Review Acer Aspire C22-960 (All-in-one)
Aspire C22-960 tampak bagus, kokoh dan dilengkapi layar 1080p yang jernih. Tapi prosesor i5 yang kencang terhambat oleh performa hard disk nya yang agak lambat. Kalau anda tertarik beli, ada versi i3 dengan penyimpanan SSD yang menurut kami lebih cepat secara keseluruhan.
Harga pasaran produk PC all-in-one jadi melambung naik semenjak kehadiran Apple iMac dan Microsoft Surface Studio 2, tapi Acer Aspire C22-960 mempertahankan harganya yang masih masuk akal untuk warga +62.
PC ini dibandrol dengan harga 8.6 juta, dan ditujukan untuk penggunaan rumah namun tetap memperhatikan estetika. Tampak menarik, namun kami kuatir ada spek yang dikorbankan demi memangkas harga.
Spesifikasi
Sebelum mulai membahas terlalu dalam, ada baiknya anda paham spesifikasi lengkapnya dulu.
Prosesor | Intel® Core™ i5-10210U Processor (6Mb Cache, up to 4.10 GHz) |
OS | Windows 10 Home |
Layar | 21.5″ (1920 x 1080) LED |
RAM | 1 x 4GB DDR4 |
Penyimpanan | 1TB, 5400RPM |
Grafik | Intel® UHD Graphics |
Webcam | 1 MP HD USB external webcam |
WiFi | 802.11ac/a/b/g/n and Bluetooth® 4.0 LE |
Speaker | Built-in stereo speakers |
Power Supply | 65W |
Dimensi | 362.5mm x 489.7mm x 11mm |
Berat | 3kg |
Desain
Aspire C22-960 tidak tampak murahan. Ia dibuat dari plastik, namun tidak terlihat seperti plastik, lebih mirip logam. Polis yang baik dan bezel tipis membuat PC ini tampak mahal meskipun sebenarnya murah.
Monitornya juga kokoh, dan bagian belakang layarnya tidak gampang melengkung ketika diberi tekanan. PC ini juga tidak goyang ketika ditempatkan di berbagai permukaan yang sedikit tidak rata.
PC ini irit ruangan, tidak memakan luas lebih dari layar 24 inci biasa, dan bagian dasarnya hanya berukuran 200 milimeter dari depan ke belakang. Perangkan ini pun berbobot 4.3kg yang menurut kami cukup ringan untuk dipindah kemana-mana, apabila anda sering berpindah meja kerja.
Mesin ini tampak apik, meski tentu saja tidak bisa bersaing dengan desktop Apple dan Microsoft yang harganya dua kali lipat.
Setelah menghabiskan beberapa waktu dengan PC ini, kami menemukan beberapa hal yang ‘biasa saja’. Port yang disediakan di PC ini cukup, tapi sekedar cukup. Terdapat dua USB 3.1 dan pembaca kartu SD yang ditempatkan di bagian atas komputer sehingga mudah untuk diakses.
Meskipun begitu, kedua port USB tadi adalah USB 3.1 gen 1, bukan gen 2 jadi untuk anda yang obsesif dengan kecepatan transfer data mungkin akan kecewa.
Di bagian belakang ada port lain, misalnya dua buah USB 2, HDMI output dan Gigabit Ethernet. PC ini tidak dilengkapi USB C, tidak ada DisplayPort dan hanya satu jack audio.
Di bagian dalam ada dual band WiFi 802.11ac dan Bluetooth 4.2. Acer juga memasang TPM 2.0, tapi tidak ada Intel vPro.
Performa
Model yang kami review dilengkapi prosesor i5-10210U. Prosesor ini memiliki 6Mb cache dengan clock speed 4.10 GHz. Prosesor ini bekerja beriringan dengan RAM 4GB DDR4 dan kartu grafik Intel UHD.
Seperti kami bahas diawal, komputer ini punya kelemahan karena masih menggunakan HDD ketimbang SSD. Oleh karenanya, komputer ini sangat cocok untuk pekerjaan rumah seperti mengerjakan dokumen, video call, browsing, nonton video, namun tidak cocok untuk kegiatan yang berat di sistem seperti editing foto maupun editing video.
Balik lagi ke hard disk, ia hanya berputar di 5400rpm, dan hanya menawarkan kecepatan baca 130MB/s dan kecepatan tulis 108MB/s. Jauh dibawah kecepatan SSD pada umumnya.
Hard disk yang lambat ini bisa bikin frustrasi, dan tentu saja anda bisa membuat sepiring indomie sambil menunggu PC ini nyala. Ada juga jeda waktu yang cukup mengganggu ketika anda membuka app, browser atau bahkan membuka taskbar.
Karena inilah, kami sangat menyarankan untuk membeli versi SSD nya, meskipun ada downgrade di CPU menjadi Intel Core i3.
Turun ke i3 berarti anda kehilangan 2 core, namun sangat worth it demi SSD yang jauh lebih cepat dari HDD. SSD juga tidak rentan rusak terhadap guncangan kalau dibandingkan HDD.
Layar dan Speaker
Layar 24 inch nya memiliki resolusi Full HD tanpa fitur touch, yang sudah sangat cukup untuk sebuah PC all-in-one.
Kualitas layarnya juga baik. Kecerahannya mendapat skor 261cd/m2 dimana itu sudah cukup untuk mayoritas settingan pencahayaan. Kecerahan ini dipasangkan dengan tingkat kegelapan 0.24cd/m2.
Kedua angka diatas membentuk rasio kontras 1,088:1. Cukup baik dan dijamin nyaman untuk melihat dokumen, foto, dan halaman web jenis apapun.
Komputer ini memberikan temperature warna 6,795K dan Delta E sebesar 2.73. Kalau anda bingung, initnya angka barusan berarti bagus, namun bukan fantastis.
Bicara soal speaker, ia kurang bagus. Tidak ada bass, dan high-range serta mid-range nya pun kurang baik. Kalau anda mau menggunakan PC ini untuk musik atau film, wajib beli speaker tambahan.
Kesimpulan
Tampilan PC ini apik, dengan efek logam yang menarik perhatian dan terkesan smart meskipun sebenarnya plastik. Ia pun kokoh, tidak mudah bengkok atau rusak, dengan berbagai port yang pastinya berguna untuk mayoritas kebutuhan sehari-hari seperti USB 3.1.
Layarnya bagus dengan kontras dan akurasi warna yang baik, yang berarti anda tidak akan terganggu dari segi tampilan ketika sedang browsing, melihat gambar atau mengerjakan dokumen.
Tapi, walau diatas kertas PC ini punya jeroan yang bagus, kenyataannya kami merasa agak kurang di sektor ini, dan anda bisa salahkan hard disk nya. Booting dan membuka aplikasi jadi lambat, dan apa-apa ada jedanya.
Pada akhirnya, bisa dibilang PC ini sangat bagus kecuali HDD nya. Kalau ada versi dengan SSD meskipun downgrade CPU, saran kami pilih versi SSD. Kalau tertarik beli seperti kami, anda bisa cek store resmi acer indonesia untuk mendapatkannya langsung.