Apakah Graphic Card Laptop Bisa Diganti?

Ada dua jenis kartu grafik pada laptop: Diskrit dan terintegrasi. Singkatnya, diskrit berarti ada kartu grafik betulan yang dipasang, sementara terintegrasi / integrated artinya tidak ada kartu grafik betulan, karena pemrosesan grafik dilakukan oleh prosesor.

Singkatnya, kartu grafik terintegrasi tidak bisa diganti karena memang tidak ada slot kartu grafik, kecuali kamu ganti CPU yang berisi grafik terintegrasi lagi (tapi tidak ada gunanya).

Kartu grafik diskrit seperti Nvidia atau AMD pun kemungkinan tidak bisa diganti karena sangat susah. Komponen yang bisa diganti di laptop adalah Hard disk atau SSD, RAM, CD/DVD Drive, Layar, Baterai, WiFi Card, dan terkadang CPU (kalau tidak disolder).

Biasanya kartu grafik selalu tersolder ke motherboard sehingga tidak bisa diganti. Tapi, GPU bukan satu-satunya faktor terpenting, bahkan untuk gaming. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk main game yang sebenarnya bukan di kelasan laptopmu (lihat peringkat semua kartu grafik Nvidia dan AMD).

Berikut tips dari ruanglaptop yang bisa kamu lakukan untuk mendapat performa maksimal dari GPU kelas bawah.

gpulaptop


1. Ganti Thermalpaste

Apa hubungannya ganti thermalpaste dengan performa? Jadi begini, kalau laptop-mu kepanasan, otomatis kipas akan jadi kencang, dan kalau masih juga panas maka CPU dan GPU akan menurunkan kinerjanya untuk menurunkan suhu agar mesin tidak rusak.

Efek dari penurunan kinerja ini tentunya membuat laptop lemot, dan gaming lambat bahkan nge-lag. Ini yang disebut throttling (menurunkan kinerja komputasi).

Kamu bisa cek apakah suhu internal laptop-mu overheat atau tidak menggunakan aplikasi monitoring seperti CPUID HWMonitor. Disitu kamu bisa lihat suhu per core CPU, suhu GPU, dan semua data lain.

Dengan mengganti thermalpaste, suhu komponen internal laptop kamu akan lebih adem sehingga (semoga) tidak terjadi throttling.


2. Turunkan Kualitas Grafik

Ya, pastinya sudah kamu lakukan. Yang kami maksud adalah settingan kualitas grafik dari luar game. Apa saja itu? Bisa dari pengaturan Nvidia, bisa juga dari file konfigurasi game yang bisa di-edit di notepad.

Cara ‘memaksa’ mengubah settingan grafik lewat Nvidia adalah dengan klik kanan di desktop, lalu pilih Nvidia Control Panel, lalu pilih Use the advanced 3D image settings. Klik take me there, lalu pilihlah semua ke settingan yang paling rendah. Kalau kamu tidak paham istilah-istilahnya, coba googling untuk belajar dulu apa maksudnya.

Kalau tidak paham semua settingan-nya, kamu juga bisa pilih Use My Preference Emphasizing dan geserlah slider ke paling kiri (Performance). Ini akan otomatis menurunkan semua settingan grafik untuk mencapai performa maksimal, meskipun tidak serendah kalau di-setting manual.

Mengubah settingan grafik lewat 2 cara diatas akan semakin menurunkan kualitas grafik, bahkan hingga lebih rendah dari minimal-nya game itu sendiri. Hasilnya? Game yang terlihat buruk tapi mungkin bisa dimainkan di laptop jadul.


3. Maksimalkan daya

Maksud dari maksimalkan daya disini adalah, selalu colok laptop ke charger, dan atur laptop ke high performance didalam Battery Settings. Ini akan membuat laptop menyedot banyak daya dan membengkakkan tarif listrik, tapi performa nya jadi maksimal.

Untuk yang tidak tahu, pertama colok dulu laptop mu ke charger, klik ikon baterai di pojok kanan bawa, lalu langsung geser ke best performance. Tidak ada slider apapun? Klik battery settings dan aturlah dari situ.


4. Tutup semua process background

Di laptop, akan selalu ada process yang terus berjalan di latar belakang. Program ini tentunya akan menggunakan sebagian tenaga komputasi dan GPU, oleh karenanya kamu harus matikan process yang tidak perlu lewat Task Manager (ctrl+alt+del).

Biasanya process yang harus dimatikan adalah antivirus, klien torrent, pemutar musik, VPN, software bawaan, dan banyak sebagainya.

Bingung harus matikan yang mana? Gampangnya adalah matikan semua program yang nyala kecuali program dari Windows. Selain mematikan process, kamu juga harus menonaktifkan program yang otomatis berjalan saat laptop dinyalakan.

Sering lihat kan program yang langsung muncul window-nya ketika laptop baru nyala? Atau program yang tiba-tiba muncul di taskbar meskipun tidak dibuka? Itu adalah program-program yang otomatis hidup. Matikan semuanya kecuali program bawaan windows.

Kamu juga sebaiknya uninstall semua program yang tidak berguna. Tahu darimana berguna atau tidak? Cek saja apa pernah kamu pakai atau tidak. Kalau tidak pernah, langsung saja uninstall.


5. Cek Kebutuhan Game

Tidak semua game memberatkan GPU. Ada yang butuh performa CPU yang kuat, dan ada yang butuh RAM besar. Sebagai contoh, kamu tahu GTA V kan? Game seperti GTA V ternyata tidak butuh kartu grafik yang terlalu kuat, melainkan ia lebih butuh CPU yang gahar dan kuat.

Kenapa? Proses komputasi yang dibutuhkan GTA V lebih ke arah interaksi antar objek, variasi objek, dunia yang luas, dan beragam lainnya. Sementara itu, penggunaan GPU nya tidak terlalu berat karena memang game ini tidak menghasilkan kualitas grafik yang luar biasa.

Perhatikan saja baik-baik kualitas grafik setiap objeknya (permukaan kulit, rambut, jalanan, daun, tembok dll) dan bandingkan dengan Assassin’s Creed Oddyssey misalnya. Kamu akan paham kenapa tidak semua game menitik beratkan di GPU.

Kesimpulannya, belum tentu game yang kamu mainkan itu lemot karena GPU nya. Pelajari lebih lanjut supaya selanjutnya tidak salah fokus.


6. Beli PC

Terakhir, saran kami adalah beli PC gaming. Kenapa jangan laptop gaming? Cuma satu alasannya: mahal. Denga harga yang sama, kamu bisa mendapat PC gaming yang jauh lebih bertenaga daripada laptop gaming. Satu satunya kelebihan laptop gaming ketimbang PC adalah ia bisa dibawa-bawa, titik. Dari semua segi lain PC unggul 100%.

Perbaikan PC lebih mudah, ganti komponen lebih mudah, harga lebih murah, serta kamu bisa memilih sendiri fitur yang diinginkan atau tidak. Kalau kamu tidak harus selalu bawa-bawa komputer untuk main game, beli PC gaming, jangan laptop.

Pembelian laptop gaming memang banyak kekurangannya: tidak bisa upgrade komponen, mudah kepanasan, perbaikan susah, harga komponen lebih mahal (SSD, RAM, etc).

Laptop gaming hanya kami sarankan untuk yang sudah tau resikonya, sudah sangat fasih dengan komponen komputer, dan tentunya punya uang banyak.

Cuma 5 saran kami untuk kamu yang tadinya mau ganti GPU laptop tapi dikecewakan karena tidak bisa. Meskipun cuma 5, cobalah semuanya dan eksplor berbagai settingan lain, karena se-pengalaman kami, laptop tua pun bisa dipakai untuk main game berat asalkan sudah rombak total settingan nya dan modifikasi sedemikian rupa kinerja laptopnya.

Silakan eksperimen dan kalau bingung, tanyakan di kolom komentar!

Fakhri Zahir

Pengguna berbagai jenis laptop mulai dari laptop gaming, hybrid, hingga macbook sejak 2009. Produk seputar gaming yang pertama kali dikenalnya adalah Nokia N-Gage QD yang rilis tahun 2004, sejak saat itu ia mulai tertarik mencoba berbagai jenis gadget dan laptop untuk kebutuhan personal, akademis, maupun profesional. Beberapa jenis laptop yang pernah dimilikinya secara personal antara lain Acer Nitro, Macbook Pro, Lenovo ThinkPad, hingga Asus TUF. Di luar di dunia digital sebagai konten kreator dan entrepreneur, Fakhri merupakan seorang dokter lulusan Universitas Indonesia yang kini tengah menempuh pendidikan dokter spesialis jantung.

Subscribe
Notify of
guest
8 Komentar
Terpopuler
Terbaru Terlama
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar