Sosmed dan Cyber Bullying: Paduan Yang Berbahaya

Suatu hal yang lumrah di zaman ini, melihat seorang anak kecil memegang ponsel dan ternyata mereka sedang mengakses salah satu social media. Salah satu aktivitas paling umum dari setiap generasi saat ini adalah menggunakan social media secara berlebihan.

Sehari saja tidak menggunakan social media, mungkin banyak sekali berita, hiburan bahkan gossip yang tertinggal. Bagi beberapa orang mungkin itu sangat merugikan.

Social media seakan telah menjadi kebutuhan pokok sehari – hari dan menjadi bagian terpenting dalam kehidupan banyak individu. Berbagai keuntungan dari media sosial telah dimanfaatkan dan dirasakan, juga dengan beberapa dampak negatif yang turut mengiringi berkembangnya penggunaan social media di masyarakat.

Beberapa keuntungan social media sudah bisa kita rasakan, kemudahan setiap individu dalam berkomunikasi benar-benar suatu nilai plus yang diberikan oleh social media. Selain itu kemudahan kita dalam mengakses sebuah online shop dan membeli suatu barang yang kita butuhkan tanpa perlu keluar rumah, juga merupakan kelebihan dari social media yang paling menonjol saat ini.

Social media memang dirancang untuk mempermudah kehidupan manusia, berbagai platform komunikasi dan belanja online berlomba-lomba meluncurkan aplikasi yang memiliki keunggulan dan kemudahan bervariatif.

Tentu semua tawaran itu sangatlah disambut baik oleh setiap individu di zaman sekarang, karena masyarakat cenderung menyukai segala hal yang praktis dan instan bukan? Namun, apakah kamu sekarang mulai merasakan adanya sisi negatif yang ditimbulkan dari social media?

Ya, semakin berkembangnya social media di setiap aktivitas masyarakat tentu dan pasti memiliki dampak yang kurang mengenakkan. Ada beberapa dampak negatif yang sering dirasakan saat memakai social media, seperti:

  • Kecanduan social media,
  • Membandingkan diri sendiri dengan kehidupan orang lain yang berpotensi merusak kesehatan mental,
  • Cemburu akan pencapaian seseorang,
  • Kesepian karena kurangnya bersosialisasi dengan lingkungan sekitar, dan
  • Cyber bullying.

Coba kamu teliti, dari beberapa sisi negatif penggunaan social media, apakah kamu merasakan salah satunya?

Banyaknya pengguna social media dari berbagai kalangan dan usia membuat penggunaannya terkadang disalahgunakan oleh beberapa orang yang tak bertanggung jawab.

Minimnya pengetahuan dan pengawasan dalam menggunakan social media menjadi salah satu penyebab dari adanya sisi negatif penggunaan social media. Salah satu contoh dari sisi negatif penggunaan media sosial yang sangat berdampak bagi penggunanya yaitu cyber bullying.


Mengenal Cyber Bullying

cyber bullying hitam putih

Kenapa cyber bullying bisa sangat berpengaruh pada psikologis seseorang? Apa itu cyber bullying? Pertumbuhan social media seakan membuka jalan para individu tak bertanggung jawab untuk melakukan penindasan di dunia maya. Hal ini sangat disayangkan, karena cyber bullying memiliki dampak yang sangat besar terhadap psikologis seseorang.

Cyber bullying sendiri adalah suatu tindakan negatif yang dilakukan seseorang hanya untuk menyalurkan kepentingan atau kemarahan pribadi yang dilakukan melalui dunia maya. Biasanya perilaku cyber bullying dilakukan berulang kali dengan tujuan menakuti, memancing kemarahan atau juga membuat malu seseorang yang menjadi sasarannya.

Beberapa perilaku cyber bullying antara lain:

  • meniru seseorang dan membuat akun media sosial, lalu mengirimkan banyak pesan jahat kepada targetnya dengan mengatas namakan orang lain.
  • melakukan kebohongan dengan menyebar berita hoax tentang seseorang juga memposting beberapa foto foto yang tidak sesuai tentang target yang dituju di social media.
  • atau juga mengirimkan ancaman berupa pesan yang dikirim melalui media chat, yang berisikan kata-kata tak pantas dan menyakitkan.

Bullying dalam berbagai cara memang sangatlah disalahkan dan dilarang, karena tindakan tersebut secara tidak langsung bisa berdampak pada kesehatan mental dan keadaan psikologis korban bullying itu sendiri.

Jika dibandingkan secara teknisnya, cyber bullying memang lebih mudah dilakukan oleh beberapa orang tidak bertanggung jawab daripada bullying secara langsung.

Namun, dengan menggunakan social media, orang yang akan melakukan bullying bisa sangat mudah merubah identitasnya atau menyerupai orang lain untuk meminimalisir rasa takut identitasnya akan tersebar saat melakukan bullying.

Dengan segala cara, pelaku bisa dengan leluasa melayangkan berbagai macam komentar atau tanggapan negatif semaunya seperti mengejek, menghina lalu juga memaki target.

Dampaknya? Semakin banyak korban bullying berjatuhan.

Bebrapa hal yang telah dibahas diatas adalah sedikit dari alasan, mengapa social media menjadi sangat berbahaya apabila dipadukan dengan kejahatan berupa cyber bullying.

Mungkin terdengar sepele, tapi apa kamu sadar kalau cyber bullying bisa menjadi kejahatan terkejam? Ya, dengan menggunakan social media, otomatis segala tindak kejahatan baik hoax, penghinaan atau makian akan terekam dan menjadi jejak digital yang permanen dan sulit terhapus.

Kerugian psikologis tentu menjadi taruhan pada diri korban bullying, seiring dengan tersebarnya info hoax dan hinaan yang terarah pada dirinya. Lalu, apa saja kerugian lain yang akan terjadi pada korban?

Dampak dari tindakan cyber bullying jangan pernah kita anggap remeh, efek dari tindakan tersebut bisa bertahan lama juga mempengaruhi diri seseorang dengan berbagai cara:

  • Secara Fisik: korban akan mengalami kurang tidur atau beberapa bisa mengalami sakit kepala juga gangguan pada pencernaannya,
  • Secara Emosional: korban merasa kehilangan minat pada suatu hal yang awalnya sedang ia geluti, korban akan merasa malu dan merasa dirinya tak pantas lagi melakukan apapun, dan
  • Secara Mental: korban akan mengalami mood swing yang tak terkendali. Terkadang korban merasa marah, sedih kesal hingga menganggap dirinya sendiri bodoh.

Bahkan dalam beberapa kasus besar bullying yang terjadi pada social media, korban bisa mengalami depresi, hingga akhirnya memutuskan untuk mengakhiri hidup.

Seperti salah satu contoh kasus yang dialami oleh Brandy Vella, remaja berumur 18 tahun asal Texas yang selalu dikirimi pesan pesan rundungan dan kata-kata kasar melalui kolom chat yang tersedia pada sebuah aplikasi social media yang sulit dilacak.

Karena merasa tertekan dan semua tindakan bullying telah mempengaruhi mental juga emosionalnya, remaja ini akhirnya memutuskan untuk mengakhiri segala rundungan dengan melakukan aksi bunuh diri. Menyeramkan bukan?


Cara waspada dari tindakan Cyber Bullying

zark muckerburg

Lalu, bagaimana cara menghindari cyber bullying di sosial media?

Takut mengalami cyber bullying saat menggunakan social media merupakan hal yang lumrah. Tapi, jika kamu memiliki pemikiran untuk menghapus semua akun social media-mu dan berhenti untuk menggunakan social media, itu bukanlah solusi yang baik untuk jangka panjang.

Menggunakan social media memberikanmu banyak sekali manfaat dan kemudahan. Jika kamu ingin waspada akan cyber bullying yang tejadi di social media, maka kamu bisa melakukan beberapa cara agar kamu bisa terhindar dari tindakan tersebut.

Langkah waspada yang bisa dilakukan dalam menggunakan social media:

1. Jadikan akun social media-mu menjadi tempat aman dan positif!

Social media belakangan ini menjadi sarana yaang menjanjikan untuk beberapa orang dalam mengekspresikan diri. Setiap orang mempunyai tujuan dan alasan tersendiri dalam menggunakan social media. Kamu juga bukan? Tapi, terkadang ada saja respon negatif dari setiap postingan yang mengarah pada tindakan cyber bullying, seperti menghina atau mencemooh apa yang kita lakukan.

Karena semakin banyaknya kasus seperti itu, banyak social media ternama seperti facebook, instagram dan twitter sudah memiliki pengaturan penyaring komentar. Teknologi tersebut bekerja untuk mencegah kamu mengalami dan melihat bullying yang terjadi pada akun social media -mu, juga menyaring dan menyembunyikan komentar bersifat bullying yang bertujuan untuk melecehkan atau menghina.

Ada juga pengaturan Restrict atau Batasi, yang membuatmu bisa secara diam-diam melindungi akun social media -mu, namun masih bisa juga mengawasi perilaku bullying.

2. Atur privasi akun social media-mu

Satu yang harus diingat jika kamu memiliki social media, pikirkan matang-matang apa yang akan kamu posting di social media. Kenapa? Karena postingan itu akan selalu ada di internet selamanya dan menjadi jejak digitalmu. Pikirkan juga setiap detail yang diminta oleh social media seperti alamat, nomor telepon atau nama sekolahmu.

Kamu bisa atur privasi social media -mu dengan beberapa langkah:

  • Kamu bisa memilih siapa saja yang bisa melihat semua postinganmu, profilmu dan mengomentari postinganmu dengan menyesuaikan pengaturan privasi di akun social media-mu.
  • Jika terdapat komentar atau postingan yang menyinggungmu, maka kamu bisa me-report atau melaporkan pada social media yang kamu gunakan untuk menghapusnya.
  • Kamu bisa menekan tombol ‘un-friend’ atau ‘un-follow’ bahkan kamu bisa memblokir akun social media lain, jika memang mereka meresahkanmu.
  • Kamu bisa atur sesuka hati oleh siapa saja postinganmu dikomentari.
  • Kamu bisa melakukan ‘hide’ di postinganmu untuk menyembunyikannya dari beberapa orang tertentu.

3. Amati fitur-fitur yang tersedia pada social media-mu

Ini bisa dikatakan sepele, namun kamu sendiri terkadang lupa untuk melakukannya. Amati setiap detail fitur yang ada pada social media -mu, siapa tau itu akan berguna untukmu di lain waktu.


Langkah yang harus dilakukan jika cyber bullying terjadi

kalau kamu di bully online

1. Beri tahu orang terpercaya dan terdekatmu!

Langkah awal yang harus kamu lakukan adalah kamu bisa memblokir akun pelaku dan melakukan perilaku cyber bullying itu ke social media itu sendiri.

Setelah itu, kamu bisa menyimpan semua bukti yang bisa membantumu untuk menunjukkan apa yang telah terjadi padamu, bisa berupa copy-an isi pesan atau screenshot postingan di sosial media.

Kedua, kamu bisa memberi tahu orang terdekatmu seperti orang tua atau sahabat dekat yang kamu percaya. Dengan menyembunyikan tindakan kejahatan yang kamu alami, bisa saja  memperburuk kondisi emosisonalmu, karena kamu hanya memikirkannya dan menanggungnya  sendiri.

Coba terbuka dengan seklilingmu, siapa tau mereka memiliki jalan keluar, saran atau solusi yang tepat untuk menangani cyber bullying yang kamu alami.

2. Jangan takut untuk melapor!

Jika tindakan cyber bullying yang kamu alami sudah sangat mengganggumu dan terus menerus terjadi, atau kamu merasa tidak nyaman memberitahu sekelilingmu tentang apa yang terjadi.

Kamu bisa melaporkan kejadian itu dengan menghubungi Telepon Pelayanan Sosial Anak (TePSA) di nomor telepon 1500 771 atau melalui nomor handphone dan whatsapp 081238888002, kamu akan dihubungkan dengan konselor profesional yang ramah dan akan membantumu!

Baca juga: Apa itu informatika?

Anna Rachim

Penulis ruanglaptop.com bergelar sarjana pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia. Memiliki pengalaman mendalam di bidang internet dan teknologi.

Subscribe
Notify of
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar