maka waktu render memendek jauh menjadi 3 menit 27 detik saja!

Seluruh performa ciamik milik Asus Zenbook Pro Duo ini kemudian ditopang dengan daya yang tinggi pula. Berbekal baterai 71 Wh, laptop ini bisa bertahan selama 4 hingga 8 jam penggunaan ‘santai’ tanpa dilakukan charging.

Meski demikian ketika dilakukan uji coba charging pada laptop ini, kami juga mendapatkan hasil yang cukup memuaskan. Dimana pengisian baterai mulai dari 0% hingga 100% bisa didapatkan dalam waktu sekitar 90 menit hingga 2 jam saja.


Webcam

Untuk webcam yang dimiliki oleh Asus Zenbook Pro Duo ini sebenarnya tidak ada yang istimewa. Bisa dipakai untuk video call, namun kami rekomendasikan kamu membeli webcam eksternal bila ingin menggunakannya untuk kesempatan-kesempatan lain yang lebih serius.

Meski demikian webcam dari Asus Zenbook Pro Duo memiliki keunggulan dimana sudah support Windows Hello. Artinya kamu bisa melakukan login ke dalam laptop dengan menggunakan fitur face recognition. Kelas!


Panas

Berbekal 2 buah cooling fan di sisi kanan dan kiri, yang terhubung dengan 4 buah heat pipe, sebenarnya desain dari manajemen panas yang dimiliki oleh Asus Zenbook Pro Duo mengingatkan kami kepada laptop gaming.

Akan tetapi hal ini memang bukan tanpa sebab, suhu laptop yang terlalu tinggi dikhawatirkan akan cepat merusak layar OLED milik Asus Zenbook Pro Duo ini. Oleh karena itu wajar saja bila Asus memberikan manajemen panas yang “lebay”.

Toh secara fungsional hal ini benar-benar bermanfaat kok. Tengok saja, meski suhu core dari CPU Asus Zenbook Pro Duo bisa mencapai 90 derajat celcius ketika digunakan secara maksimal, tidak terjadi CPU throttling yang bisa menurunkan performa laptop.

Selain itu kami cukup puas dengan manajemen panas yang dimiliki oleh Asus Zenbook Pro Duo. Dimana suhu permukaannya bisa bertahan di angka 29-30 derajat celcius saja di bagian keyboard dan sekitar 40 derajat Celcius di bagian tengah, ketika digunakan dalam performa tinggi.


Kesimpulan

Asus Zenbook Pro Duo merupakan laptop yang benar-benar didesain dan diciptakan secara khusus untuk kamu yang memiliki profesi sebagai content creator ataupun hidup di dalam bidang pembuatan desain grafis, editing video, atau animator.

Harganya yang diatas rata-rata laptop kebanyakan di pasaran saat ini menurut kami tetap layak diberikan kepada Asus Zenbook Pro Duo. Toh laptop ini benar-benar untuk professional, dan diperuntukkan untuk ‘mencari uang’.

Dengan kemampuan yang kamu miliki, ketika kamu sudah cukup percaya diri untuk menggunakan mesin se-powerful ini, sepertinya sih angka 50 jutaan yang dibanderol Asus akan balik dengan mudah!

Adapun kamu yang hanya menginginkan laptop gaming, atau laptop kerja standar tentu tidak kami rekomendasikan untuk membeli laptop ini. Karena masih banyak laptop gaming murah dengan harga di bawah Asus Zenbook Pro Duo yang bisa memainkan game kelas AAA dengan setting rata kanan kok!

Fakhri Zahir

Pengguna berbagai jenis laptop mulai dari laptop gaming, hybrid, hingga macbook sejak 2009. Produk seputar gaming yang pertama kali dikenalnya adalah Nokia N-Gage QD yang rilis tahun 2004, sejak saat itu ia mulai tertarik mencoba berbagai jenis gadget dan laptop untuk kebutuhan personal, akademis, maupun profesional. Beberapa jenis laptop yang pernah dimilikinya secara personal antara lain Acer Nitro, Macbook Pro, Lenovo ThinkPad, hingga Asus TUF. Di luar di dunia digital sebagai konten kreator dan entrepreneur, Fakhri merupakan seorang dokter lulusan Universitas Indonesia yang kini tengah menempuh pendidikan dokter spesialis jantung.

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar