Whatsapp, Instagram, dan Facebook Down Lagi 4 Oktober 2021
Mati lampu Whatsapp, Instagram dan Facebook terjadi serentak sekitar pukul 23:00 WIB, 4 Oktober 2021. Ketiga aplikasi tadi dibawah satu naungan perusahaan yang sama, jadi sangat mungkin mereka menggunakan datacenter yang sama, alhasil ketika satu kena masalah, semua bisa kena imbasnya.
Matinya IG dan FB berlangsung selama 6 jam, dari pukul 11 malam hingga 5 pagi di hari berikutnya, sementara Whatsapp masih down hingga beberapa saat setelahnya.
Pertanyaan yang muncul, berapa kerugian total yang dialami ketiga aplikasi tadi? Menurut Netblocks, total kerugian dari mati lampu selama 6 jam ini adalah 970 juta USD alias 13 trilyun rupiah!
Dengan matinya tiga raja sosial media dan komunikasi online, beberapa platform lain meraup keuntungan banyak dari segi pengunjung, sebut saja Twitter, TikTok, Youtube, dan Snapchat yang dapat mendadak ramai selama 6 jam.
Beberapa sosmed diatas kebanjiran 3 milyar pengguna WA, IG, dan FB yang bingung harus lari kemana akibat disuguhkan kode eror setiap mencoba masuk. Efeknya? performa sosmed-sosmed itu pun melambat karena beban kerja server dan jalur telekomunikasi yang tiba-tiba padat.
Menurut Facebook, outage ini disebabkan kesalahan router sehingga jalur komunikasi ke datacenter tidak berfungsi seperti seharusnya. Yah setidaknya bukan kesalahan di server yang fatal. (Lihat penjelasan server)
Berikut beberapa fakta tentang matinya sosmed sedunia ini:
- Outage mulai sekitar jam 11 malam, 4 Oktober 2021
- Beberapa layanan mulai aktif jam 5.30 pagi, 5 Oktober 2021
- Kerugian down perjam adalah 160 juta USD, alias 2,2 milyar rupiah
- Kerugian total adalah 970 juta USD, alias 13 trilyun rupiah
- Insiden ini disebabkan masalah di jalur komunikasi
- Menurut Facebook, belum ada tanda bahaya terhadap keamanan data pengguna.
VP Infrastruktur Facebook, Santosh Janardhan mengungkapkan “Tim engineer kami menemukan bahwa perubahan konfigurasi di backbone router yang mengatur lalu-lintas informasi antar datacenter mengalami masalah, sehingga ada kendala di sektor komunikasi.”
Sebelumnya, beberapa expert keamanan menunjuk DNS (Domain Name System) sebagai tersangka sumber masalah. Sekitar jam 12 malam (WIB), Cisco mengungkapkan di twitter bahwa pengujian mereka mengindikasikan kegagalan DNS sebagai penyebab outage.
DNS adalah server yang menerjemahkan nama domain (misal ruanglaptop.com) menjadi nomor IP yang pada akhirnya bisa dikunjungi browser anda. Dengan kata lain penyebab down FB, IG, dan WA kali ini adalah DNS alias “buku telepon” yang bermasalah.
Keamanan data pengguna bagaimana? Lagi-lagi menurut facebook ya belum ada tanda-tanda bahaya. Kita lihat saja nanti.
Tulisan dibawah dibuat ketika outage FB, IG, dan WA 22 Mei 2019.
“Saya tidak bisa ngontak anak saya dirumah” tutur Dimas, seorang pedagang pulsa di pusat kota Jakarta, 22 Mei 2019.
Fenomena down alias tidak bisa diaksesnya sejumlah media sosial dan media komunikasi dirasakan oleh banyak penduduk Indonesia, terkait aksi demo dan kerusuhan yang terjadi di sekitar Bawaslu, Jakarta Pusat.
Hal ini disebabkan oleh dibatasinya akses ke sejumlah media sosial tersebut oleh pemerintah, guna mencegah penyebaran hoax dan berita menyesatkan yang dapat memperburuk situasi di jantung kota Jakarta.
Baca: 404 sampai 503, berbagai kode error internet yang wajib diketahui
Penghambatan akses ke beberapa media sosial ini juga ditunjukkan oleh situs Down Detector yang memberi warna merah-kuning di Outage Map nya.
Instagram:
Facebook:
Whatsapp:
Akses media sosial seperti Facebook dan Instagram dibatasi terutama untuk fitur gambar dan video. Selain itu, aplikasi berkirim pesan seperti Whatsapp pun dibatasi terutama karena viralnya berita palsu lebih ganas terjadi di aplikasi seperti Whatsapp, ketimbang media sosial lainnya.
Cek juga: Cara menggunakan WhatsApp Web di PC
Dengan pembatasan ini, seluruh Netizen akan mengalami perlambatan yang signifikan dalam mengakses fitur-fitur tersebut. Meskipun demikian, pembatasan ini bersifat sementara dan tentunya akan dibuat normal kembali saat situasi sudah mereda.
Netizen pun diharapkan untuk melihat media mainstream seperti berita TV untuk mendapat update terbaru terkait situasi yang sedang berlangsung.
Facebook, raksasa sosial media ini dikabarkan mendapat profit sebesar 30 rupiah per-menit per-pengguna. Pembatasan akses ini tentunya memiliki dampak yang negatif untuk perusahaan raksasa milik Mark Zuckerberg.
Kalau pembatasan ini dilakukan selama 6 jam saja, maka kerugian yang dialami facebook bisa diestimasi sebesar 1,4 trilyun rupiah, mengingat pengguna facebook di Indonesia sangatlah banyak yaitu 1,3 juta pengguna. Itupun belum menghitung kerugian yang dialami Instagram dan Whatsapp, mengingat keduanya juga dimiliki oleh Facebook.
Dengan sejumlah pembatasan ini, masyarakat dapat tetap berkomunikasi satu sama lain melalui e-mail, telepon, ataupun SMS reguler.