Kenapa Keyboard Kita QWERTY? Apa Sejarahnya?

Menulis memang jadi hal yang menyenangkan untuk dilakukan, entah membuat catatan atau hanya sekedar nulis diary biasa.

Kalau zaman dulu kamu membutuhkan pensil atau pulpen beserta kertas untuk menuliskan berbagai macam keperluanmu, sekarang ini kamu cuma perlu smartphone yang bisa membantumu menyelesaikan berbagai macam tugas dan masih banyak lagi.

Smartphone masa kini menyediakan keyboard yang berbeda dari versi terdahulunya. Sekarang ini, kita lebih mengenal smartphone dengan keyboard QWERTY.

Kamu mungkin sudah hafal banget tata letak tombol-tombol QWERTY di smartphone maupun laptop. Tapi, apa kamu tau sejarah dari penemuan tombol QWERTY serta alasan kenapa QWERTY gak berurutan sesuai abjad atau mengapa sampai saat ini kita malah menggunakan QWERTY dan bukan tombol yang lain?

Daripada penasaran, yuk simak aja langsung ulasannya di bawah ini!

Cek juga: Daftar harga semua keyboard terbaru


Apa itu QWERTY Sebenarnya?

QWERTY (/ˈkwɜːrti/) adalah sebuah desain keyboard dengan standar barat atau berbasis alfabet latin. Jika kamu perhatikan keyboardmu, ada enam huruf pertama di bawah angka yang menunjukkan urutan Q-W-E-R-T-Y.

Hampir semua keyboard yang digunakan di belahan bumi bagian barat menggunakan tata letak QWERTY. Bukan cuma negara barat aja, Indonesia pun menggunakan sistem tata letak yang sama.

Beberapa negara memakai QWERTY dengan sedikit modifikasi, seperti yang ada di keyboard Swedia yang mencakup huruf Å, Ä, dan Ö dan keyboard Spanyol, yang berisi huruf Ñ dan Ç. Walaupun begitu, keyboard ini masih tetap menerapkan konsep QWERTY di sudut kiri atas.

Kemunculan mesin tik menjadi titik awal perkembangan keyboard QWERTY. Standar QWERTY memang berbeda dan tidak berurutan berdasarkan abjad atau tata letak keyboard lainnya.

Namun, konsep QWERTY diklaim merupakan sebuah cara baru untuk menulis dengan lebih cepat, lancar, dan menghasilkan pola bacaan yang jauh lebih besar.

Baca Juga : Apa itu Copywriting?


Sejarah Keyboard QWERTY

Pada November 1868, Christopher Latham Sholes, seorang editor dan pencetak surat kabar beserta rekan-rekannya, James Densmore, Samuel Willard Soule, dan Carlos Glidden di Milwaukee mengirimkan 28 mesin tik dengan keyboard gaya piano pertama mereka ke Porter’s Telegraph College di Chicago untuk menyalin pesan telegraf.

Model pertama yang dibuat oleh Sholes memakai konsep yang ada pada piano, yaitu keyboard dengan dua baris alfabet seperti contoh di bawah ini:

– 3 5 7 9 N 0 P Q R S T

U V W X Y Z

2 4 6 8 . A B C D E F G

H I J K L M

Sayangnya, konstruksi ‘Type Writer’ ini memiliki kelemahan yang membuat produk rentan terhadap kerusakan karena setiap karakter dipasang di atas logam yang akan berbenturan dan macet jika ditekan pada waktu yang bersamaan.

Pada November 1868, Sholes kembali mengubah susunan terakhir dari alfabet O ke Z dan dari kanan ke kiri.

Selanjutnya, pada April 1870, Matthias Schwalbach membantu Sholes merancang sebuah mesin tik baru dengan 38 tombol yang berisi huruf kapital, angka 2 sampai 9, koma, titik, tanda penghubung, dan tanda tanya.

Inilah yang menjadi awal mula terciptanya tombol QWERTY modern dengan memindahkan enam huruf vokal A, E, I, O, U, dan Y ke baris atas. Seperti ini kira-kira bentuknya:

2 3 4 5 6 7 8 9 –

A E I . ? Y U O ,

B C D F G H J K L M 

Z X W V T S R Q P N

Tahun 1873, salah satu rekan Sholes yaitu James Densmore berhasil melakukan penjualan manufaktur untuk Sholes dan Glidden Type-Writer kepada E. Remington and Sons. Tata letak keyboard kembali diubah oleh Sholes di Remington dan menghasilkan susunan sebagai berikut:

2 3 4 5 6 7 8 9 – , 

Q W E . T Y I U O P

Z S D F G H J K L M 

A X & C V B N ? ; R

Lalu, mengapa Sholes memilih untuk tidak menggunakan urutan abjad yang sesuai dan malah menggunakan QWERTY?

Nah, setelah Remington membeli beberapa perangkat dari Sholes, ada beberapa penyesuaian baru yang pada akhirnya menciptakan tata letak QWERTY modern, termasuk menempatkan tombol ‘R’ di tempat yang sebelumnya dipakai oleh tombol periode.

Hal tersebut dilakukan karena konon katanya sistem keyboard QWERTY dibuat untuk mencegah penguncian antar tiap tombol. Tombol-tombol tersebut digerakkan oleh bilah yang menghubungkan kunci dengan plat huruf yang membentuk lingkaran pada bagian bawah tempat penyimpanan kertas.

Penting untuk tetap membedakan antara baris keyboard mesin tik dan bilah ketik untuk meminimalisir macet ketika juru ketik sedang menggunakan mesin tik dengan ritme yang cepat. Makanya, Sholes mendesain ulang bilah ketik untuk memisahkan urutan huruf yang paling sering digunakan seperti ‘TH’ dan ‘HE’ yang paling berpotensi menyebabkan kemacetan.

Alasan lain perubahan tombol dari yang sebelumnya menjadi QWERTY adalah karena adanya Frekuensi Bigram dari kombinasi kunci yang mempengaruhi penempatan kunci. Bigram sendiri adalah n-gram untuk n = 2 yang biasanya digunakan untuk analisis statistik sederhana dari sebuah teks.

Uniknya, tata letak QWERTY tetap menyisakan sedikit urutan alfabet asli yaitu ‘DFGHJKL’. Berikut ini tampilan QWERTY modern yang masih berlaku sampai sekarang:

1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 – =

Q W E R T Y U I O P [ ] \

A S D F G H J K L ; ‘

Z X C V B N M , . /

Akhirnya, tata letak QWERTY menjadi semakin populer berkat keberhasilan produk Remington No. 2 pada tahun 1878. Menjadi mesin tik pertama yang menyertakan huruf besar dan kecil.

Sebagai cara agar konsep QWERTY tidak diduplikasi oleh orang lain, Sholes mendaftarkan penemuannya untuk mendapatkan hak paten. Sampai saat ini, QWERTY tetap mendapatkan eksistensinya menjadi keyboard yang digunakan dihampir seluruh dunia.

Baca Juga : Apa itu Copyright dan Penjelasan Lengkapnya


Perbedaan QWERTY dan Sistem Tata Letak Keyboard Lainnya

Sebenarnya, sudah ada beberapa alternatif keyboard yang diklaim lebih intuitif, efisien, dan ergonomis ketimbang QWERTY. Tapi, sampai ini masih belum ada tata letak lain yang bisa menggantikan posisi QWERTY.

Walaupun begitu, ada keyboard lain seperti Dvorak dan Colemak yang penggunaannya sudah didukung oleh sistem operasi komputer dengan pengaturan mode khusus yang bisa disesuaikan.

Ada perbandingan antara QWERTY, Dvorak, Colemak dan tata letak keyboard lainnya, yaitu pada stenotipe (jenis keyboard chord yang biasa digunakan untuk mencatat tulisan singkat dengan cepat) atau implementasi elektroniknya.

Stenotipe pada setiap keyboard berbeda, tergantung pada Fonetik dan penekanan tombol yang paling sering digunakan. Meskipun stenografi sudah lama dikenal sebagai sebuah sistem pengetikan yang lebih cepat dan akurat, tetap saja cara ini sulit diimplementasikan karena biaya peralatan yang tinggi dan proses pembelajaran yang cukup sulit.

Itu dia penjelasan dan sejarah panjang penemuan tata letak QWERTY yang masih kita gunakan sampai saat ini. Well, apa pun yang terjadi, kamu akan tetap menggunakan QWERTY karena sudah terlanjur terikat dan terbiasa dengan rancangan ini, kan?

Ashya Ravika

Pengguna Macbook dan Windows serta kreator konten profesional di Tokopedia, Kompas, Zenius, Asmaraku, hingga Hijup. Perkenalannya di dunia komputer personal dimulai dengan memiliki laptop Axioo, kemudian menjadi pengguna berbagai jenis merek laptop mulai dari Acer, Asus, Lenovo, hingga Macbook. Disamping keterlibatannya di industri digital, Ashya juga menempuh pendidikan sarjana di Universitas Katolik Parahyangan.

Subscribe
Notify of
guest
1 Komentar
Terpopuler
Terbaru Terlama
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar