Review Razer Book 13
Membayangkan Razer sebagai produsen laptop, kebanyakan dari kita pasti akan membayangkan sebuah laptop gaming, baik yang memiliki aksen gaming kuat dengan kilau RGB nya hingga yang memiliki desain tipis, ringan, dan premium.
Tapi apa jadinya kalau Razer kemudian mencoba peruntungannya dengan memproduksi laptop khusus untuk pasar yang jauh berbeda dengan pasar gaming laptop? Bisa jadi bagus, tapi bisa jadi ‘flop’.
Memang pasar non gamers sejatinya lebih besar dari pasar gamers, dan mungkin hal itu pula yang mendorong Razer untuk meluncurkan produk Razer Book 13 mereka. Laptop khusus untuk professional, awam non gamers, atau bahkan untuk pelajar.
Spesifikasi Umum
- CPU: Intel Core i7-1165G7 quad core
- RAM: 16 GB dual channel soldered
- Kapasitas: 512 GB SSD NVMe PCIe
- GPU: Intel Iris Xe
- Layar: 13,4 inch FHD 1920 x 1080, matte, 60 Hz
- Port: 2x USB 3.1 Type C support thunderbolt 3, 1x USB 2Type A, 1x microSD reader, 1x audio combo jack, 1x HDMI port
- Baterai: 55 Wh with 65 W power adapter
- Dimensi: 295 mm x 198 mm x 15,5 mm
- Bobot: 1,34 kg
Kelebihan: performa yang mumpuni berkat CPU Tiger Lake Intel, usia baterai sangat panjang, desain sangat cantik, menggunakan layar edge to edge 16:10, touchpad tergolong sangat oke
Kekurangan: kapasitas memori sangat tipis, agak lebih “tidak compact” dibandingkan dengan beberapa pesaingnya
Razer Book 13 memang bukanlah nama yang cukup kreatif, banyak dari para produsen laptop yang membuat laptop ultraportable dengan embel-embel “book” di depannya, barangkali mengikuti MacBook ya.
Meski demikian laptop non gaming satu-satunya dari Razer ini cukup mencuri perhatian banyak orang. Apalagi laptop tipis ini memiliki desain yang cukup simpel, namun bersih dan tetap memiliki keyboard RGB yang cukup mencolok.
Yang jelas dari segi desain dan dimensi, laptop ini sangatlah ringkas. Bahkan laptop ini memiliki ukuran yang sedikit lebih kecil dari MacBook Air, meski dari segi ketebalan memang laptop ini masih di atas MacBook Air.
Meski tidak terlalu tipis, Razer Book 13 ini memiliki “banyak” colokan, apalagi dibandingkan dengan beberapa rivalnya yang satu kelas seperti Apple MacBook Air atau Dell XPS 13 yang agaknya minim colokan.
Performa yang dimiliki oleh laptop ini pun tidak bisa dipandang sebelah mata kok. Walaupun memang belum bisa digunakan untuk bermain game kelas AAA, namun laptop ini sangat cocok untuk dijadikan laptop harianmu.
Akan tetapi apakah laptop ini benar-benar layak untuk dibeli? Mengingat harganya yang juga cukup mahal, ini dia review lengkap dari Razer Book 13!
Desain
Dengan desain yang jauh berbeda bila dibandingkan dengan beberapa laptop gaming milik Razer, Razer Book 13 ini memang sengaja diciptakan untuk membuka pasar baru yang sebelumnya belum terjamah oleh Razer.
Hal itu tercermin dari desain Razer Book 13 yang seolah menggabungkan dua buah desain yang khas. Desain blade dengan squared off edges, logo Razer, yang dipadukan dengan skema warna khas milik Apple MacBook klasik.
Tidak ada salahnya menggunakan skema warna Apple MacBook yang khas, toh beberapa laptop di kelas ini menggunakan skema warna yang sama. Tengok saja Dell XPS 13 serta Microsoft Surface Laptop.
Laptop Razer Book 13 ini diketahui memiliki dimensi 295 mm x 198 mm x 15,5 mm yang boleh dikatakan secara ukuran cukup tebal, namun memiliki dimensi panjang kali lebar yang tidak terlalu besar sehingga layak dijadikan laptop harian.
Ukuran dari Razer Book 13 ini nyaris identik dengan Dell XPS 13 bila disandingkan bersisian. Bahkan Razer Book 13, bila dibandingkan dengan Razer Blade Stealth ukurannya kira-kira 10% lebih kecil saja!
Dengan ukuran yang demikian, Razer Book 13 hanya memiliki bobot 1,34 kg saja. Secara pribadi kami beropini bahwa bobot di bawah 1,5 kg merupakan bobot yang bisa dikategorikan sangat ringan, compact, untuk sebuah ultraportable laptop.
Bahan pembuat utamanya adalah alumunium yang dilengkapi dengan trim plastik di sisi-sisi laptop, namun tetap terlihat mahal dan premium. Di bagian belakangnya terdapat gap kecil dan ada rubber strip yang dapat digunakan untuk melindungi bodi yang agak terangkat ketika laptop dibuka.
Ya, kamu tidak salah. Razer Book 13 ini memiliki fitur ‘semacam ergolift’ dimana bagian keyboard akan terangkat sedikit (sekitar 2-3o) ketika kamu buka. Membantu ketika mengetik, dan tentu saja membantu sistem pendinginan.
Pada akhirnya dari sisi desain secara umum Razer Book 13 memiliki build quality yang sangat solid. Walaupun dari skema warna memang terlihat sekali Razer mencoba mengambil contoh dari Apple MacBook Air dan/atau Apple MacBook Pro.
Display
Dari segi kualitas layar kami cukup terkesan, karena Razer Book 13 ini sudah dibekali dengan layar kualitas FHD hingga 4K. Yang menarik dari layar ini adalah kamu sudah diberikan fitur touch, khususnya untuk dua seri tertinggi dari Razer Book 13.
Dari segi kesesuaian warna pun Razer Book 13 ini sudah tergolong sangat akurat. Laptop ini diklaim memiliki skor sRGB mencapai 99% serta memiliki skor Adobe RGB yang sudah mencapai 81%, dengan nilai kecerahan yang mencapai 500 nits.
Dari segi desain layar pun menurut kami sudah sangat elegan dimana Razer Book 13 sudah dilengkapi dengan edge to edge display, alias bezel yang tipis sekali. Hal ini membuat laptop Razer Book 13 tampak semakin cantik.
Bila masih kurang juga, Razer bahkan melengkapi layar dari Razer Book 13 ini dengan Gorilla Glass yang tentu saja merupakan suatu kelebihan yang agak sulit ditemukan pada laptop-laptop lainnya.
Terakhir, Razer Book 13 memiliki aspek rasio yang menyerupai LG Gram 17 yakni 16:10, yang sepertinya saat ini mulai mendapatkan kepopulerannya. Ukuran ini seakan semakin mempertegas bahwa Razer Book 13 memang diperuntukkan untuk bekerja.
Karena dengan layar 16:10, kamu akan mendapatkan sudut pandang yang lebih lebar dan luas sehingga akan memudahkan kamu ketika sedang bekerja. Bahkan sekadar untuk mengetik tugas di laptop ini.
Keyboard
Dari segi layout, Razer Book 13 memiliki keyboard yang boleh dibilang relatif mirip dan sama dengan beberapa keyboard yang dimiliki oleh laptop Razer lainnya. Selain itu keyboard dari Razer Book 13 juga bisa dikatakan sangat empuk.
Nah sayangnya ketika dicoba untuk mengetik, dan dibandingkan dengan XPS 13, maka kecepatan mengetik yang didapatkan menggunakan Razer Book 13 ini akan menurun, artinya kamu butuh pembiasaan.
Selain itu salah satu poin penting dari layout keyboard yang dimiliki oleh Razer Book 13 adalah ukuran tombol backspace yang cukup kecil dibandingkan dengan ukuran standar. Walhasil bagi kamu yang memiliki tangan agak besar, siap-siap saja typo setiap kali menekan backspace.
Untungnya keyboard dari Razer Book 13 ini masih memiliki kelebihan dimana, Razer tetap membekali laptop ini dengan fitur per key RGB. Fitur yang tentu hampir tidak bisa kamu temukan di laptop ultraportable semacam ini.
Tapi lucunya, menurut kami sebenarnya pasar non gamers yang membutuhkan laptop seperti Razer Book 13 mungkin tidak terlalu membutuhkan RGB per key ini. Akan tetapi toh RGB per key bisa dijadikan suatu personalisasi khusus, yah tidak salah juga!
Meski demikian dari segi penggunaan, feel, dan layout tentu keyboard dari Razer Book 13 ini masih perlu perbaikan. Apalagi bila dibandingkan Degnan pesaingnya seperti Dell XPS 13 ataupun MacBook Air yang sudah menggunakan scissor switch.
Adapun touchpad yang dimiliki oleh Razer Book 13 ini, menurut kami sangat nyaman dan bahkan bisa dibandingkan dengan Apple Macbook Air yang sudah terkenal nyaman dan responsif itu.
Audio
Memiliki desain speaker front facing, yang diletakkan di sisi kanan dan sisi kiri dari keyboard, nampaknya masih banyak PR yang harus dikerjakan oleh Razer. Hal ini lantaran kualitas speakernya yang masih jauh dari kata bagus.
Memang bila dibandingkan dengan banyak laptop di pasaran, kualitas speaker dari Razer Book 13 ini sudah sangat baik. Tapi pertanyaannya, untuk laptop semahal ini, mengapa Razer tidak memberikan speaker dengan kualitas yang lebih oke?
Bahkan ketika coba dibandingkan satu sama lain, bahkan dengan Dell XPS 13 saja kualitas speaker Razer Book 13 kalah jauh. Apalagi ketika dibandingkan dengan Apple MacBook Air atau MacBook Pro yang memiliki kualitas speaker di atas rata-rata.
Memang pada akhirnya untuk ukuran laptop semacam ini, kualitas speaker yang demikian membuat kami cukup kecewa. Akan tetapi toh, untuk speaker sendiri sebenarnya bisa kalian kompensasi dengan cara membeli headphone external bukan?
Port dan Konektivitas
Adapun keunggulan yang dimilki oleh Razer Book 13 ini adalah jumlah port yang boleh dikatakan cukup banyak. Khususnya lagi-lagi bila dibandingkan dengan Apple MacBook Air serta Dell XPS 13.
Di sisi kiri laptop Razer Book 13 ini bisa kamu temukan 1 buah USB Type C support Thunderbolt 3, port HDMI 2.0, serta micro SD reader. Satu-satunya hal yang kami sayangkan adalah laptop ini hanya menyediakan slot micro SD yang, tentu cukup kecil.
Adapun di sisi kanan kamu bisa menemukan 1 buah USB Type C support Thunderbolt, USB Type A, dan audiojack combo. Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh laptop ini adalah masih tersedianya port USB Type A, yang tentu sangat membantu.
Hal ini lantaran kebanyakan laptop ultraportable sekarang tidak menyediakan port USB Type A, yang membuat konektivitasnya menjadi agak terbatas dan membutuhkan banyak dongle tambahan.
Baterai dan Performa
Menggunakan prosesor Intel Core 17 1165 G7 4 core, 16 GB RAM, NVMe SSD 512 GB, serta GPU Intel Iris XE, laptop ini memang bukanlah laptop yang didesain untuk bermain game kelas berat.
Ketika dilakukan benchmarking dengan menggunakan Cinebench R15 test, didapatkan skor 842 yang memang masih lebih tinggi dibandingkan beberapa pesaingnya seperti Microsoft Surface 3 (749) dan bahkan Razer Blade Stealth (712).
Akan tetapi skor ini jauh berada di bawah Apple MacBook Air M1 2020 (1.065), serta masih kalah dengan salah satu pesaing ketatnya yakni Dell XPS 13 9310 (868). Meski demikian skor ini boleh dibilang masih cukup oke kok.
Nah ketika dilakukan tes dengan menggunakan 3DMark Sky Diver Graphic Tests didapatkan skor 14.627 berbanding 13.417 milik Dell XPS 13 9310, 8.754 milik Microsoft Surface laptop 3, namun kalah dari Razer Blade Stealth 13 dengan skor 19.083.
Meski demikian artinya dari kedua pengujian ini didapatkan bahwa kemampuan CPU serta GPU dari laptop ini sudah cukup oke dan bisa digunakan untuk produktivitas harian, bahkan untuk melakukan editing video dan gambar.
Sayangnya kapasitas penyimpanan yang dimiliki oleh laptop ini boleh dibilang cukup sempit dimana laptop ini hanya memiliki kapasitas 256 GB hingga 512 GB saja. Tentu saja menimbulkan pertanyaan, bila digunakan untuk editing video, dimana kamu bisa menyimpan filenya nanti?
Meski demikian laptop ini memiliki kapasitas baterai yang sangat solid yakni mencapai hampir 15 jam (14:56) ketika dites dengan menggunakan video loop 720p dengan kecerahan layar 50% dan volume 100%.
Nilai ini tentu mirip dengan angka yang didapatkan oleh Dell XPS 13 9310 (15:02), serta Microsoft Surface Laptop 3 (14:58). Namun masih kalah jauh sekali dengan Apple MacBook Air M1 dengan 29:01!
Meski demikian hal ini sangatlah wajar mengingat ukuran baterainya yang 55 Wh, tapi tentu hal ini membuat laptop tetap ringan, sehingga tidak mengurangi nilai kepraktisan yang dimiliki oleh Razer Book 13 ini.
Untuk soal gaming laptop ini memang tidak terlalu kuat, tapi main Overwatch (setting low) didapatkan maksimal 117 FPS, Valorant (setting low) didapatkan maksimal 121 FPS, dan Doom Eternal (setting low) didapatkan maksimal FPS 54.
Kesimpulannya laptop ini memang didesain hanya untuk bekerja dan produktivitas. Untuk urusan gaming tentu kami lebih menyarankan kamu membeli laptop lain di harga yang sama dengan Razer Book 13 ini.
Webcam
Untuk kualitas webcam yang dimiliki oleh laptop ini memang tidak terlalu menonjol, bagus dengan sedikit noise ketika dinyalakan di tempat gelap. Hal ini tentu saja menggambarkan kebanyakan laptop di era sekarang.
Namun salah satu kelebihan yang dimiliki laptop ini adalah sudah support fitur Windows Hello sebagai salah satu biometric security. Walhasil melalui laptop ini kamu sudah bisa melakukan login dengan memanfaatkan fitur face recognition.
Laptop ini sudah support Windows Hello, dan di sampingnya ada 4 mic dengan noise cancellation
Panas
Untuk manajemen panas yang dimiliki oleh Razer Book 13 ini, memang tidak terlalu istimewa. Dilengkapi dengan buah heat fan serta satu buah vapor chamber yang berukuran cukup besar, membuat laptop ini cukup nyaman untuk digunakan.
Tapi memang salah satu keunggulan yang dimiliki oleh kebanyakan ultrabook adalah suhunya yang cukup dingin sama seperti Razer Book 13 kali ini. Namun memang yang menarik adalah konfigurasi kipas dan vapor chamber yang dimiliki oleh laptop ini.
Dengan konfigurasi dua buah fan di sisi kanan dan kiri yang saling terhubung dengan vapor chamber yang berada di tengah laptop, membuat kami teringat kepada laptop gaming kebanyakan saat ini.
Harga dan Ketersediaan
Untuk laptop non gaming pertamanya, Razer memutuskan untuk mengeluarkan tiga jenis varian. Varian tertinggi yakni yang kami review saat ini dibekali Intel Core i7 generasi ke 11, 16 GB RAM, serta layar sentuh, dibanderol dengan harga US$ 1.999 atau 28 juta rupiah.
Adapun varian di bawahnya yakni Razer Book 13 dengan spesifikasi yang sama persis dengan varian tertingginya, namun hanya memiliki kapasitas 256 GB saja dibanderol dengan harga US$ 1.599 atau sekitar Rp 22,7 juta.
Sementara itu kamu juga tetap memiliki pilihan untuk varian paling rendah dari laptop ini yang hanya menggunakan Intel Core i5 dan RAM 8 GB saja. Untuk varian ini, Razer membanderol harga US$ 1.199 atau sekitar Rp 17 juta saja.
Akan tetapi memang karena laptop ini baru saja di luncurkan saat artikel kami dibuat (Desember 2020) maka kami belum bisa menemukan barang ini di toko fisik ataupun bahkan di e-commerce.
Harga yang tertera di atas tentu saja merupakan harga yang dikeluarkan oleh Razer saat launching di Amerika Serikat. Nah sepertinya sih ketika sudah masuk ke Indonesia maka harga yang dibanderol oleh Razer akan meningkat di atasnya.
Namun prediksi kami sih laptop ini tidak akan terlalu sulit ditemukan nantinya, apalagi memang laptop ini termasuk salah satu proyek baru dari Razer dengan pesaing-pesaing macam Apple Macbook Pro, hingga Dell XPS 13 dan Surface Laptop 3.
Kesimpulan
Razer Book 13 merupakan salah satu alternatif yang ditawarkan secara khusus bagi kamu yang sangat suka dengan Razer Blade Stealth 13 namun tidak membutuhkan kemampuan gaming yang dimilikinya.
Laptop ini memiliki build quality se-premium Razer Blade Stealth 13 namun dengan kemampuan grafis yang biasa saja. Oleh karena itu sangat cocok dijadikan sebagai salah satu teman produktifmu.
Kebalikannya, laptop ini tentu tidak cocok dibeli bagi kamu yang masih memiliki demand untuk bermain game kelas kakap ya, karena masih banyak laptop gaming di harga ini yang layak untuk kamu beli.
Meski demikian pada akhirnya laptop ini tetap menjadi tiga terbaik menurut kami di kelas ultraportable disamping MacBook Air M1 dan Dell XPS 13!